Ryamizard Ryacudu
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu atas nama pemerintah mendukung penuh industri alutsista dalam negeri. Dukungan tidak hanya diberikan kepada BUMN tetapi juga kepada perusahaan-perusahaan swasta.
"Ya kami dukung, harus didukung secara penuh. Kami dukung materiil maupun moral, yang lalu-lalu juga sudah demikian, terus kami lanjutkan," ujar Ryamizard di sela kunjungan ke PT Sari Bahari, di Asrikaton, Kecamatan Pakis, Malang, Jumat (12/12).
Ryamizard mengunjungi workshop PT Sari Bahari, sebuah perusahaan persenjataan swasta. Bersama rombongan Menhan mengamati secara langsung proses produksi rudal. Kunjungan tersebut sebagai rangkaian kunjungan kerja di beberapa lokasi pusat dan industri pertahanan di Jawa Timur.
"BUMN yang milik negara, BUMS-swasta, apapun namanya harus didukung karena perlahan-lahan kita menuju mandiri. 10 tahun ke depan, kita akan mandiri secara persenjataan 90 persen, walaupun tidak 100 persen ya," ujarnya.
Menhan mencontohkan beberapa negara yang juga membina industri persenjataan swasta. Rusia melakukan hal serupa, kendati negara itu dalam perpecahan menjadi beberapa negara, tetapi industri senjatanya tetap bisa bersama-sama.
PT Sari Bahari selama ini menjadi industri rumahan yang menyokong persenjataan nasional. Sejak 2007 sampai sekarang sudah memproduksi 3000 bom. Menhan saat itu juga dikenalkan produk terbaru berupa peluru kendali.[mtf]
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu atas nama pemerintah mendukung penuh industri alutsista dalam negeri. Dukungan tidak hanya diberikan kepada BUMN tetapi juga kepada perusahaan-perusahaan swasta.
"Ya kami dukung, harus didukung secara penuh. Kami dukung materiil maupun moral, yang lalu-lalu juga sudah demikian, terus kami lanjutkan," ujar Ryamizard di sela kunjungan ke PT Sari Bahari, di Asrikaton, Kecamatan Pakis, Malang, Jumat (12/12).
Ryamizard mengunjungi workshop PT Sari Bahari, sebuah perusahaan persenjataan swasta. Bersama rombongan Menhan mengamati secara langsung proses produksi rudal. Kunjungan tersebut sebagai rangkaian kunjungan kerja di beberapa lokasi pusat dan industri pertahanan di Jawa Timur.
"BUMN yang milik negara, BUMS-swasta, apapun namanya harus didukung karena perlahan-lahan kita menuju mandiri. 10 tahun ke depan, kita akan mandiri secara persenjataan 90 persen, walaupun tidak 100 persen ya," ujarnya.
Menhan mencontohkan beberapa negara yang juga membina industri persenjataan swasta. Rusia melakukan hal serupa, kendati negara itu dalam perpecahan menjadi beberapa negara, tetapi industri senjatanya tetap bisa bersama-sama.
PT Sari Bahari selama ini menjadi industri rumahan yang menyokong persenjataan nasional. Sejak 2007 sampai sekarang sudah memproduksi 3000 bom. Menhan saat itu juga dikenalkan produk terbaru berupa peluru kendali.[mtf]
★ Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.