Latihan Phoenix ‘16 ini melibatkan beberapa satuan seperti Mabesau, Koopsau II, Kohanudnas dan Korpaskhas Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan medan peperangan baru yang dikenal dengan perang asimetric (Asymetric Warfare).
Dalam konteks ini, peran komunikasi, informasi dan elektronika menjadi sangat penting, baik dalam proses perencanaan, penyerangan maupun pertahanan perang elektronika dan cyber.
Menyikapi realitas tersebut, TNI AU menggelar latihan Pernika & Cyber Defence yang dikemas dengan sandi Phoenix ’16.
Latihan dibuka oleh Asisten Potensi Dirgantara yang masih merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasau Marsekal Muda (Marsda) TNI Umar Sugeng,di posko Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/9).
Latihan Phoenix ‘16 ini melibatkan beberapa satuan seperti Mabesau, Koopsau II, Kohanudnas dan Korpaskhas. Selain itu, latihan juga berkolaborasi dengan unsur sipil, seperti Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Balai Monitoring Kemenkominfo dan Pusat penelitian sistem keamanan informasi - CISSReC (Communication & Information System Scurity Research Centre).
Asisten Operasi Kasau Marsda TNI Barhim, selaku Pemimpin Umum latihan, dalam amanat tertulis yang dibacakan Waasops Kasau mengatakan, latihan perang informasi yang notabene merupakan bagian penting dalam asymetric warfare perlu terus diintensifkan dan ditingkatkan di lingkungan TNI AU.
Semua personel TNI AU yang berkecimpung dalam bidang ini, seperti staf operasi, Kohanudnas, Korpaskhas, Dispenau, Disinfolahtau dan Dispamsanau harus terus diasah ketajamannya.
“Selaku penanggung jawab pembinaan kesiapan operasi Pernika & Cyber TNI AU, saya minta agar hasil latihan ini dapat meyakinkan pimpinan TNI AU akan tingkat kesiapan kemampuan Pernika & Cyber TNI AU saat ini,” kata Asops Kasau dalam keterangan tertulisnya kepada JITUNEWS.COM.
Latihan Penika & Cyber defence Phoenix ’16 ini mengambil tema “Unsur Pernika dan Cyber Defence jajaran Kohanudnas, Koopsau II dan Korpaskhas siap mendukung operasi udara dan kegiatan lainnya dalam rangka melaksanakan tugas TNI Angkatan Udara”.
Beberapa alutsista yang dikerahkan antara lain, satu flight pesawat tempur F-16 Figthing Falcon, pesawat T-50i Golden Eagle, Satuan Radar (Satrad) 222 Ploso Jombang serta Rudal Qiwi-3 Smart Hunter.
Dalam konteks ini, peran komunikasi, informasi dan elektronika menjadi sangat penting, baik dalam proses perencanaan, penyerangan maupun pertahanan perang elektronika dan cyber.
Menyikapi realitas tersebut, TNI AU menggelar latihan Pernika & Cyber Defence yang dikemas dengan sandi Phoenix ’16.
Latihan dibuka oleh Asisten Potensi Dirgantara yang masih merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasau Marsekal Muda (Marsda) TNI Umar Sugeng,di posko Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/9).
Latihan Phoenix ‘16 ini melibatkan beberapa satuan seperti Mabesau, Koopsau II, Kohanudnas dan Korpaskhas. Selain itu, latihan juga berkolaborasi dengan unsur sipil, seperti Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Balai Monitoring Kemenkominfo dan Pusat penelitian sistem keamanan informasi - CISSReC (Communication & Information System Scurity Research Centre).
Asisten Operasi Kasau Marsda TNI Barhim, selaku Pemimpin Umum latihan, dalam amanat tertulis yang dibacakan Waasops Kasau mengatakan, latihan perang informasi yang notabene merupakan bagian penting dalam asymetric warfare perlu terus diintensifkan dan ditingkatkan di lingkungan TNI AU.
Semua personel TNI AU yang berkecimpung dalam bidang ini, seperti staf operasi, Kohanudnas, Korpaskhas, Dispenau, Disinfolahtau dan Dispamsanau harus terus diasah ketajamannya.
“Selaku penanggung jawab pembinaan kesiapan operasi Pernika & Cyber TNI AU, saya minta agar hasil latihan ini dapat meyakinkan pimpinan TNI AU akan tingkat kesiapan kemampuan Pernika & Cyber TNI AU saat ini,” kata Asops Kasau dalam keterangan tertulisnya kepada JITUNEWS.COM.
Latihan Penika & Cyber defence Phoenix ’16 ini mengambil tema “Unsur Pernika dan Cyber Defence jajaran Kohanudnas, Koopsau II dan Korpaskhas siap mendukung operasi udara dan kegiatan lainnya dalam rangka melaksanakan tugas TNI Angkatan Udara”.
Beberapa alutsista yang dikerahkan antara lain, satu flight pesawat tempur F-16 Figthing Falcon, pesawat T-50i Golden Eagle, Satuan Radar (Satrad) 222 Ploso Jombang serta Rudal Qiwi-3 Smart Hunter.
♖ Jitunews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.