Kunjungan Menhan Kroasia ke Indonesia Lengkapi Hubungan yang Telah Terjalin Lama Kunjungan Menhan Republik Kroasia ke Indonesia kali ini melengkapi hubungan kedua negara yang telah terjalin beberapa tahun lalu sejak Kroasia belum terpisah dengan Yugoslavia. Meskipun kunjungan ini adalah kunjungan yang pertama ke Indonesia sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo namun hubungan ini menunjukkan arah yang lebih baik.
Demikian diungkapkan Menhan Republik Kroasia H.E.Mr. Ante Kotromanovic dihadapan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat melakukan pertemuan bilateral, Selasa (22/9), di Kemhan Jakarta. Setelah melakukan courtesy call (cc), kedua pemimpin tertinggi di Kemhan tersebut langsung memimpin pembicaraan bilateral yang dihadiri beberapa pejabat Kemhan dan Kemlu diantaranya Dirjen Strahan, Dirjen Renhan, Kabadan Ranahan, Staf Khusus Menhan Bid. Kersin, Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu Ferry Adamhar, S.H., LL.M serta Dir. Eropa Tengah dan Timur Kemlu Witjaksono Adji.
Dalam pembicaraan tersebut, Menhan Kroasia menyampaikan bahwa ada tiga hal yang menjadi topik pembicaraan yaitu bidang politik, bagaimana mengembangkan hubungan bilateral untuk jangka waktu yang lebih panjang dan mengagendakan pertemuan lanjutan yang akan dilakukan setiap tahunnya.
Menurut Menhan Kroasia yang pertama adalah bidang politik. Dikatakannya bahwa politik adalah dasar dari segalanya, apabila secara politik tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka tidak akan ada kelanjutan perkembangan dari bidang-bidang lainnya. Sedangkan yang kedua adalah hubungan bilateral dalam bidang pertahanan. Hal ini sejalan dengan harapan kedua negara yang tengah berupaya untuk memodernisasi militer dan alustsista. “Ini adalah kesempatan yang baik bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan kearah yang lebih baik lagi,” ungkap Menhan Kroasia.
Sementara dalam bidang industri pertahanan, Kroasia adalah negara ketiga terbesar di dunia yang berhasil memproduksi dan mengembangkan alutsistanya seperti mobil pertahanan yang dimodifikasi dengan anti roket. Selain industri pertahanan, beberapa bidang kerjasama dapat dikembangkan kedua negara seperti bidang investasi, pertukaran tenaga ahli dan pertukaran informasi dalam anti terorisme. Hal ini mengingat Indonesia memiliki pusat anti terorisme terbesar di ASEAN (Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia/Indonesia Peace and Security Centre/IPSC).
Di bidang keamanan, hal yang perlu dikembangkan dan mendapat perhatian adalah masalah migrasi seperti maraknya pengungsi Syria, Iraq dan Kurdi dalam jumlah besar. Ini merupakan salah satu tantangan besar bagi negara Kroasia. Untuk itu Kroasia berharap dapat bertukar pikiran dan berbagi pengalaman serta mendapat informasi dari Indonesia dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang kerap muncul di Kroasia.
Menanggapi hal tersebut Menhan RI mengatakan bahwa dalam menjalankan prioritas kebijakan pertahanan Indonesia atau dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya, Kemhan mengacu pada amanat konstitusional yaitu menjaga kedaulatan bangsa dan negara, melindungi segenap kepentingan nasional dan ikut serta menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
Ketiga tugas konstitusional tersebut merupakan dasar bagi Kemhan dalam mewujudkan hubungan bilateral dan kerjasama maupun diplomasi pertahanan dengan negara-negara sahabat. Dalam rangka pencapain tugas pokok tersebut, Kemhan telah menetapkan prioritas kebijakan. Kebijakan tersebut antara lain pembangunan pertahanan negara diselenggarakan untuk mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia serta keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Prioritas kebijakan pertahanan diarahkan untuk menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan yang mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Permberdayaan pertahanan negara dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga negara, pemanfaatan seluruh sumber daya nasional dan seluruh wilayah negara dalam menghadapi ancaman.
Sangat penting bagi Indonesia dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI yang terdiri dari 17.000 kepulauan. Mengingat posisi Indonesia yang terbagi dalam beberapa kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, sangat sulit bagi Indonesia dalam menjaga keutuhan dan keamanan wilayah Indonesia. Namun Indonesia memiliki dua kekuatan pertahanan yaitu kekuatan pertahanan pusat dan kekuatan pertahanan wilayah.
Kekuatan pertahanan pusat adalah kekuatan tersebar ke seluruh provinsi dimana pulau-pulau merupakan kompartemen strategis sedangkan kekuatan pertahanan wilayah terbagi dalam komando daerah militer (kodam). Sehingga apabila sewaktu-waktu ancaman pertahanan dan keamanan muncul di Indonesia, dapat segera dengan mudah untuk diatasi. (ERA/SPD)
Demikian diungkapkan Menhan Republik Kroasia H.E.Mr. Ante Kotromanovic dihadapan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat melakukan pertemuan bilateral, Selasa (22/9), di Kemhan Jakarta. Setelah melakukan courtesy call (cc), kedua pemimpin tertinggi di Kemhan tersebut langsung memimpin pembicaraan bilateral yang dihadiri beberapa pejabat Kemhan dan Kemlu diantaranya Dirjen Strahan, Dirjen Renhan, Kabadan Ranahan, Staf Khusus Menhan Bid. Kersin, Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu Ferry Adamhar, S.H., LL.M serta Dir. Eropa Tengah dan Timur Kemlu Witjaksono Adji.
Dalam pembicaraan tersebut, Menhan Kroasia menyampaikan bahwa ada tiga hal yang menjadi topik pembicaraan yaitu bidang politik, bagaimana mengembangkan hubungan bilateral untuk jangka waktu yang lebih panjang dan mengagendakan pertemuan lanjutan yang akan dilakukan setiap tahunnya.
Menurut Menhan Kroasia yang pertama adalah bidang politik. Dikatakannya bahwa politik adalah dasar dari segalanya, apabila secara politik tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka tidak akan ada kelanjutan perkembangan dari bidang-bidang lainnya. Sedangkan yang kedua adalah hubungan bilateral dalam bidang pertahanan. Hal ini sejalan dengan harapan kedua negara yang tengah berupaya untuk memodernisasi militer dan alustsista. “Ini adalah kesempatan yang baik bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan kearah yang lebih baik lagi,” ungkap Menhan Kroasia.
Sementara dalam bidang industri pertahanan, Kroasia adalah negara ketiga terbesar di dunia yang berhasil memproduksi dan mengembangkan alutsistanya seperti mobil pertahanan yang dimodifikasi dengan anti roket. Selain industri pertahanan, beberapa bidang kerjasama dapat dikembangkan kedua negara seperti bidang investasi, pertukaran tenaga ahli dan pertukaran informasi dalam anti terorisme. Hal ini mengingat Indonesia memiliki pusat anti terorisme terbesar di ASEAN (Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia/Indonesia Peace and Security Centre/IPSC).
Di bidang keamanan, hal yang perlu dikembangkan dan mendapat perhatian adalah masalah migrasi seperti maraknya pengungsi Syria, Iraq dan Kurdi dalam jumlah besar. Ini merupakan salah satu tantangan besar bagi negara Kroasia. Untuk itu Kroasia berharap dapat bertukar pikiran dan berbagi pengalaman serta mendapat informasi dari Indonesia dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang kerap muncul di Kroasia.
Menanggapi hal tersebut Menhan RI mengatakan bahwa dalam menjalankan prioritas kebijakan pertahanan Indonesia atau dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya, Kemhan mengacu pada amanat konstitusional yaitu menjaga kedaulatan bangsa dan negara, melindungi segenap kepentingan nasional dan ikut serta menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
Ketiga tugas konstitusional tersebut merupakan dasar bagi Kemhan dalam mewujudkan hubungan bilateral dan kerjasama maupun diplomasi pertahanan dengan negara-negara sahabat. Dalam rangka pencapain tugas pokok tersebut, Kemhan telah menetapkan prioritas kebijakan. Kebijakan tersebut antara lain pembangunan pertahanan negara diselenggarakan untuk mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia serta keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Prioritas kebijakan pertahanan diarahkan untuk menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan yang mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Permberdayaan pertahanan negara dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga negara, pemanfaatan seluruh sumber daya nasional dan seluruh wilayah negara dalam menghadapi ancaman.
Sangat penting bagi Indonesia dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI yang terdiri dari 17.000 kepulauan. Mengingat posisi Indonesia yang terbagi dalam beberapa kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, sangat sulit bagi Indonesia dalam menjaga keutuhan dan keamanan wilayah Indonesia. Namun Indonesia memiliki dua kekuatan pertahanan yaitu kekuatan pertahanan pusat dan kekuatan pertahanan wilayah.
Kekuatan pertahanan pusat adalah kekuatan tersebar ke seluruh provinsi dimana pulau-pulau merupakan kompartemen strategis sedangkan kekuatan pertahanan wilayah terbagi dalam komando daerah militer (kodam). Sehingga apabila sewaktu-waktu ancaman pertahanan dan keamanan muncul di Indonesia, dapat segera dengan mudah untuk diatasi. (ERA/SPD)
♔ DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.