Jakarta ★ TNI AU masih memerlukan lebih banyak pesawat angkut militer taktis CN-295. Bukan hanya untuk kebutuhan militer, tapi juga untuk operasi bantuan dan pertolongan kemanusiaan pada bencana alam.
Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro di sela-sela kunjungan kerja balasan ke Spanyol untuk melakukan pertemuan dengan Menhan Pedro Morenes Eulate dan meninjau industri pesawat militer Airbus Military di San Pablo, Sevilla, baru-baru ini.
"Memang ada permintaan dari TNI AU untuk menambah lagi 7 unit CN-295, sehingga total menjadi 16 unit atau satu skuadron. Hanya memang masih harus kita proses dalam rencana strategis," ujar Menhan.
Menurut Menhan, berdasarkan pertimbangan kebutuhan memang pesawat CN-295 ini penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk operasi militer kalau meletus perang, tetapi juga untuk tujuan non- perang, seperti operasi bantuan kemanusiaan dan logistik pada bencana alam.
"Apalagi di negara kita ini bencana alam banyak sekali terjadi. Pada bencana alam di Sinabung kemarin kita kerahkan CN-295, juga ke negara tetangga Philipina saat ada bencana alam di sana," imbuh Menhan.
Dikatakan bahwa Kementerian Pertahanan memahami betul kebutuhan pesawat angkut ini tidak hanya untuk kepentingan strategis TNI AU, tetapi untuk kebutuhan lain juga, misalnya untuk operasi pengalihan hujan atau memicu hujan buatan, jika ibukota Jakarta terancam banjir besar.
"Operasi seperti ini hanya dapat dilakukan dengan pesawat angkut. Tidak bisa dengan pesawat tempur atau pesawat sipil," tegas Menhan.
Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro di sela-sela kunjungan kerja balasan ke Spanyol untuk melakukan pertemuan dengan Menhan Pedro Morenes Eulate dan meninjau industri pesawat militer Airbus Military di San Pablo, Sevilla, baru-baru ini.
"Memang ada permintaan dari TNI AU untuk menambah lagi 7 unit CN-295, sehingga total menjadi 16 unit atau satu skuadron. Hanya memang masih harus kita proses dalam rencana strategis," ujar Menhan.
Menurut Menhan, berdasarkan pertimbangan kebutuhan memang pesawat CN-295 ini penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk operasi militer kalau meletus perang, tetapi juga untuk tujuan non- perang, seperti operasi bantuan kemanusiaan dan logistik pada bencana alam.
"Apalagi di negara kita ini bencana alam banyak sekali terjadi. Pada bencana alam di Sinabung kemarin kita kerahkan CN-295, juga ke negara tetangga Philipina saat ada bencana alam di sana," imbuh Menhan.
Dikatakan bahwa Kementerian Pertahanan memahami betul kebutuhan pesawat angkut ini tidak hanya untuk kepentingan strategis TNI AU, tetapi untuk kebutuhan lain juga, misalnya untuk operasi pengalihan hujan atau memicu hujan buatan, jika ibukota Jakarta terancam banjir besar.
"Operasi seperti ini hanya dapat dilakukan dengan pesawat angkut. Tidak bisa dengan pesawat tempur atau pesawat sipil," tegas Menhan.
♞ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.