Konsep Tank boat Lundin ☆
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan apresiasi pada PT Pindad (Persero) Bandung dan mendorong penjualan perangkat alutsista.
''Saya tahu kemampuan dan kegigihan awak pindad dalam merancang dan membuat kendaraan tempur persenjataan dan amunisi. Saya minta TNI, polri, kementerian pertahanan dan lembaga negara lainnya di Indonesia dapat memberikan order penjualan yang lebih tinggi kepada Pindad di tahun 2016 dan ke depannya,'' ujar Jusuf Kalla dalam keterangannya, Rabu (20/1).
Salah satu produk inovasi alutsista Pindad yang telah selesai menjalani sertifikasi akhir tahun lalu yaitu panser badak. JK berharap TNI bisa segera memesan Panser Badak pada Pindad.
''Sesuai arahan Presiden Jokowi, di sela-sela Rapim TNI akhir tahun kemarin maka saya harap, TNI AD bisa segera pesan Badak kepada Pindad untuk memperkuat jajaran alusistanya,'' kata JK.
Sementara itu, Direktur Utama Pindad Silmy Karim, menilai dorongan dari Jusuf Kalla merupakan amanat yang harus dijalankan demi kemajuan dan peningkatan kemandirian industri pertahanan.
''Dulu juga Bapak Jusuf Kalla yang mendorong lahirnya order untuk panser 6x6 Anoa, kami apresiasi dorongan semangat bapak sebagai bagian dari wujud amanah undang-undang no 16 tahun 2012 untuk membangun kemandirian industri pertahanan melalui peningkatan order penjualan kepada industri pertahanan nasional,'' ujar Silmy.
Silmy juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah terutama pada Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri yang telah membantu Pindad membukukan kenaikan perolehan kontrak hingga 59% di tahun 2015.
''Prestasi ini menjadi tantangan untuk untuk kami meningkatkan performa di tahun 2016. Pindad menargetkan untuk bisa membukukan penjualan hingga Rp 3 triliun di tahun 2016 untuk memperkokoh lini usaha, pengembangan bisnis dan inovasi produk di masa depan,'' ujar Silmy.
Selain Panser Badak rencanannya dalam kuartal pertama 2016 ini, Pindad juga meluncurkan senapan serbu terbaru SSX 7,62 mm.
''Kami bertekad melahirkan berbagai berbagai produk tahun ini, satu produk per triwulan, termasuk di antaranya tank boat dengan kanon 105 mm. Semua inovasi ini merupakan ikhtiar kami untuk mengemban amanah Undang-undang Nomor 16 tahun 2012 yang memerlukan upaya pemasaran dan perjualan kepada jajaran pemerintah, Kementerian Pertahanan TNI, Polri dan pengguna produk alut sista lainnya di luar negeri,'' kata Silmy.
Dalam kunjungannya ke Bandung kali ini Wapres Jusuf Kalla rencanannya didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja. Di antaranya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryancudu, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
JK akan menerima paparan tentang produk Pindad juga meninjau fasilitas produksi Panser Anoa, Komodo, Badak dan menerima penjelasan kegiatan perawatan jajaran tank Leopard milik TNI AD yang dikerjakan staf Pindad bekerjasama dengan Rheinmetall Land System. Setelah itu rencanannya, rombongan direncanakan menuju fasilitas produksi senjata api. [ito]
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan apresiasi pada PT Pindad (Persero) Bandung dan mendorong penjualan perangkat alutsista.
''Saya tahu kemampuan dan kegigihan awak pindad dalam merancang dan membuat kendaraan tempur persenjataan dan amunisi. Saya minta TNI, polri, kementerian pertahanan dan lembaga negara lainnya di Indonesia dapat memberikan order penjualan yang lebih tinggi kepada Pindad di tahun 2016 dan ke depannya,'' ujar Jusuf Kalla dalam keterangannya, Rabu (20/1).
Salah satu produk inovasi alutsista Pindad yang telah selesai menjalani sertifikasi akhir tahun lalu yaitu panser badak. JK berharap TNI bisa segera memesan Panser Badak pada Pindad.
''Sesuai arahan Presiden Jokowi, di sela-sela Rapim TNI akhir tahun kemarin maka saya harap, TNI AD bisa segera pesan Badak kepada Pindad untuk memperkuat jajaran alusistanya,'' kata JK.
Sementara itu, Direktur Utama Pindad Silmy Karim, menilai dorongan dari Jusuf Kalla merupakan amanat yang harus dijalankan demi kemajuan dan peningkatan kemandirian industri pertahanan.
''Dulu juga Bapak Jusuf Kalla yang mendorong lahirnya order untuk panser 6x6 Anoa, kami apresiasi dorongan semangat bapak sebagai bagian dari wujud amanah undang-undang no 16 tahun 2012 untuk membangun kemandirian industri pertahanan melalui peningkatan order penjualan kepada industri pertahanan nasional,'' ujar Silmy.
Silmy juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah terutama pada Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri yang telah membantu Pindad membukukan kenaikan perolehan kontrak hingga 59% di tahun 2015.
''Prestasi ini menjadi tantangan untuk untuk kami meningkatkan performa di tahun 2016. Pindad menargetkan untuk bisa membukukan penjualan hingga Rp 3 triliun di tahun 2016 untuk memperkokoh lini usaha, pengembangan bisnis dan inovasi produk di masa depan,'' ujar Silmy.
Selain Panser Badak rencanannya dalam kuartal pertama 2016 ini, Pindad juga meluncurkan senapan serbu terbaru SSX 7,62 mm.
''Kami bertekad melahirkan berbagai berbagai produk tahun ini, satu produk per triwulan, termasuk di antaranya tank boat dengan kanon 105 mm. Semua inovasi ini merupakan ikhtiar kami untuk mengemban amanah Undang-undang Nomor 16 tahun 2012 yang memerlukan upaya pemasaran dan perjualan kepada jajaran pemerintah, Kementerian Pertahanan TNI, Polri dan pengguna produk alut sista lainnya di luar negeri,'' kata Silmy.
Dalam kunjungannya ke Bandung kali ini Wapres Jusuf Kalla rencanannya didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja. Di antaranya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryancudu, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
JK akan menerima paparan tentang produk Pindad juga meninjau fasilitas produksi Panser Anoa, Komodo, Badak dan menerima penjelasan kegiatan perawatan jajaran tank Leopard milik TNI AD yang dikerjakan staf Pindad bekerjasama dengan Rheinmetall Land System. Setelah itu rencanannya, rombongan direncanakan menuju fasilitas produksi senjata api. [ito]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.