Airbus Group Ingin Perluas Kerjasama dengan Indonesia
Di sela-sela kegiatan “Indo Defence 2014 Expo & Forum”, pameran industri pertahanan berskala internasional keenam yang digelar oleh Kementerian Pertahanan, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melakukan sejumlah pertemuan dengan delegasi perusahaan-perusahaan peserta Indo Defence 2014 Expo & Forum, diantaranya pertemuan dengan delegasi dari perusahaan pembuat pesawat ternama asal Eropa, Airbus Group, Rabu (5/11) di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, Delegasi Airbus Group yang dipimpin oleh CEO Airbus Group Indonesia Laurent Godin menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan Indonesia khususnya kerjasama dengan perusahaan industri strategis PT DI di Bandung yang sudah terjalin baik saat ini.
Laurent Godin mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar termasuk potensi di bidang industri pertahanan. Kedepan, Airbus Group berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dimasa mendatang dan mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia.
Airbus Group ingin terus membangun hubungan baik dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Sejauh ini kerjasama Airbus Group dengan Indonesia adalah kerjasama dalam pembangunan beberapa pesawat dan penyediaan spare part dengan di PT DI.
Melaui Airbus Transport International, salah satu divisi perusahaan bagian dari Airbus Group telah lama menjalin kerjasama dengan PT DI diantaranya kerjasama produksi bersama dan Transfer of Technology (ToT) pembuatan pesawat CN295. Kerjasama tersebut diharapkan terus berlanjut dan pihak Airbus Transport International akan selalu menunggu serta siap mendukung sepenuhnya setiap ada permintaan kerjasama dari Indonesia.
Dalam kesempatan yang baik tersebut pihak Airbus Transport International juga menawarkan kerjasama pembangunan pesawat angkut untuk mendukung bantuan angkutan peralatan berat dan juga kerjasama pengembangan sistem pesawat tanpa awak (UAV).
Selain itu, Airbus Group melalui divisi Airbus Helicopters juga menyatakan siap mendukung kemajuan teknologi di Indonesia. Sejauh ini Airbus Helicopters telah menjalin kerjasama dengan PT DI dalam pembangunan helikopter baik untuk kepentingan militer maupun komersil.
Sedangkan melalui Eurofighter Typhoon yang juga merupakan divisi dari Airbus Groupmenyatakan siap mendukung program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX khususnya dalam peningkatam system assembly di PT DI, Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Menhan RI menyampaikan terimakasih atas tawaran yang baik tersebut dan berharap pertemuan ini dapat mempererat dan meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan Airbus Group yang telah terjalin baik selama ini. Menhan RI menyatakan ketertarikannya terkait kerjasama dalam pembangunan helikopter angkut.
Ketertarikannya tersebut diungkapkannya, karena didasarkan kebutuhan Indonesia sebagai negara dengan wilayah yang memiliki kerawanan terhadap terjadinya bencana alam. Indonesia sangat membutuhkan helikopter angkut yang dapat digunakan dalam misi operasi militer selain perang sebagai pendukung operasi tanggap darurat untuk mengangkut alat-alat berat apabila terjadi musibah bencana alam.
Rusia Tawarkan Kerjasama Pelatihan Bagi Ahli- Ahli Indonesia
Sementara itu, pada hari kedua pameran, Kamis (6/11) di tempat yang sama, Menhan RI juga berkesempatan bertemu dengan delegasi dari Rusia yang dipimpin oleh Deputy Director of the FSMTC of Russia; Vladimir Drozhov. Pada pertemuan ini, pihak Rusia menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerjasama di bidang teknik militer.
Pihak Rusia memandang bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki peranan sangat penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Pasific. Pada pertemuan terakhir di Beijing antara Presiden RI dan Presiden Rusia telah memberikan suatu pondasi yang kuat bagi peningkatan kerjasama kedua negara kedepan.
Vladimir Drozhov mengungkap bahwa pemerintah Rusia siap untuk memberikan dukungan pelatihan kepada para ahli – ahli Indonesia terkait dengan masalah pemeliharaan dan pembuatanspare part di Indonesia. Untuk membahas hal tersebut, Indonesia dan Rusia akan membahas lebih lanjut kerjasama tersebut yang rencananya dilaksanakan pada akhir bulan ini.
Pihaknya juga telah menyiapkan satu tim ahli terkait pemeliharaan dan teknik untuk dikirim ke Indonesia kapan saja dibutuhkan. Disamping itu, Rusia juga mengundang para ahli – ahli Indonesia untuk datang melihat perusahaan di Rusia.
Lebih lanjut Deputy Director of the FSMTC of Russia menyampaikan bahwa kerjasama antar ahli-ahli dari Indonesia dan Rusia akan dibicarakan kedua pemimpin dari kedua negara. Pembicaraan ini tentunya akan menjadi suatu momentum yang baik bagi kerjasama kedua negara. Rusia menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk bekerjasama sepenuhnya dalam bentuk yang lebih luas.
Rusia juga senantiasa siap bekerjasama dalam penyiapan alat peralatan militer yang dibutuhkan oleh Indonesia dan juga kerjasama dalam pembuatan Alutsista. Kerjasama teknik peralatan militer merupakan salah satu prioritas kerjasama Rusia dengan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menhan RI menyambut baik dan berharap dengan latar belakang persahabatan antara Indonesia dan Rusia yang telah lama terjalin, kedepan kerjasama kedua negara dapat diitngkatkan lebih baik lagi.
Menurutnya, Indonesia sejak 20 tahun yang lalu telah membeli berbagai persenjataan dari Rusia. Dan dalam beberapa tahun terkahir, Indonesia juga telah banyak membeli Alutsista dari Rusia terutama pesawat tempur, helikopter dan tank, mulai dari teknologi awal hingga sekarang teknologi yang sudah maju. Untuk kerjasama pengembangan teknologi yang lebih muktahir, Menhan RI berharap kerjasama kedua negara dapat ditingkatkan lagi.
Dalam pertemuan ini, Delegasi Airbus Group yang dipimpin oleh CEO Airbus Group Indonesia Laurent Godin menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan Indonesia khususnya kerjasama dengan perusahaan industri strategis PT DI di Bandung yang sudah terjalin baik saat ini.
Laurent Godin mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar termasuk potensi di bidang industri pertahanan. Kedepan, Airbus Group berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dimasa mendatang dan mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia.
Airbus Group ingin terus membangun hubungan baik dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Sejauh ini kerjasama Airbus Group dengan Indonesia adalah kerjasama dalam pembangunan beberapa pesawat dan penyediaan spare part dengan di PT DI.
Melaui Airbus Transport International, salah satu divisi perusahaan bagian dari Airbus Group telah lama menjalin kerjasama dengan PT DI diantaranya kerjasama produksi bersama dan Transfer of Technology (ToT) pembuatan pesawat CN295. Kerjasama tersebut diharapkan terus berlanjut dan pihak Airbus Transport International akan selalu menunggu serta siap mendukung sepenuhnya setiap ada permintaan kerjasama dari Indonesia.
Dalam kesempatan yang baik tersebut pihak Airbus Transport International juga menawarkan kerjasama pembangunan pesawat angkut untuk mendukung bantuan angkutan peralatan berat dan juga kerjasama pengembangan sistem pesawat tanpa awak (UAV).
Selain itu, Airbus Group melalui divisi Airbus Helicopters juga menyatakan siap mendukung kemajuan teknologi di Indonesia. Sejauh ini Airbus Helicopters telah menjalin kerjasama dengan PT DI dalam pembangunan helikopter baik untuk kepentingan militer maupun komersil.
Sedangkan melalui Eurofighter Typhoon yang juga merupakan divisi dari Airbus Groupmenyatakan siap mendukung program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX khususnya dalam peningkatam system assembly di PT DI, Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Menhan RI menyampaikan terimakasih atas tawaran yang baik tersebut dan berharap pertemuan ini dapat mempererat dan meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan Airbus Group yang telah terjalin baik selama ini. Menhan RI menyatakan ketertarikannya terkait kerjasama dalam pembangunan helikopter angkut.
Ketertarikannya tersebut diungkapkannya, karena didasarkan kebutuhan Indonesia sebagai negara dengan wilayah yang memiliki kerawanan terhadap terjadinya bencana alam. Indonesia sangat membutuhkan helikopter angkut yang dapat digunakan dalam misi operasi militer selain perang sebagai pendukung operasi tanggap darurat untuk mengangkut alat-alat berat apabila terjadi musibah bencana alam.
Rusia Tawarkan Kerjasama Pelatihan Bagi Ahli- Ahli Indonesia
Sementara itu, pada hari kedua pameran, Kamis (6/11) di tempat yang sama, Menhan RI juga berkesempatan bertemu dengan delegasi dari Rusia yang dipimpin oleh Deputy Director of the FSMTC of Russia; Vladimir Drozhov. Pada pertemuan ini, pihak Rusia menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerjasama di bidang teknik militer.
Pihak Rusia memandang bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki peranan sangat penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Pasific. Pada pertemuan terakhir di Beijing antara Presiden RI dan Presiden Rusia telah memberikan suatu pondasi yang kuat bagi peningkatan kerjasama kedua negara kedepan.
Vladimir Drozhov mengungkap bahwa pemerintah Rusia siap untuk memberikan dukungan pelatihan kepada para ahli – ahli Indonesia terkait dengan masalah pemeliharaan dan pembuatanspare part di Indonesia. Untuk membahas hal tersebut, Indonesia dan Rusia akan membahas lebih lanjut kerjasama tersebut yang rencananya dilaksanakan pada akhir bulan ini.
Pihaknya juga telah menyiapkan satu tim ahli terkait pemeliharaan dan teknik untuk dikirim ke Indonesia kapan saja dibutuhkan. Disamping itu, Rusia juga mengundang para ahli – ahli Indonesia untuk datang melihat perusahaan di Rusia.
Lebih lanjut Deputy Director of the FSMTC of Russia menyampaikan bahwa kerjasama antar ahli-ahli dari Indonesia dan Rusia akan dibicarakan kedua pemimpin dari kedua negara. Pembicaraan ini tentunya akan menjadi suatu momentum yang baik bagi kerjasama kedua negara. Rusia menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk bekerjasama sepenuhnya dalam bentuk yang lebih luas.
Rusia juga senantiasa siap bekerjasama dalam penyiapan alat peralatan militer yang dibutuhkan oleh Indonesia dan juga kerjasama dalam pembuatan Alutsista. Kerjasama teknik peralatan militer merupakan salah satu prioritas kerjasama Rusia dengan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menhan RI menyambut baik dan berharap dengan latar belakang persahabatan antara Indonesia dan Rusia yang telah lama terjalin, kedepan kerjasama kedua negara dapat diitngkatkan lebih baik lagi.
Menurutnya, Indonesia sejak 20 tahun yang lalu telah membeli berbagai persenjataan dari Rusia. Dan dalam beberapa tahun terkahir, Indonesia juga telah banyak membeli Alutsista dari Rusia terutama pesawat tempur, helikopter dan tank, mulai dari teknologi awal hingga sekarang teknologi yang sudah maju. Untuk kerjasama pengembangan teknologi yang lebih muktahir, Menhan RI berharap kerjasama kedua negara dapat ditingkatkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.