TENTARA Nasional Indonesia (TNI) berangkatkan 175 Personel Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-M/Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) ke Kongo, melalui upacara militer dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M. B. A., mewakili Panglima TNI yang dilaksanakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kasum TNI mengatakan bahwa, tugas yang para prajurit emban sangat sarat dengan misi-misi kebangsaan, baik aspek politik, diplomasi maupun budaya. Ini artinya bahwa para prajurit sekalian mengemban tugas menjaga kehormatan bangsa dan negara. Untuk itu, tiada harapan lain kecuali para prajurit dapat melaksanakan tugas dengan penuh semangat, dedikasi dan loyalitas, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan kesiapsiagaan terhadap setiap perkembangan situasi di wilayah para prajurit bertugas. “Misi perdamaian ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1925 (2010) yang diperpanjang melalui Resolusi 2147 (2014), hal ini menunjukkan bahwa PBB terus memperhatikan dan melanjutkan misi perdamaian tersebut dihadapkan kepada perkembangan situasi keamanan yang dinilai masih memprihatinkan dunia,” ujar Panglima TNI.
Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menegaskan bahwa secara langsung, TNI dituntut untuk senantiasa menyiapkan diri dan meningkatkan kualitas sumber daya, baik aspek manajerial maupun operasional, baik yang terkait profesionalitas prajurit dibidang keterampilan dan sikap keprajuritan, maupun kapasitas serta kapabilitas satuan dalam menyiapkan satuan tugas TNI, yang kita dedikasikan dalam rangka mendukung peran internasional Indonesia di dalam memainkan peran kolaborasi hard power dan soft power pada Misi Perdamaian Dunia.
Untuk itu, Panglima TNI berharap kepada seluruh pimpinan satuan dan segenap perwira TNI harus dapat menangkap setiap pesan internasional sebagai bahan kajian komprehensif, dalam rangka menciptakan ruang lebih besar, guna membangun kerjasama dan membangun saling percaya, yang tidak saja terkait Misi Perdamaian Dunia, dan/atau kerjasama militer dan pertahanan, namun di bidang lain yang memiliki korelasi dengan tugas pokok TNI. Guna mewujudkan upaya tersebut, dalam konteks kekinian, para pimpinan satuan dan segenap perwira di jajaran TNI harus kembali memikirkan dan memperkuat profil internasional TNI dengan melansir cetak biru diplomasi militer dan pertahanan TNI, yang akan menjadi pondasi kontribusi TNI dalam membangun dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berkontribusi dalam misi keamanan dan perdamaian di kawasan dan dunia di masa depan.
Sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan tugas, diakhir amanatnya Panglima TNI memberikan penekanan sebagai berikut :
★ Pertama, pelihara dan tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar senantiasa melimpahkan kesehatan dan kekuatan dalam melaksanakan tugas.
★ Kedua, pahami dan kuasai secara benar setiap aturan pelibatan dan prosedur tetap lainnya, guna menjamin setiap kegiatan dapat dipertanggung-jawabkan dan guna mengeliminasi resiko yang mungkin timbul.
★ Ketiga, cermati setiap perkembangan situasi di wilayah prajurit bertugas dan laksanakan analisa secara cerdas, untuk dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat, serta bertindak cermat dalam melaksanakan tugas yang diemban para prajurit sekalian. Laporkan setiap perkembangan ke markas komando atas.
★ Keempat, bangun kepemimpinan dan komunikasi sosial TNI dalam konteks pelaksanaan tugas, baik dengan satuan tugas negara lain, maupun masyarakat setempat dengan berpedoman pada Delapan Wajib TNI.
Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-M/Monusco dikomandani oleh Letkol Czi Sriyanto, M.I.R., M.A., yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 8/SMG, akan bertugas kurang lebih satu tahun di Kongo, menggantikan Konga XX-L/Monusco yang akan berakhir masa tugasnya. Konga XX-M/Monusco ini akan melakukan banyak karya konstruksi (vertikal dan horizontal), Kontingen ini akan berangkat pada hari Minggu (24/1/2016), yang nantinya akan bergabung dengan pasukan PBB dari Guatemala, Bangladesh, Maroko dan Nepal.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakasad, Wakasal, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI dan Kapsupen TNI serta para pimpinan Balakpus Mabes TNI.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kasum TNI mengatakan bahwa, tugas yang para prajurit emban sangat sarat dengan misi-misi kebangsaan, baik aspek politik, diplomasi maupun budaya. Ini artinya bahwa para prajurit sekalian mengemban tugas menjaga kehormatan bangsa dan negara. Untuk itu, tiada harapan lain kecuali para prajurit dapat melaksanakan tugas dengan penuh semangat, dedikasi dan loyalitas, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan kesiapsiagaan terhadap setiap perkembangan situasi di wilayah para prajurit bertugas. “Misi perdamaian ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1925 (2010) yang diperpanjang melalui Resolusi 2147 (2014), hal ini menunjukkan bahwa PBB terus memperhatikan dan melanjutkan misi perdamaian tersebut dihadapkan kepada perkembangan situasi keamanan yang dinilai masih memprihatinkan dunia,” ujar Panglima TNI.
Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menegaskan bahwa secara langsung, TNI dituntut untuk senantiasa menyiapkan diri dan meningkatkan kualitas sumber daya, baik aspek manajerial maupun operasional, baik yang terkait profesionalitas prajurit dibidang keterampilan dan sikap keprajuritan, maupun kapasitas serta kapabilitas satuan dalam menyiapkan satuan tugas TNI, yang kita dedikasikan dalam rangka mendukung peran internasional Indonesia di dalam memainkan peran kolaborasi hard power dan soft power pada Misi Perdamaian Dunia.
Untuk itu, Panglima TNI berharap kepada seluruh pimpinan satuan dan segenap perwira TNI harus dapat menangkap setiap pesan internasional sebagai bahan kajian komprehensif, dalam rangka menciptakan ruang lebih besar, guna membangun kerjasama dan membangun saling percaya, yang tidak saja terkait Misi Perdamaian Dunia, dan/atau kerjasama militer dan pertahanan, namun di bidang lain yang memiliki korelasi dengan tugas pokok TNI. Guna mewujudkan upaya tersebut, dalam konteks kekinian, para pimpinan satuan dan segenap perwira di jajaran TNI harus kembali memikirkan dan memperkuat profil internasional TNI dengan melansir cetak biru diplomasi militer dan pertahanan TNI, yang akan menjadi pondasi kontribusi TNI dalam membangun dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berkontribusi dalam misi keamanan dan perdamaian di kawasan dan dunia di masa depan.
Sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan tugas, diakhir amanatnya Panglima TNI memberikan penekanan sebagai berikut :
★ Pertama, pelihara dan tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar senantiasa melimpahkan kesehatan dan kekuatan dalam melaksanakan tugas.
★ Kedua, pahami dan kuasai secara benar setiap aturan pelibatan dan prosedur tetap lainnya, guna menjamin setiap kegiatan dapat dipertanggung-jawabkan dan guna mengeliminasi resiko yang mungkin timbul.
★ Ketiga, cermati setiap perkembangan situasi di wilayah prajurit bertugas dan laksanakan analisa secara cerdas, untuk dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat, serta bertindak cermat dalam melaksanakan tugas yang diemban para prajurit sekalian. Laporkan setiap perkembangan ke markas komando atas.
★ Keempat, bangun kepemimpinan dan komunikasi sosial TNI dalam konteks pelaksanaan tugas, baik dengan satuan tugas negara lain, maupun masyarakat setempat dengan berpedoman pada Delapan Wajib TNI.
Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-M/Monusco dikomandani oleh Letkol Czi Sriyanto, M.I.R., M.A., yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 8/SMG, akan bertugas kurang lebih satu tahun di Kongo, menggantikan Konga XX-L/Monusco yang akan berakhir masa tugasnya. Konga XX-M/Monusco ini akan melakukan banyak karya konstruksi (vertikal dan horizontal), Kontingen ini akan berangkat pada hari Minggu (24/1/2016), yang nantinya akan bergabung dengan pasukan PBB dari Guatemala, Bangladesh, Maroko dan Nepal.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakasad, Wakasal, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI dan Kapsupen TNI serta para pimpinan Balakpus Mabes TNI.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.