Digembleng di CanadaF-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. [Skadron Udara 3] ○
Instructur International Test Pilot School (ITPS) Canada sudah menggembleng penerbang tempur TNI Angkatan Udara selama empat bulan.
Mereka mengikuti pendidikan Fighter Weapon Instructor Course (FWIC) agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam taktik pertempuran udara serta penggunaan senjata udara pada tingkat Skadron Udara.
"Pendidikan FWIC merupakan pendidikan pertama kali yang diadakan oleh TNI Angkatan Udara, dengan dua fase yaitu Fase Academic Training dan Fase Flight Training, diikuti lima orang penerbang tempur dan empat orang perwira elektronik," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, pada upacara penutupan Pendidikan Fighter Weapon Instructor Course (FWIC), yang ditandai dengan penyematan badge dan penyerahan sertifikat di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Jumat (23/09/16).
Hadiyan berharap, para penerbang yang memiliki kualifikasi FWI nantinya mampu merancang dan berpartisipasi dalam program pembelajaran tentang fungsi dan kemampuan senjata udara.
Selain itu, para penerbang juga mampu merancang peralatan senjata udara, weapon delivery system, taktik dan weapon employment.
Para penerbang juga memiliki kemampuan dalam mengembangkan program-program latihan profesiensi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur satuan.
Kelima penerbang yang telah lulus pendidikan FWIC, yaitu Mayor Pnb Pandu Eka Prayoga (Skadron Udara 3), Mayor Pnb Leonard D Dumatubun (Skadron Udara 1), Mayor Pnb Putut Hanggiro (Skadron Udara 12), Mayor Pnb Luluk Teguh Prabowo (Skadron Udara 15), Kapten Pnb Anwar Sovie (Skadron Udara 16), Mayor Lek Helmi Romadhani, Mayor Lek Raf Sanjaya, Mayor Lek Ridar Adi J, dan Kapten Lek Agung Basuki R.
Instructur International Test Pilot School (ITPS) Canada sudah menggembleng penerbang tempur TNI Angkatan Udara selama empat bulan.
Mereka mengikuti pendidikan Fighter Weapon Instructor Course (FWIC) agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam taktik pertempuran udara serta penggunaan senjata udara pada tingkat Skadron Udara.
"Pendidikan FWIC merupakan pendidikan pertama kali yang diadakan oleh TNI Angkatan Udara, dengan dua fase yaitu Fase Academic Training dan Fase Flight Training, diikuti lima orang penerbang tempur dan empat orang perwira elektronik," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, pada upacara penutupan Pendidikan Fighter Weapon Instructor Course (FWIC), yang ditandai dengan penyematan badge dan penyerahan sertifikat di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Jumat (23/09/16).
Hadiyan berharap, para penerbang yang memiliki kualifikasi FWI nantinya mampu merancang dan berpartisipasi dalam program pembelajaran tentang fungsi dan kemampuan senjata udara.
Selain itu, para penerbang juga mampu merancang peralatan senjata udara, weapon delivery system, taktik dan weapon employment.
Para penerbang juga memiliki kemampuan dalam mengembangkan program-program latihan profesiensi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur satuan.
Kelima penerbang yang telah lulus pendidikan FWIC, yaitu Mayor Pnb Pandu Eka Prayoga (Skadron Udara 3), Mayor Pnb Leonard D Dumatubun (Skadron Udara 1), Mayor Pnb Putut Hanggiro (Skadron Udara 12), Mayor Pnb Luluk Teguh Prabowo (Skadron Udara 15), Kapten Pnb Anwar Sovie (Skadron Udara 16), Mayor Lek Helmi Romadhani, Mayor Lek Raf Sanjaya, Mayor Lek Ridar Adi J, dan Kapten Lek Agung Basuki R.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.