Surabaya, 25 Juni 2012
Satuan
Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim menggelar latihan Operasi Amfibi
(Opsfib) disekitar perairan Selat Madura, Jum’at (22/06). Gladi tempur
Opsfib melibatkan tiga unsur di jajaran Satfib Koarmatim yaitu Kapal
Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590, KRI Teluk Jakarta-541 dan
KRI Teluk Sangkulirang-542, Perahu Karet (PK), kendaraan air angkut
personel Landing Craft Utility (LCU) dari Divisi Pantai serta 4 tim
pasukan Marinir dari Batalyon Infanteri (Yonif) 5 Marinir Surabaya.
Gladi Opsfib diskenariokan, sebuah daerah diperbatasan telah dikuasai musuh. Dengan demikian TNI merancang sebuah operasi militer dengan membentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) untuk melaksanakan Operasi Amfib (opsfib). Dalam perencanaan operasi amfibi tersebut diputuskan untuk melaksanakan operasi pra serbuan guna melumpuhkan dan menguarangi kekuatan lawan.
Gladi Opsfib diskenariokan, sebuah daerah diperbatasan telah dikuasai musuh. Dengan demikian TNI merancang sebuah operasi militer dengan membentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) untuk melaksanakan Operasi Amfib (opsfib). Dalam perencanaan operasi amfibi tersebut diputuskan untuk melaksanakan operasi pra serbuan guna melumpuhkan dan menguarangi kekuatan lawan.
Operasi
pra serbuan dimulai dengan melaksanakan pendaratan (Raid Amfibi) oleh 4
tim Batalyon Tim Pendarat (BTP) Marinir kedaerah-daerah objek vital
dan sarana militer yang dimiliki musuh seperti meriam pantai dan sarana
komunikasi.
Dalam opersi pra serbuan Kedua fasilitas itu perlu dihancurkan karena dapat menghambat gerak pasukan pendarat ketika opersi amfibi dilaksanakan secara besar-besaran.
Sebelum menggelar gladi Raid Amfibi, unsur KRI melaksanakan serial latihan ketika melaksanakan manuver dilaut berupa peperangan bahaya udara Air Defence Exercise (ADEX), peperangan melewati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), Anti Air Reporting Ofensif Exercise (AAROFEK) dan isyarat dengan bendera (Flag Hoist). Selanjutnya kapal-kapal perang amfibi itu juga melaksanakan latihan penembakan senjata artileri Gunery Exercise (GUNEX).(Dispenarmatim).
Dalam opersi pra serbuan Kedua fasilitas itu perlu dihancurkan karena dapat menghambat gerak pasukan pendarat ketika opersi amfibi dilaksanakan secara besar-besaran.
Sebelum menggelar gladi Raid Amfibi, unsur KRI melaksanakan serial latihan ketika melaksanakan manuver dilaut berupa peperangan bahaya udara Air Defence Exercise (ADEX), peperangan melewati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), Anti Air Reporting Ofensif Exercise (AAROFEK) dan isyarat dengan bendera (Flag Hoist). Selanjutnya kapal-kapal perang amfibi itu juga melaksanakan latihan penembakan senjata artileri Gunery Exercise (GUNEX).(Dispenarmatim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.