KRI 402 Nanggala [Ryan Boedi]
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H.,M.A.P. memimpin jalannya upacara dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Hiu Kencana ke-57 yang berlangsung di Halaman Monumen Tjandrasa Satuan Kapal Selam Koarmatim, Selasa (13/09/2016).
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sejak awal telah mengoperasikan armada kapal selam untuk operasi tempur dan operasi pertahanan di laut. Diawali dengan kehadiran kapal selam jenis Whiskey Class buatan Uni Soviet pada tanggal 12 September 1959 yang sampai dengan saat ini diperingati sebagai hari lahirnya Korps Hiu Kencana. Kemudian pada tahun 1962 Indonesia telah memiliki kapal selam sebanyak 12 unit, hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan Angkatan Laut terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Armada kapal selam juga ikut andil dalam Operasi Trikorara tahun 1962 dalam rangka melaksanakan misi untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda melalui operasi pengintaian dan operasi menyusupkan pasukan khusus ke darat. Tugas tersebut berhasil dan sukses dilaksanakan tanpa diketahui oleh pihak Belanda. Berkat kesuksesan tersebut, tugas operasi kapal selam Angkatan Laut Republik Indonesia telah berkontribusi besar menjadikan Belanda mengurungkan niatnya untuk melakukan perang.
Dalam amanatnya, Pangarmatim yang juga penyandang Brivet Hiu Kencana ini menyampaikan selama kurun waktu 57 tahun, Satuan Kapal Selam telah mampu membentuk dirinya menjadi kesatuan yang tangguh sebagai bagian dari kekuatan armada Republik Indonesia. Ketangguhan tersebut dicapai melalui berbagai pengalaman penugasan, baik dalam bentuk tugas operasi maupun latihan-latihan yang selama ini telah dilaksanakan.
KRI 403 akan memperkuat korps Hiu Kencana mulai tahun depan. [TNI AL]
Lebih lanjut Pangarmatim menyampaikan, kapal selam yang memiliki medan juang di bawah air menuntut ketangguhan mental, kondisi yang prima, dan dilandasi oleh motivasi kejuangan serta semangat yang tinggi dari seluruh prajurit pengawak kapal selam.
Mengakhiri sambutannya, Pangarmatim berharap kedepan dengan adanya pengadaan Alutsista berupa 3 unit kapal selam dari Korea, pembangunan Submarine Control Simulator (SCR), serta pembangunan Submarine Command and Team Trainer (SCTT) oleh Kepala Staf Angkatan Laut akan dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme serta mewadahi kebutuhan pelatihan bagi para prajurit pengawak kapal selam.
Hadir pada acara tersebut, Komandan Guskamla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I.N.G. Sudihartawan, S.Pi., Komandan Guspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, M.Tr (Han), Para Pejabat Utama Koarmatim, serta Para Veteran Hiu Kencana.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H.,M.A.P. memimpin jalannya upacara dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Hiu Kencana ke-57 yang berlangsung di Halaman Monumen Tjandrasa Satuan Kapal Selam Koarmatim, Selasa (13/09/2016).
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sejak awal telah mengoperasikan armada kapal selam untuk operasi tempur dan operasi pertahanan di laut. Diawali dengan kehadiran kapal selam jenis Whiskey Class buatan Uni Soviet pada tanggal 12 September 1959 yang sampai dengan saat ini diperingati sebagai hari lahirnya Korps Hiu Kencana. Kemudian pada tahun 1962 Indonesia telah memiliki kapal selam sebanyak 12 unit, hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan Angkatan Laut terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Armada kapal selam juga ikut andil dalam Operasi Trikorara tahun 1962 dalam rangka melaksanakan misi untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda melalui operasi pengintaian dan operasi menyusupkan pasukan khusus ke darat. Tugas tersebut berhasil dan sukses dilaksanakan tanpa diketahui oleh pihak Belanda. Berkat kesuksesan tersebut, tugas operasi kapal selam Angkatan Laut Republik Indonesia telah berkontribusi besar menjadikan Belanda mengurungkan niatnya untuk melakukan perang.
Dalam amanatnya, Pangarmatim yang juga penyandang Brivet Hiu Kencana ini menyampaikan selama kurun waktu 57 tahun, Satuan Kapal Selam telah mampu membentuk dirinya menjadi kesatuan yang tangguh sebagai bagian dari kekuatan armada Republik Indonesia. Ketangguhan tersebut dicapai melalui berbagai pengalaman penugasan, baik dalam bentuk tugas operasi maupun latihan-latihan yang selama ini telah dilaksanakan.
KRI 403 akan memperkuat korps Hiu Kencana mulai tahun depan. [TNI AL]
Lebih lanjut Pangarmatim menyampaikan, kapal selam yang memiliki medan juang di bawah air menuntut ketangguhan mental, kondisi yang prima, dan dilandasi oleh motivasi kejuangan serta semangat yang tinggi dari seluruh prajurit pengawak kapal selam.
Mengakhiri sambutannya, Pangarmatim berharap kedepan dengan adanya pengadaan Alutsista berupa 3 unit kapal selam dari Korea, pembangunan Submarine Control Simulator (SCR), serta pembangunan Submarine Command and Team Trainer (SCTT) oleh Kepala Staf Angkatan Laut akan dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme serta mewadahi kebutuhan pelatihan bagi para prajurit pengawak kapal selam.
Hadir pada acara tersebut, Komandan Guskamla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I.N.G. Sudihartawan, S.Pi., Komandan Guspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, M.Tr (Han), Para Pejabat Utama Koarmatim, serta Para Veteran Hiu Kencana.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.