Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo, melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta, 5 Februari 2015. Kepala Negara beserta delegasi bertolak menuju Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina untuk kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral. Tempo/Aditia Noviansyah⚓️
Presiden Joko Widodo akan membahas masalah alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam kunjungan kerjanya ke Brunei dan Filipina. Presiden Jokowi yang saat ini berada di Malaysia akan melanjutkan lawatan ke dua negara anggota ASEAN itu pada 7-8 Februari 2015.
"Brunei adalah pembeli utama PT Pindad dan Dirgantara Indonesia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 5 Februari 2015.
Di Brunei pada 7-8 Februari 2015, Jokowi akan bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah untuk melakukan pertemuan bilateral. Beberapa masalah yang dibahas antara lain di bidang industri terkait dengan pengelolaan minyak, pekerja migran Indonesia di Brunei, serta isu perdagangan dan investasi. Jokowi juga akan menemui warga Indonesia di Brunei.
Selain menandatangani kesepakatan alutsista, Presiden akan menyaksikan penandatanganan kerja sama memerangi narkotik. Dari Brunei, Presiden bertolak menuju Manila, Filipina, pada 8 Februari 2015.
Dengan Filipina, Indonesia juga akan menggalang kerja sama maritim terkait dengan penanganan nelayan yang tidak memiliki kewarganegaraan (stateless fishermen). Di Filipina, Jokowi juga akan menemui warga negara Indonesia.
Presiden Joko Widodo akan membahas masalah alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam kunjungan kerjanya ke Brunei dan Filipina. Presiden Jokowi yang saat ini berada di Malaysia akan melanjutkan lawatan ke dua negara anggota ASEAN itu pada 7-8 Februari 2015.
"Brunei adalah pembeli utama PT Pindad dan Dirgantara Indonesia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 5 Februari 2015.
Di Brunei pada 7-8 Februari 2015, Jokowi akan bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah untuk melakukan pertemuan bilateral. Beberapa masalah yang dibahas antara lain di bidang industri terkait dengan pengelolaan minyak, pekerja migran Indonesia di Brunei, serta isu perdagangan dan investasi. Jokowi juga akan menemui warga Indonesia di Brunei.
Selain menandatangani kesepakatan alutsista, Presiden akan menyaksikan penandatanganan kerja sama memerangi narkotik. Dari Brunei, Presiden bertolak menuju Manila, Filipina, pada 8 Februari 2015.
Dengan Filipina, Indonesia juga akan menggalang kerja sama maritim terkait dengan penanganan nelayan yang tidak memiliki kewarganegaraan (stateless fishermen). Di Filipina, Jokowi juga akan menemui warga negara Indonesia.
⚓️ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.