Latma Indonesia - Malaysia★
TNI Angkatan Udara dan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan menggelar operasi militer bersama. Operasi milter udara bersama Indonesia dan Malaysia kali ini menjadi yang ke-31 kalinya.
"Operasi udara kedua negara antara Indonesia dan Mayasia telah terlangsung 30 kali, dan untuk tahun ini rencananya akan menjadi yang ke-31," demikian keterangan tertulis yang diterima detikcom dari Lanud Adisutjipto, Kamis (28/5/2015).
Latihan bersama ini diberi nama Malindo (Malaysia dan Indonesia). Pembahasan mengenai operasi ini berlangsung di Lanud Adisutjipto. Tim perancang operasi udara kedua negara terus mematangkan rencana-rencana operasi bersama ini. Belum disebutkan kapan pastinya operasi militer udara ini akan dilaksanakan.
Rapat pembahasan rencana operasi militer udara bersama ini akan berlangsung dari tanggal 26-29 Mei 2015. Menurut rencana hasil dari pembahasan rapat tersebut akan dilaksanakan sepanjang tahun 2015. Sasaran atau wilayah yang menjadi fokus antara lain Selat Malaka, Kepulauan Ranai, hingga Kuching dan juga daerah Semenanjung Kalimantan bagian utara.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya kerjasama operasi militer akan difokuskan kepada kerjasama pengamatan dan pengawasan daerah perbatasan. Operasi pemotretan udara daerah terluar dan tukar-menukar informasi berkenaan dengan keamanan wilayah perbatasan," imbuhnya.
Operasi militer ini dilaksanakan di perbatasan wilayah udara Malasia dan Indonesia. Pimpinan delegasi Indonesia diwakili oleh Kolonel Pnb Anang Nurhadi Susilo beserta 9 tim dari Sopsau.
Sedangkan dari pihak TUDM dipimpin oleh Mej Jend Dato Hj Abdul Mutalib Bin Datuk Hj AB Wahab dengan jumlah delegasi 9 orang. Dalam pembicaraan, Malaysia berharap untuk memudahkan kerjasama dengan Indonesia salah satunya dengan mengintensifkan komunikasi.
Sehingga apabila ada kejadian di daerah pengamatan maka kedua belah pihak langsung bekerjasama.
Perwakilan dari Indonesia juga menyampaikan harapannya atas kerjasama ini.
“Jangan sampai daerah yang menjadi perhatian kita bersama malah dihuni pihak-pihak yang tidak bertangungjawab untuk mengadu domba kita. Kita sudah bersitegang malah orang lain dengan leluasa bergerak,” ujar wakil dari Waasops Kasau Kol Pnb Anang Nurhadi.
TNI Angkatan Udara dan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan menggelar operasi militer bersama. Operasi milter udara bersama Indonesia dan Malaysia kali ini menjadi yang ke-31 kalinya.
"Operasi udara kedua negara antara Indonesia dan Mayasia telah terlangsung 30 kali, dan untuk tahun ini rencananya akan menjadi yang ke-31," demikian keterangan tertulis yang diterima detikcom dari Lanud Adisutjipto, Kamis (28/5/2015).
Latihan bersama ini diberi nama Malindo (Malaysia dan Indonesia). Pembahasan mengenai operasi ini berlangsung di Lanud Adisutjipto. Tim perancang operasi udara kedua negara terus mematangkan rencana-rencana operasi bersama ini. Belum disebutkan kapan pastinya operasi militer udara ini akan dilaksanakan.
Rapat pembahasan rencana operasi militer udara bersama ini akan berlangsung dari tanggal 26-29 Mei 2015. Menurut rencana hasil dari pembahasan rapat tersebut akan dilaksanakan sepanjang tahun 2015. Sasaran atau wilayah yang menjadi fokus antara lain Selat Malaka, Kepulauan Ranai, hingga Kuching dan juga daerah Semenanjung Kalimantan bagian utara.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya kerjasama operasi militer akan difokuskan kepada kerjasama pengamatan dan pengawasan daerah perbatasan. Operasi pemotretan udara daerah terluar dan tukar-menukar informasi berkenaan dengan keamanan wilayah perbatasan," imbuhnya.
Operasi militer ini dilaksanakan di perbatasan wilayah udara Malasia dan Indonesia. Pimpinan delegasi Indonesia diwakili oleh Kolonel Pnb Anang Nurhadi Susilo beserta 9 tim dari Sopsau.
Sedangkan dari pihak TUDM dipimpin oleh Mej Jend Dato Hj Abdul Mutalib Bin Datuk Hj AB Wahab dengan jumlah delegasi 9 orang. Dalam pembicaraan, Malaysia berharap untuk memudahkan kerjasama dengan Indonesia salah satunya dengan mengintensifkan komunikasi.
Sehingga apabila ada kejadian di daerah pengamatan maka kedua belah pihak langsung bekerjasama.
Perwakilan dari Indonesia juga menyampaikan harapannya atas kerjasama ini.
“Jangan sampai daerah yang menjadi perhatian kita bersama malah dihuni pihak-pihak yang tidak bertangungjawab untuk mengadu domba kita. Kita sudah bersitegang malah orang lain dengan leluasa bergerak,” ujar wakil dari Waasops Kasau Kol Pnb Anang Nurhadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.