Sejak 2008, Indonesia menang berturut-turut sebagai juara umumSersan Mirsan Rebut 8 Medali Emas di Australia [wartakota]⚓️
Praka TNI Mulyana memperoleh Medali Emas katagori Sniper (Penembak Jitu) dalam kejuaraan tahunan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mulyana pun merasa bangga telah mengalahkan Amerika Serikat yang dikenal mempunyai banyak sniper hebat.
“Saya merasa bangga bisa menyumbangkan emas untuk angkatan darat. Pokoknya susah untuk diungkapkan,” kata Mulyana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (25/5).
Kendati demikian, dia menceritakan, saat memperoleh medali emas mendapatkan pujian dari Amerika Serikat. Dia pun tak lupa untuk saling menukarkan kenangan-kenangan kepada tentara Paman Sam itu.
“Ini tahun kedua saya mengikuti perlombaan ini. Alhamdulillah dapat 1 emas dan 1 perak dari kategori perorangan. Tantangan sniper kita bermain dalam suhu 6 hingga 12 derajat sangat jauh perbedaan di Indonesia. Lalu variasi jarak 100-1.200 meter dan bahkan saya sendiri tidak tahu jaraknya. Kelembaban udara bahkan kecepatan angin 30-40 km/perjam itu hitungan harus akurat dan itu sangat sulit,” ceritanya.
Selain itu, kata dia, tantangan lain yang dihadapi yakni senjata yang masih kalah jauh dari negara-negara maju. Sebab, ia hanya mengunakan senjata buatan Inggris seri lama dengan teropong 12×50.
“Bidikan sasaran bermacam-macam mulai dari kepala, dada, kemudian tubuh lempengan baja 400-500 meter jaraknya. Apabila tak kena akan makin kencang larinya, kalau kena langsung tumbang,” kata dia.
Tim TNI AD berhasil menyabet 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti, Amerika Serikat yang hanya mendapatkan, 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, kemudian Australia hanya memperoleh 5 medali emas.
Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan New Zealand, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Gunea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.
Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas. Tim petembak TNI mengirimkan 9 anggota Kostrad, 4 Kopassus dan 1 anggota Kodam Mulawarman.
Praka TNI Mulyana memperoleh Medali Emas katagori Sniper (Penembak Jitu) dalam kejuaraan tahunan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Mulyana pun merasa bangga telah mengalahkan Amerika Serikat yang dikenal mempunyai banyak sniper hebat.
“Saya merasa bangga bisa menyumbangkan emas untuk angkatan darat. Pokoknya susah untuk diungkapkan,” kata Mulyana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (25/5).
Kendati demikian, dia menceritakan, saat memperoleh medali emas mendapatkan pujian dari Amerika Serikat. Dia pun tak lupa untuk saling menukarkan kenangan-kenangan kepada tentara Paman Sam itu.
“Ini tahun kedua saya mengikuti perlombaan ini. Alhamdulillah dapat 1 emas dan 1 perak dari kategori perorangan. Tantangan sniper kita bermain dalam suhu 6 hingga 12 derajat sangat jauh perbedaan di Indonesia. Lalu variasi jarak 100-1.200 meter dan bahkan saya sendiri tidak tahu jaraknya. Kelembaban udara bahkan kecepatan angin 30-40 km/perjam itu hitungan harus akurat dan itu sangat sulit,” ceritanya.
Selain itu, kata dia, tantangan lain yang dihadapi yakni senjata yang masih kalah jauh dari negara-negara maju. Sebab, ia hanya mengunakan senjata buatan Inggris seri lama dengan teropong 12×50.
“Bidikan sasaran bermacam-macam mulai dari kepala, dada, kemudian tubuh lempengan baja 400-500 meter jaraknya. Apabila tak kena akan makin kencang larinya, kalau kena langsung tumbang,” kata dia.
Tim TNI AD berhasil menyabet 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti, Amerika Serikat yang hanya mendapatkan, 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, kemudian Australia hanya memperoleh 5 medali emas.
Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan New Zealand, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Gunea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.
Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas. Tim petembak TNI mengirimkan 9 anggota Kostrad, 4 Kopassus dan 1 anggota Kodam Mulawarman.
⚓️ merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.