✈ Perusahaan pesawat Rusia MiG tengah merancang pesawat baru untuk menggantikan MiG-31 dalam beragam modifikasinya. Pesawat pencegat canggih, yang diberi kode MiG-41, dapat menjalankan operasi pertahanan udara dan mampu bergerak dengan kecepatan yang nyaris hipersonik. Pesawat ini akan bergabung dengan militer Rusia setelah 2020.MiG-31. Sumber: Marina Lystseva / TASS ☆
Pada akhir Desember 2015, Direktur Jenderal MiG Sergey Korotkov menyampaikan pada para wartawan bahwa sebuah pesawat baru yang akan menggantikan pesawat pencegat legendaris MiG-31 akan dibuat berdasarkan prinsip rekayasa modern pesawat militer dan material modern. Saat ini, desain fisik pesawat tengah dikembangkan.
Pengembangan proyek ini dimulai pada awal 2014. Di saat yang sama, Anggota Komite Pertahanan dan Wakil Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Aleksandr Tarnaev mengumumkan penandatangan dokumen untuk melakukan riset proyek MiG-41.
Hampir tak ada rincian yang dipublikasikan mengenai pesawat ini. Menurut Kepala Komando AU Rusia Viktor Bondarev, pesawat pencegat baru ini akan siap pada 2020. Pilot uji coba Anatoly Kvochur yakin bahwa pesawat ini akan mewarisi semua keunggulan pendahulunya, MiG-31, tapi akan lebih cepat, mampu mencapai Mach 4+. “Pembaruan ini seharusnya dilakukan sejak 20 tahun lalu. Namun, itu tak terwujud, sehingga standarnya kini ditingkatkan. Hal itu termasuk peningkatan kecepatan menjadi Mach 4 – 4,3 (sekitar 4.248 kilometer per jam),” kata sang pilot dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.
Pengerjaan pesawat pencegat supersonik MiG-41 melibatkan proyek nomor 301 dan 321 yang dimulai sejak 1990-an. Pesawat ini bersaing dengan proyek Biro Desain Sukhoi, yang telah mengambil inisiatif untuk menciptakan pesawat pencegat terjangkau yang mampu beroperasi dengan kecepatan 2.500 – 2.700 kilometer per jam, sehingga baik pihak industri maupun pihak militer harus menyepakati kelangsungan pengembangan kedua proyek.
Pengembangan pesawat MiG dan Sukhoi yang bersamaan ini pernah terjadi pada tahun 1970-an, saat MiG mengembangkan Tupolev Tu-22M dan Sukhoi mengembangkan T-4. Namun pada perkembangannya, T-4 tak pernah diproduksi karena tingginya biaya dan kesulitan perawatan.
MiG-31 masih menjadi fondasi pertahanan udara Rusia. Saat ini, beberapa pesawat tempur-pencegat hendak diperbaharui untuk ditingkatkan kemampuan tempurnya. Pesawat modifikasi MiG-31 (MiG-31BM) akan memiliki avionik (peralatan elektronik penerbangan) dan persenjataan baru. Hal itu membuat MiG-31BM 2,6 kali lebih efektif dari MiG-31.
Tiga pesawat modifikasi pertama MiG-31BM telah dikirim pada Desember 2015 lalu ke resimen aviasi yang berbasis di Lapangan Udara Militer Tsentralnaya Uglovaya dekat Vladivostok. Seluruh armada Sukhoi Su-27 SM dan MiG-31 akan digantikan oleh pesawat yang lebih modern pada 2016. MiG-31BM akan tetap digunakan oleh AU Rusia hingga 2028, sebelum akhirnya digantikan sepenuhnya oleh MiG-41.
Pada akhir Desember 2015, Direktur Jenderal MiG Sergey Korotkov menyampaikan pada para wartawan bahwa sebuah pesawat baru yang akan menggantikan pesawat pencegat legendaris MiG-31 akan dibuat berdasarkan prinsip rekayasa modern pesawat militer dan material modern. Saat ini, desain fisik pesawat tengah dikembangkan.
Pengembangan proyek ini dimulai pada awal 2014. Di saat yang sama, Anggota Komite Pertahanan dan Wakil Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Aleksandr Tarnaev mengumumkan penandatangan dokumen untuk melakukan riset proyek MiG-41.
Hampir tak ada rincian yang dipublikasikan mengenai pesawat ini. Menurut Kepala Komando AU Rusia Viktor Bondarev, pesawat pencegat baru ini akan siap pada 2020. Pilot uji coba Anatoly Kvochur yakin bahwa pesawat ini akan mewarisi semua keunggulan pendahulunya, MiG-31, tapi akan lebih cepat, mampu mencapai Mach 4+. “Pembaruan ini seharusnya dilakukan sejak 20 tahun lalu. Namun, itu tak terwujud, sehingga standarnya kini ditingkatkan. Hal itu termasuk peningkatan kecepatan menjadi Mach 4 – 4,3 (sekitar 4.248 kilometer per jam),” kata sang pilot dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.
Pengerjaan pesawat pencegat supersonik MiG-41 melibatkan proyek nomor 301 dan 321 yang dimulai sejak 1990-an. Pesawat ini bersaing dengan proyek Biro Desain Sukhoi, yang telah mengambil inisiatif untuk menciptakan pesawat pencegat terjangkau yang mampu beroperasi dengan kecepatan 2.500 – 2.700 kilometer per jam, sehingga baik pihak industri maupun pihak militer harus menyepakati kelangsungan pengembangan kedua proyek.
Pengembangan pesawat MiG dan Sukhoi yang bersamaan ini pernah terjadi pada tahun 1970-an, saat MiG mengembangkan Tupolev Tu-22M dan Sukhoi mengembangkan T-4. Namun pada perkembangannya, T-4 tak pernah diproduksi karena tingginya biaya dan kesulitan perawatan.
MiG-31 masih menjadi fondasi pertahanan udara Rusia. Saat ini, beberapa pesawat tempur-pencegat hendak diperbaharui untuk ditingkatkan kemampuan tempurnya. Pesawat modifikasi MiG-31 (MiG-31BM) akan memiliki avionik (peralatan elektronik penerbangan) dan persenjataan baru. Hal itu membuat MiG-31BM 2,6 kali lebih efektif dari MiG-31.
Tiga pesawat modifikasi pertama MiG-31BM telah dikirim pada Desember 2015 lalu ke resimen aviasi yang berbasis di Lapangan Udara Militer Tsentralnaya Uglovaya dekat Vladivostok. Seluruh armada Sukhoi Su-27 SM dan MiG-31 akan digantikan oleh pesawat yang lebih modern pada 2016. MiG-31BM akan tetap digunakan oleh AU Rusia hingga 2028, sebelum akhirnya digantikan sepenuhnya oleh MiG-41.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.