Kepala Staf Jenderal Rusia Valeriy Gerasimov telah membuat beberapa pengumuman penting dalam pertemuannya dengan para perwakilan Atase Pertahanan Asing, Kamis (11/12) lalu. Dalam setahun, tentara Rusia telah mendapatkan 38 rudal balistik antarbenua, lebih dari 250 unit kendaraan udara, 180 kendaraan tempur lapis baja, dan lebih dari lima ribu mobil perang. Foto: Sergey Bobylev/TASS
Tentu Gerasimov tidak membeberkan rahasia-rahasia besar mengenai angkatan bersenjata Rusia kepada pihak asing tersebut, namun para atase pertahanan itu telah mendapat gambaran mengenai pandangan pemimpin Kementerian Pertahanan Rusia terkait modernisasi angkatan bersenjata Rusia dan keputusan yang telah diakreditasi di Moskow terkait isu-isu internasional saat ini.
Gerasimov secara khusus mengatakan bahwa Rusia telah menyusun model pendidikan tentara yang baru untuk meningkatkan kualitas persiapan militer dalam angkatan bersenjata Rusia. Inti model tersebut terdiri dari empat pusat pelatihan militer dan empat markas uji coba distrik militer.
Sehubungan dengan pengaturan organisasi militer negara, tugas tersebut kini diselesaikan dengan bantuan dari Pusat Pengendalian Pertahanan Nasional. Di dalam pusat tersebut terdapat sistem pergantian giliran militer yang memungkinkan untuk mempersiapkan usulan berdasar dan terukur yang komprehensif bagi pengambilan keputusan pemimpin Rusia.
Modernisasi Angkatan Bersenjata
“Dalam setahun, tentara Rusia telah mendapatkan 38 rudal balistik antarbenua, lebih dari 250 unit kendaraan udara, 180 kendaraan tempur lapis baja, dan lebih dari lima ribu mobil perang. Empat resimen pertahanan udara telah mendapatkan sejumlah sistem peluncur rudal modern dalam persenjataannya. Dua brigade telah dipersenjatai dengan kompleks peluncur rudal taktis Iskander-M,” terang Gerasimov.
Ia juga membuka informasi seputar pasokan senjata untuk Angkatan Laut Rusia di tahun 2014. Senjata tersebut berupa kapal selam nuklir dengan rudal jelajah Severodvinsk, kapal selam kelas berat Novorossiysk, dua kapal roket kecil Gvard Sviyazhsk dan Uglich, tiga kapal pendarat, serta satu kapal patroli.
Gerasimov melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk membeli 70-100 unit pesawat, lebih dari 120 unit helikopter, 30 kapal perang, kapal selam, kapal khusus, kapal pendukung, serta 600 unit tank lapis baja tiap tahunnya.
Pandangan Terkait Konflik Ukraina
Dalam pidatonya, Gerasimov kerap menyinggung mengenai sikap Rusia terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di “titik-titik panas” dunia. Kepala staf jenderal Rusia itu secara khusus memasukan Suriah, Afganistan, dan Ukraina ke dalam titik tersebut.
Menurut Gerasimov, pengguliran tesis mengenai “Rusia tak bersahabat” dengan latar belakang kejadian di Ukraina membuat NATO memiliki alasan politik untuk mendekatkan infrastruktur militer miliknya ke perbatasan Rusia.
Sang Jenderal pun mengatakan bahwa di Barat, Rusia digambarkan sebagai pihak yang bersalah secara langsung atas kejadian tragis di Ukraina dan merupakan “agresor terbuka”. “Kami secara khusus menghitung seberapa banyak pasukan Rusia yang seakan-akan ditempatkan di daerah Donbass tersebut berdasarkan pernyataaan-pernyataan provokatif seperti itu. Berdasarkan perhitungan paling minimum saja, terdapat 8.500 tank dan kendaraan lapis baja, sekitar 1.200 senjata artileri dan 1.900 peluncur roket reaktif milik Rusia di sana,” kata Gerasimov.
Terkait hal itu, Gerasimov membandingkan luas wilayah keseluruhan Lugansk dan Donetsk dengan luas Moskovskaya Oblast, Rusia. Sambil mengutarakan hal tersebut kepada para atase pertahanan layaknya para profesional di bidang militer, ia mengatakan, “Anda semua memahami dengan baik bahwa menyembunyikan kelompok bersenjata sebesar itu dalam wilayah yang relatif sempit, yang dipenuhi para wartawan Barat dan perwakilan OSCE, adalah sebuah hal yang tidak mungkin, bahkan dalam hipotesa sekalipun,” kata Gerasimov.
Namun, ia mengakui bahwa memang terdapat instansi militer Rusia di Ukraina. Berdasarkan permintaan dari Staf Jenderal Rusia, di pedesaan Debaltsevo saat ini terdapat perwakilan angkatan bersenjata Rusia yang dikepalai oleh Letnan Jendral Aleksander Lentsov.
Komando Wilayah Arktik
Sang kepala staf jenderal mengingatkan bahwa sejak Senin (1/12), Rusia telah mengkatifkan komando strategis gabungan di sektor Arktik Rusia, yang berfungsi untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di wilayah tersebut. Komando ini dibentuk dari Armada Laut Utara Rusia. Selain dari Armada Laut Utara, brigade Arktik tersebut juga akan diisi oleh pasukan gabungan angkatan udara dan darat Rusia, serta satuan pertahanan udara.
Tentu Gerasimov tidak membeberkan rahasia-rahasia besar mengenai angkatan bersenjata Rusia kepada pihak asing tersebut, namun para atase pertahanan itu telah mendapat gambaran mengenai pandangan pemimpin Kementerian Pertahanan Rusia terkait modernisasi angkatan bersenjata Rusia dan keputusan yang telah diakreditasi di Moskow terkait isu-isu internasional saat ini.
Gerasimov secara khusus mengatakan bahwa Rusia telah menyusun model pendidikan tentara yang baru untuk meningkatkan kualitas persiapan militer dalam angkatan bersenjata Rusia. Inti model tersebut terdiri dari empat pusat pelatihan militer dan empat markas uji coba distrik militer.
Sehubungan dengan pengaturan organisasi militer negara, tugas tersebut kini diselesaikan dengan bantuan dari Pusat Pengendalian Pertahanan Nasional. Di dalam pusat tersebut terdapat sistem pergantian giliran militer yang memungkinkan untuk mempersiapkan usulan berdasar dan terukur yang komprehensif bagi pengambilan keputusan pemimpin Rusia.
Modernisasi Angkatan Bersenjata
“Dalam setahun, tentara Rusia telah mendapatkan 38 rudal balistik antarbenua, lebih dari 250 unit kendaraan udara, 180 kendaraan tempur lapis baja, dan lebih dari lima ribu mobil perang. Empat resimen pertahanan udara telah mendapatkan sejumlah sistem peluncur rudal modern dalam persenjataannya. Dua brigade telah dipersenjatai dengan kompleks peluncur rudal taktis Iskander-M,” terang Gerasimov.
Ia juga membuka informasi seputar pasokan senjata untuk Angkatan Laut Rusia di tahun 2014. Senjata tersebut berupa kapal selam nuklir dengan rudal jelajah Severodvinsk, kapal selam kelas berat Novorossiysk, dua kapal roket kecil Gvard Sviyazhsk dan Uglich, tiga kapal pendarat, serta satu kapal patroli.
Gerasimov melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk membeli 70-100 unit pesawat, lebih dari 120 unit helikopter, 30 kapal perang, kapal selam, kapal khusus, kapal pendukung, serta 600 unit tank lapis baja tiap tahunnya.
Pandangan Terkait Konflik Ukraina
Dalam pidatonya, Gerasimov kerap menyinggung mengenai sikap Rusia terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di “titik-titik panas” dunia. Kepala staf jenderal Rusia itu secara khusus memasukan Suriah, Afganistan, dan Ukraina ke dalam titik tersebut.
Menurut Gerasimov, pengguliran tesis mengenai “Rusia tak bersahabat” dengan latar belakang kejadian di Ukraina membuat NATO memiliki alasan politik untuk mendekatkan infrastruktur militer miliknya ke perbatasan Rusia.
Sang Jenderal pun mengatakan bahwa di Barat, Rusia digambarkan sebagai pihak yang bersalah secara langsung atas kejadian tragis di Ukraina dan merupakan “agresor terbuka”. “Kami secara khusus menghitung seberapa banyak pasukan Rusia yang seakan-akan ditempatkan di daerah Donbass tersebut berdasarkan pernyataaan-pernyataan provokatif seperti itu. Berdasarkan perhitungan paling minimum saja, terdapat 8.500 tank dan kendaraan lapis baja, sekitar 1.200 senjata artileri dan 1.900 peluncur roket reaktif milik Rusia di sana,” kata Gerasimov.
Terkait hal itu, Gerasimov membandingkan luas wilayah keseluruhan Lugansk dan Donetsk dengan luas Moskovskaya Oblast, Rusia. Sambil mengutarakan hal tersebut kepada para atase pertahanan layaknya para profesional di bidang militer, ia mengatakan, “Anda semua memahami dengan baik bahwa menyembunyikan kelompok bersenjata sebesar itu dalam wilayah yang relatif sempit, yang dipenuhi para wartawan Barat dan perwakilan OSCE, adalah sebuah hal yang tidak mungkin, bahkan dalam hipotesa sekalipun,” kata Gerasimov.
Namun, ia mengakui bahwa memang terdapat instansi militer Rusia di Ukraina. Berdasarkan permintaan dari Staf Jenderal Rusia, di pedesaan Debaltsevo saat ini terdapat perwakilan angkatan bersenjata Rusia yang dikepalai oleh Letnan Jendral Aleksander Lentsov.
Komando Wilayah Arktik
Sang kepala staf jenderal mengingatkan bahwa sejak Senin (1/12), Rusia telah mengkatifkan komando strategis gabungan di sektor Arktik Rusia, yang berfungsi untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di wilayah tersebut. Komando ini dibentuk dari Armada Laut Utara Rusia. Selain dari Armada Laut Utara, brigade Arktik tersebut juga akan diisi oleh pasukan gabungan angkatan udara dan darat Rusia, serta satuan pertahanan udara.
★ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.