Dinyatakan Siap TempurPesawat jet tempur generasi kelima F-35 Amerika Serikat. (Flickr/US Air Force) ☆
Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) ingin memborong hingga 43 unit pesawat jet tempur F-35 setelah pesawat tempur generasi kelima itu dinyatakan siap tempur. Sebelumnya, performa jet tempur F-35 dianggap mengecewakan karena mengalami sejumlah kendala teknis beberapa minggu menjelang operasional.
Bahkan sejumlah kalangan di korps Angkatan Udara AS atau USAF dan kongres sempat menyuarakan agar pesawat jet tempur F-22 diproduksi lagi setelah produksinya resmi dihentikan tahun 2011. Mereka yang menyuarkan hal itu menganggap jet tempur F-22 lebih menakutkan.
USAF saat ini memiliki 15 unit jet tempur F-35, yang semuanya ditempatkan di Hill Air Force Base di Utah. Dalam anggaran Pentagon 2017 yang belum disetujui, USAF meminta 43 jet tempur generasi kelima tersebut.
Meskipun tidak jelas apakah pengajuan anggaran Pentagon ini akan disetujui atau tidak, jumlah jet tempur F-35 yang ingin diborong itu dianggap masih terlalu minim untuk memenuhi pejabat militer.
”Diskusi sering pergi ke berapa banyak kita akan membeli,” kata Jenderal Herbert ”Hawk” Carlisle, Kepala Komando Tempur Udara, seperti dikutip dari Defense One, Kamis (4/8/2016).
“Masalah saya adalah tingkat pembelian. Saya membutuhkan lebih banyak, lebih cepat untuk menggantikan pesawat uzur,” katanya lagi.
USAF berharap bahwa pesawat baru dapat menggantikan armada runtuh dari F-16. Jet tempur F-35, bagaimanapun merupakan pesawat tempur yang tidak murah. Setelah memakan biaya sekitar USD1 triliun sampai pengembangan pesawat yang rawan kesalahan, masih dibutuhkan lagi biaya tambahan masing-masing USD 100 juta.
”Saya ingin melihat angka kenaikan (pembelian) ke setidaknya 60 (F-35 per tahun) jika saya bisa,” ujar Carlisle. ”(Sebanyak) 80 akan optimal, tetapi mengingat kendala fiskal yang kita hadapi saat ini, 80 akan sangat, sangat sulit untuk mendapatkannya,” lanjut dia.
Kedati demikian, Carlisle berpendapat bahwa peningkatan tingkat pembelian F-35 juga akan menurunkan harga. (mas)
Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) ingin memborong hingga 43 unit pesawat jet tempur F-35 setelah pesawat tempur generasi kelima itu dinyatakan siap tempur. Sebelumnya, performa jet tempur F-35 dianggap mengecewakan karena mengalami sejumlah kendala teknis beberapa minggu menjelang operasional.
Bahkan sejumlah kalangan di korps Angkatan Udara AS atau USAF dan kongres sempat menyuarakan agar pesawat jet tempur F-22 diproduksi lagi setelah produksinya resmi dihentikan tahun 2011. Mereka yang menyuarkan hal itu menganggap jet tempur F-22 lebih menakutkan.
USAF saat ini memiliki 15 unit jet tempur F-35, yang semuanya ditempatkan di Hill Air Force Base di Utah. Dalam anggaran Pentagon 2017 yang belum disetujui, USAF meminta 43 jet tempur generasi kelima tersebut.
Meskipun tidak jelas apakah pengajuan anggaran Pentagon ini akan disetujui atau tidak, jumlah jet tempur F-35 yang ingin diborong itu dianggap masih terlalu minim untuk memenuhi pejabat militer.
”Diskusi sering pergi ke berapa banyak kita akan membeli,” kata Jenderal Herbert ”Hawk” Carlisle, Kepala Komando Tempur Udara, seperti dikutip dari Defense One, Kamis (4/8/2016).
“Masalah saya adalah tingkat pembelian. Saya membutuhkan lebih banyak, lebih cepat untuk menggantikan pesawat uzur,” katanya lagi.
USAF berharap bahwa pesawat baru dapat menggantikan armada runtuh dari F-16. Jet tempur F-35, bagaimanapun merupakan pesawat tempur yang tidak murah. Setelah memakan biaya sekitar USD1 triliun sampai pengembangan pesawat yang rawan kesalahan, masih dibutuhkan lagi biaya tambahan masing-masing USD 100 juta.
”Saya ingin melihat angka kenaikan (pembelian) ke setidaknya 60 (F-35 per tahun) jika saya bisa,” ujar Carlisle. ”(Sebanyak) 80 akan optimal, tetapi mengingat kendala fiskal yang kita hadapi saat ini, 80 akan sangat, sangat sulit untuk mendapatkannya,” lanjut dia.
Kedati demikian, Carlisle berpendapat bahwa peningkatan tingkat pembelian F-35 juga akan menurunkan harga. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.