KSAU: Percepatan Penggantian Fokker 27 TNI AU Tergantung DPR
Jakarta
TNI AU mengandangkan 5 pesawat Fokker 27 yang dimilikinya
menyusul musibah yang terjadi di kawasan Halim pekan lalu. Pesawat
angkut ringan pabrikan Belanda itu direncanakan diganti dengan 10 unit
CN-295 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerjasama dengan Cassa
Spanyol. Namun pengadaan 10 unit pesawat tersebut tergantung kepada DPR.
"Tergantung DPR-nya, kalau tanda tintanya dilepas maka bisa saja dipercepat," kata KSAU Marsekal Imam Sufaat usai rapat terbatas di VVIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (26/6/2012) pagi.
Rapat tersebut dipimpin langsung Presiden SBY setibanya dari kunjungan kerja 10 hari di Amerika Selatan.
Sebelumnya KSAU menyatakan, prakiraan sementara penyebab jatuhnya Fokker 27 TNI AU adalah matinya mesin pesawat bagian kiri. Namun untuk detail penyebabnya, dia mengatakan, akan disimpulkan tim investigasi berdasarkan hasil uji laboratorium.
"Tapi ya kita grounded saja lima sisanya," sambung Imam Sufaat.
Dengan dikandangkannya lima unit Fokker 27 tersebut, Imam Syufaat mengatakan TNI AU mengalami kekurangan pesawat angkut ringan. Namun dia memastikan jika dua unit CN-295 dijadwalkan paling cepat tiba pada Oktober mendatang.
"Kan sudah ada jadwalnya sesuai kontrak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah menandatangani kontrak pembelian 10 unit CN-295 dari Cassa Spanyol. Pesawat angkut ringan tersebut diperuntukkan sebagai pengganti Fokker 27 yang telah TNI AU pakai sejak 1977.
Dua dari 10 unit pesawat CN-295 akan tiba Oktober 2012. Delapan unit sisanya akan datang secara bertahap hingga 2014.(lh/rmd)(Detik)
"Tergantung DPR-nya, kalau tanda tintanya dilepas maka bisa saja dipercepat," kata KSAU Marsekal Imam Sufaat usai rapat terbatas di VVIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (26/6/2012) pagi.
Rapat tersebut dipimpin langsung Presiden SBY setibanya dari kunjungan kerja 10 hari di Amerika Selatan.
Sebelumnya KSAU menyatakan, prakiraan sementara penyebab jatuhnya Fokker 27 TNI AU adalah matinya mesin pesawat bagian kiri. Namun untuk detail penyebabnya, dia mengatakan, akan disimpulkan tim investigasi berdasarkan hasil uji laboratorium.
"Tapi ya kita grounded saja lima sisanya," sambung Imam Sufaat.
Dengan dikandangkannya lima unit Fokker 27 tersebut, Imam Syufaat mengatakan TNI AU mengalami kekurangan pesawat angkut ringan. Namun dia memastikan jika dua unit CN-295 dijadwalkan paling cepat tiba pada Oktober mendatang.
"Kan sudah ada jadwalnya sesuai kontrak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah menandatangani kontrak pembelian 10 unit CN-295 dari Cassa Spanyol. Pesawat angkut ringan tersebut diperuntukkan sebagai pengganti Fokker 27 yang telah TNI AU pakai sejak 1977.
Dua dari 10 unit pesawat CN-295 akan tiba Oktober 2012. Delapan unit sisanya akan datang secara bertahap hingga 2014.(lh/rmd)(Detik)
KSAU Duga Mesin Kiri Mati Penyebab Jatuhnya Fokker 27
Jakarta
Tim investigasi belum pastikan penyebab musibah jatuhnya Fokker
27 TNI AU, Kamis pekan lalu. Namun data awal memperkirakan bila matinya
mesin yang menyebabkan pesawat angkut ringan itu jatuh.
"Kalau berdasar data awalnya ya, kelihatannya mesin kiri yang mati," ungkap KSAU Imam Sufaat.
Hal ini disampaikannya usai rapat terbatas di VVIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (26/6/2012). Rapat pagi ini dipimpin Presiden SBY setibanya dari kunjungan kerja 10 hari di Amerika Selatan.
Imam Sufaat mengingatkan bila matinya mesin kiri masih berupa prakiraan sementara. Sedangkan untuk detailnya baru dipastikan oleh tim investigasi setelah ada hasil laboratorium.
"Itu prakiraan awal ya. Detailnya nanti di lab," ujar perwira tinggi TNI AU ini.
Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Komplek Rajawali, Halim Perdanakusumah, Kamis (21/6) pukul 14.45 WIB. Pesawat itu bernomor register A 2708 buatan tahun 1977. Pesawat nahas itu dipiloti Mayor Pnb Heri Setiawan dan kopilot Lettu Paulus. Pesawat jatuh saat latihan rutin. 11 Orang dinyatakan tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.(lh/ahy)(Detik)
"Kalau berdasar data awalnya ya, kelihatannya mesin kiri yang mati," ungkap KSAU Imam Sufaat.
Hal ini disampaikannya usai rapat terbatas di VVIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (26/6/2012). Rapat pagi ini dipimpin Presiden SBY setibanya dari kunjungan kerja 10 hari di Amerika Selatan.
Imam Sufaat mengingatkan bila matinya mesin kiri masih berupa prakiraan sementara. Sedangkan untuk detailnya baru dipastikan oleh tim investigasi setelah ada hasil laboratorium.
"Itu prakiraan awal ya. Detailnya nanti di lab," ujar perwira tinggi TNI AU ini.
Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Komplek Rajawali, Halim Perdanakusumah, Kamis (21/6) pukul 14.45 WIB. Pesawat itu bernomor register A 2708 buatan tahun 1977. Pesawat nahas itu dipiloti Mayor Pnb Heri Setiawan dan kopilot Lettu Paulus. Pesawat jatuh saat latihan rutin. 11 Orang dinyatakan tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.(lh/ahy)(Detik)
Tiba di Jakarta, SBY Langsung Tanya Investigasi Fokker
Investigasi jatuhnya Fokker sudah selesai dilakukan dan dilaporkan ke SBY.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan telah mendarat di Bandara
Internasional Halim Perdanakusumah, pagi ini, pukul 06.50 WIB.
Sesaat setelah mendarat, SBY langsung menggelar rapat terbatas bersama rombongan seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkeu Agus Martowardoyo, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, dan Sekab Dipo Alam.
Ratas juga dilakukan dengan pejabat yang ikut menyambutnya seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo, KSAU Marsekal Imam Sufaat, dan KSAL Laksamana Soeparno.
Rapat terbatas berlangsung di ruang VIP di Bandara Halim Perdanakusumah. Sebelum rapat berlangsung, SBY sempat menanyakan investigasi pesawat Fokker 27 yang mengalami kecelakaan pekan lalu.
"Bagaimana investigasi kecelakaan pesawat sudah selesai?," ujar SBY, hari ini.
Imam pun menjawab investigasi sudah selesai dilakukan. Kemudian, SBY pun meminta agar laporannya disampaikan di dalam rapat. Rapat berlangsung kurang lebih selama 40 menit. Setelah itu SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono langsung menuju ke kediaman pribadi mereka di Cikeas, Bogor.
SBY dan rombongan baru saja menyelesaikan perjalanan dinas selama 12 hari ke Los Cabos, Meksiko, untuk menghadiri acara KTT G20, Rio De Janeiro, Brazil, untuk Rio+20 dan Quito, Ekuador untuk kunjungan kenegaraan.(BeritaSatu)
Sesaat setelah mendarat, SBY langsung menggelar rapat terbatas bersama rombongan seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkeu Agus Martowardoyo, Menlu Marty Natalegawa, Mendag Gita Wirjawan, dan Sekab Dipo Alam.
Ratas juga dilakukan dengan pejabat yang ikut menyambutnya seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo, KSAU Marsekal Imam Sufaat, dan KSAL Laksamana Soeparno.
Rapat terbatas berlangsung di ruang VIP di Bandara Halim Perdanakusumah. Sebelum rapat berlangsung, SBY sempat menanyakan investigasi pesawat Fokker 27 yang mengalami kecelakaan pekan lalu.
"Bagaimana investigasi kecelakaan pesawat sudah selesai?," ujar SBY, hari ini.
Imam pun menjawab investigasi sudah selesai dilakukan. Kemudian, SBY pun meminta agar laporannya disampaikan di dalam rapat. Rapat berlangsung kurang lebih selama 40 menit. Setelah itu SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono langsung menuju ke kediaman pribadi mereka di Cikeas, Bogor.
SBY dan rombongan baru saja menyelesaikan perjalanan dinas selama 12 hari ke Los Cabos, Meksiko, untuk menghadiri acara KTT G20, Rio De Janeiro, Brazil, untuk Rio+20 dan Quito, Ekuador untuk kunjungan kenegaraan.(BeritaSatu)
Panglima TNI: Semua Fokker 27 Dipensiunkan
Demo CN 295 |
"Yang jelas, tadi sudah diputuskan bahwa semua Fokker 27 di grounded, tidak dioperasikan lagi oleh TNI," katanya usai rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa pagi (26/6).
Ia menegaskan dengan tidak beroperasinya lagi Fokker 27 tidak akan mempengaruhi operasional TNI AU ke depan. Pihaknya akan mengatur sedemikian rupa agar penggunaan pesawat disesuaikan dengan kebutuhan operasi.
Sebagai gantinya, pemerintah sudah memesan pesawat jenis CN-295. Pesawat tersebut sudah dipesan melalui PT Dirgantara Indonesia. Rencananya pada kisaran Agustus-September dua pesawat CN-295 akan diserahkan kepada TNI AU. Sedangkan delapan sisanya akan diadakan secara bertahap.
"Dalam perencanaannya ada 10 pesawat CN-295 dan secara bertahap akan dipenuhi," katanya.
Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Komplek Rajawali, Halim Perdanakusumah, Kamis (21/6) pukul 14.45 WIB. Pesawat itu bernomor register A 2708 buatan tahun 1977. Pesawat nahas itu dipiloti Mayor Pnb Heri Setiawan dan kopilot Lettu Paulus. Pesawat jatuh saat latihan rutin. 11 Orang dinyatakan tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.(Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.