KRI TNI AL
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan melanjutkan program strategis di sektor pertahanan yang telah disusun pemerintahan terdahulu.
"Jelas berkelanjutan. Masa setiap ganti presiden ganti program. Hanya saja tentu ada perbaikan," ujarnya di sela-sela kunjungannya di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Senin 10 November 2014.
Menurut Ryamizard, Presiden Joko Widodo saat ini fokus untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia. Oleh karena itu, program strategis pertahanan yang telah ada akan direvisi sesuai dengan arahan presiden.
Ditanya mengenai realisasi penambahan kekuatan di laut, Ryamizard mengatakan akan memperbanyak jumlah kapal berkategori pemburu. Jumlah dan spesifikasinya menurutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut sebagai pengguna.
"Juga memperbanyak radar maritim. Kemenhan kan kebijakan, penggunanya TNI. Kita lihat dulu mereka maunya apa," katanya.
Namun Ryamizard belum bisa merinci berapa armada kapal perang dan radar yang dibutuhkan TNI AL. Saat ini menurutnya armada pertahanan laut TNI AL telah mencapai 60 persen dari jumlah kebutuhan minimal untuk mengamankan seluruh wilayah NKRI.
Ryamizard mengatakan pemerintah akan meningkatkan kekuatan pertahanan di laut menjadi 80 persen. Dia mengingatkan kemampuan teknologi juga harus terus dikembangkan. Agar kekuatan TNI-AL tidak ketinggalan.
"Itu harus diperhatikan juga dalam menambah kekuatan," ujarnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan melanjutkan program strategis di sektor pertahanan yang telah disusun pemerintahan terdahulu.
"Jelas berkelanjutan. Masa setiap ganti presiden ganti program. Hanya saja tentu ada perbaikan," ujarnya di sela-sela kunjungannya di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Senin 10 November 2014.
Menurut Ryamizard, Presiden Joko Widodo saat ini fokus untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia. Oleh karena itu, program strategis pertahanan yang telah ada akan direvisi sesuai dengan arahan presiden.
Ditanya mengenai realisasi penambahan kekuatan di laut, Ryamizard mengatakan akan memperbanyak jumlah kapal berkategori pemburu. Jumlah dan spesifikasinya menurutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut sebagai pengguna.
"Juga memperbanyak radar maritim. Kemenhan kan kebijakan, penggunanya TNI. Kita lihat dulu mereka maunya apa," katanya.
Namun Ryamizard belum bisa merinci berapa armada kapal perang dan radar yang dibutuhkan TNI AL. Saat ini menurutnya armada pertahanan laut TNI AL telah mencapai 60 persen dari jumlah kebutuhan minimal untuk mengamankan seluruh wilayah NKRI.
Ryamizard mengatakan pemerintah akan meningkatkan kekuatan pertahanan di laut menjadi 80 persen. Dia mengingatkan kemampuan teknologi juga harus terus dikembangkan. Agar kekuatan TNI-AL tidak ketinggalan.
"Itu harus diperhatikan juga dalam menambah kekuatan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.