Manuver militer Iran di Selat Hormuz. | (Reuters)
Militer Iran telah memulai latihan perang besar-besaran di dekat Selat Hormuz, di pintu masuk Teluk Persia pada Kamis (25/12/2014).
Latihan perang besar-besaran itu dilaporkan langsung stasiun televisi pemerintah Iran. Kepala Pasukan Angkatan Darat Iran, Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, mengatakan bahwa manuver besar-besaran ini “bertujuan untuk mentransfer pengalaman kepada generasi muda tentara Iran.”
Menurut laporan Al Arabiya, latihan perang akan berlangsung selama seminggu dengan area lebih dari 850 ribu mil persegi di bagian utara Samudra Hindia, Laut Oman dan area sekitarnya. Wilayah-wilayah itulah yang menjadi lalulintas dari seperlima pasokan minyak dunia.
Pada tahan awal latihan perang Iran itu melibatkan unit darat yang fokus di wilayah tenggara Iran, mulai hari ini hingga Jumat besok.
Kendati demikian, militer Iran tidak menjelaskan jumlah personel dan jenis kendaraan dan peralatan tempur yang digunakan dalam latihan perang besar-besaran tersebut.(mas)
Pasukan Iran Mendeteksi Pesawat Mata-mata Asing Latihan militer besar-besaran Iran di sekitar Selat Hormuz diintai oleh sejumlah pesawat mata-mata negara lain. Iran mengeluarkan peringatan untuk mengusir pesawat-pesawat tersebut.
Militer Iran telah mendeteksi dan mengeluarkan peringatan kepada beberapa pesawat asing yang dicegat pada hari pertama latihan militer besar-besaran. Kantor berita Tasnim News Agency melaporkan pada hari Kamis (25/12/2014), mengutip Komandan Pertahanan Udara Iran, Farzad Esmaili. Farzad Esmaili mengatakan pesawat yang tidak disebutkan asal negaranya itu berkeliaran di daerah tersebut.
Esmaili menekankan bahwa Pertahanan Angkatan Udara Iran memiliki kontrol penuh atas wilayah di mana latihan yang sedang dilakukan.
Latihan militer Iran dengan sandi 'Muhammad Rasullullah' yang melibatkan Tentara Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Pertahanan Udara dan Angkatan Laut, dimulai pada hari Kamis dan berlangsung hingga 31 Desember 2014.
Menurut Tasnim, dua hari pertama latihan Iran akan ditujukan terutama untuk latihan kekuatan di darat.
Selama latihan pada hari Kamis, Iran menerbangkan dua versi drone buatan dalam negeri Mohajer (Migraint) yakni Mohajer2-N (M2-N) dan Mohajer 4 (M4). Kedua versi dari drone Mohajer dapat menangani berbagai tugas sipil dan pertempuran, termasuk pengintaian udara pengintaian, pencarian dan penyelamatan, kartografi dan misi patroli polusi minyak. Drone Mojaher juga dapat dipersenjatai dengan rudal. Versi M2-N diresmikan akhir bulan November di International Iran Kish Airshow.
Militer Iran telah memulai latihan perang besar-besaran di dekat Selat Hormuz, di pintu masuk Teluk Persia pada Kamis (25/12/2014).
Latihan perang besar-besaran itu dilaporkan langsung stasiun televisi pemerintah Iran. Kepala Pasukan Angkatan Darat Iran, Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, mengatakan bahwa manuver besar-besaran ini “bertujuan untuk mentransfer pengalaman kepada generasi muda tentara Iran.”
Menurut laporan Al Arabiya, latihan perang akan berlangsung selama seminggu dengan area lebih dari 850 ribu mil persegi di bagian utara Samudra Hindia, Laut Oman dan area sekitarnya. Wilayah-wilayah itulah yang menjadi lalulintas dari seperlima pasokan minyak dunia.
Pada tahan awal latihan perang Iran itu melibatkan unit darat yang fokus di wilayah tenggara Iran, mulai hari ini hingga Jumat besok.
Kendati demikian, militer Iran tidak menjelaskan jumlah personel dan jenis kendaraan dan peralatan tempur yang digunakan dalam latihan perang besar-besaran tersebut.(mas)
Pasukan Iran Mendeteksi Pesawat Mata-mata Asing Latihan militer besar-besaran Iran di sekitar Selat Hormuz diintai oleh sejumlah pesawat mata-mata negara lain. Iran mengeluarkan peringatan untuk mengusir pesawat-pesawat tersebut.
Militer Iran telah mendeteksi dan mengeluarkan peringatan kepada beberapa pesawat asing yang dicegat pada hari pertama latihan militer besar-besaran. Kantor berita Tasnim News Agency melaporkan pada hari Kamis (25/12/2014), mengutip Komandan Pertahanan Udara Iran, Farzad Esmaili. Farzad Esmaili mengatakan pesawat yang tidak disebutkan asal negaranya itu berkeliaran di daerah tersebut.
Esmaili menekankan bahwa Pertahanan Angkatan Udara Iran memiliki kontrol penuh atas wilayah di mana latihan yang sedang dilakukan.
Latihan militer Iran dengan sandi 'Muhammad Rasullullah' yang melibatkan Tentara Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Pertahanan Udara dan Angkatan Laut, dimulai pada hari Kamis dan berlangsung hingga 31 Desember 2014.
Menurut Tasnim, dua hari pertama latihan Iran akan ditujukan terutama untuk latihan kekuatan di darat.
Selama latihan pada hari Kamis, Iran menerbangkan dua versi drone buatan dalam negeri Mohajer (Migraint) yakni Mohajer2-N (M2-N) dan Mohajer 4 (M4). Kedua versi dari drone Mohajer dapat menangani berbagai tugas sipil dan pertempuran, termasuk pengintaian udara pengintaian, pencarian dan penyelamatan, kartografi dan misi patroli polusi minyak. Drone Mojaher juga dapat dipersenjatai dengan rudal. Versi M2-N diresmikan akhir bulan November di International Iran Kish Airshow.
⚓️ Sindonews | Sputniknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.