C235 MPA TNI AU [Marchel] ★
Raksasa produsen pesawat terbang asal Eropa, Airbus, antusias untuk mengembangkan industri pesawat angkut militer di Indonesia. Airbus pun siap untuk membantu mitranya, PT Dirgantara Indonesia, untuk pengembangan teknologi digital.
Demikian menurut Fernando Alonso, Kepala Eksekutif Korporat Airbus Military Aircraft - salah satu unit usaha Grup Airbus. "Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Jakarta sebagai CEO Airbus Military Aircraft dan tentu saja antusias untuk kembangkan kerjasama dengan para konsumen dan mitra kerja kami di Indonesia," kata Alonso dalam perkenalan dengan pimpinan redaksi dan jurnalis senior nasional di Jakarta hari ini.
Alonso, yang baru Maret lalu menjadi CEO, menilai bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Airbus di Asia Pasifik. Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya membutuhkan banyak pesawat untuk pengawasan perbatasan, operasional militer, hingga transportasi ke wilayah-wilayah terpencil.
"Sebetulnya Indonesia tidak perlu banyak bandara, yang penting perbanyak landasan pesawat (airstrip) yang cukup panjang dan layak di berbagai wilayah untuk menunjang mobilitas pesawat terbang," kata Alonso.
Maka, sebagai CEO baru, Alonso mengungkapkan bahwa kunjungan ke Indonesia ini membawa tiga kepentingan. "Pertama, ingin bertemu langsung dengan pihak konsumen untuk mengetahui kebutuhan mereka terkini. Lalu, bertemu dengan para mitra kami seperti PT Dirgantara Indonesia untuk pengembangan bisnis. Selanjutnya saya juga ingin bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah," kata Alonso.
Eksekutif yang sudah 30 tahun lebih berkarir di Airbus itu tertarik untuk membantu PT DI bertransformasi ke era digital. "Sebagai mitra PT DI selama sekitar 40 tahun, kami ingin bersama-sama melakukan transformasi ke era digital, baik untuk perakitan maupun perawatan pesawat," kata Alonso.
Selama kunjungan ke Indonesia, Alonso dan timnya akan menemui sejumlah menteri. Mereka dijadwalkan bertemu Menteri BUMN Rini Suwandi, Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Airbus Aircraft Military memiliki sejumlah produk andalan, terutama pesawat angkut militer -seperti Airbus A330 MRTT dan Airbus A400M. Produsen pesawat Eropa itu pun kerjasama dengan PT DI dalam memproduksi pesawat CN-235. (ren)
Raksasa produsen pesawat terbang asal Eropa, Airbus, antusias untuk mengembangkan industri pesawat angkut militer di Indonesia. Airbus pun siap untuk membantu mitranya, PT Dirgantara Indonesia, untuk pengembangan teknologi digital.
Demikian menurut Fernando Alonso, Kepala Eksekutif Korporat Airbus Military Aircraft - salah satu unit usaha Grup Airbus. "Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Jakarta sebagai CEO Airbus Military Aircraft dan tentu saja antusias untuk kembangkan kerjasama dengan para konsumen dan mitra kerja kami di Indonesia," kata Alonso dalam perkenalan dengan pimpinan redaksi dan jurnalis senior nasional di Jakarta hari ini.
Alonso, yang baru Maret lalu menjadi CEO, menilai bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Airbus di Asia Pasifik. Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya membutuhkan banyak pesawat untuk pengawasan perbatasan, operasional militer, hingga transportasi ke wilayah-wilayah terpencil.
"Sebetulnya Indonesia tidak perlu banyak bandara, yang penting perbanyak landasan pesawat (airstrip) yang cukup panjang dan layak di berbagai wilayah untuk menunjang mobilitas pesawat terbang," kata Alonso.
Maka, sebagai CEO baru, Alonso mengungkapkan bahwa kunjungan ke Indonesia ini membawa tiga kepentingan. "Pertama, ingin bertemu langsung dengan pihak konsumen untuk mengetahui kebutuhan mereka terkini. Lalu, bertemu dengan para mitra kami seperti PT Dirgantara Indonesia untuk pengembangan bisnis. Selanjutnya saya juga ingin bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah," kata Alonso.
Eksekutif yang sudah 30 tahun lebih berkarir di Airbus itu tertarik untuk membantu PT DI bertransformasi ke era digital. "Sebagai mitra PT DI selama sekitar 40 tahun, kami ingin bersama-sama melakukan transformasi ke era digital, baik untuk perakitan maupun perawatan pesawat," kata Alonso.
Selama kunjungan ke Indonesia, Alonso dan timnya akan menemui sejumlah menteri. Mereka dijadwalkan bertemu Menteri BUMN Rini Suwandi, Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Airbus Aircraft Military memiliki sejumlah produk andalan, terutama pesawat angkut militer -seperti Airbus A330 MRTT dan Airbus A400M. Produsen pesawat Eropa itu pun kerjasama dengan PT DI dalam memproduksi pesawat CN-235. (ren)
★ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.