Sebuah Kapal Ikan berbendera Vietnam ditenggelamkan di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal tersebut dilakukan dengan cara diletakkan bom oleh tim Kopaska, karena mencuri ikan di perairan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Presiden Joko Widodo menyatakan penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia bukan soal gagah-gagahan atau semacam display politik. Penenggalaman kapal asing itu disebut sebagai prinsip terkait wilayah kedaultan Indonesia.
"Kita akan ukur secara objektif apakah setelah penenggelaman kapal asing ini, hasil tangkapan nelayan kita meningkat, ekspor kita meningkat, dan kesejahteraan nelayan meningkat," tulis Jokowi lewat akun Facebook resminya hari ini, Minggu, 7 Desember 2014.
Jumat, 5 Desember 2014, Badan Koordinasi Kemanan Laut bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan tiga kapal Vietnam di Tarempa, Kepulauan Anambas, Kepualuan Riau. Tiga kapal itu merupakan kapal ikan asing yang tertangkap mencuri ikan di wilayah laut Indonesia.
Menurut Jokowi, setelah penenggalaman itu, TNI Angkatan Laut akan mengintensifkan patroli untuk menjamin laut Indonesia bebas pencurian ikan. Jokowi menegaskan pula bahwa nelayan Indonesia harus bisa menjual ikan ke pasar internasional dengan harga pasar internasional.
Jokowi menargetkan, hasil tangkapan ikan tahun ini mencapai Rp 300 triliun per tahun. Angka itu disebut sesuai dengan data Badan Pengawas Keuangan. "Jangan seperti kemarin dengan subsidi ke nelayan Rp 11 triliun tapi hasilnya hanya Rp 300 milyar/tahun," kata Jokowi.
Duit Rp 300 triliun itu, kata Jokowi, jika masuk ke kas negara bisa untuk program perbaikan kampung-kampung nelayan, membangun infrastruktur seperti galangan kapal, membangun pasar ikan khusus, dan mengembangkan jaringan pemasaran dunia untuk ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Indonesia.Menteri Susi Bom Kapal Thailand Pekan Ini Sebuah helikopter milik TNI AL berjaga saat ditenggelamkannya tiga Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo gencar menenggelamkan kapal ikan dari negara tetangga yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia. Kali ini giliran Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiasti yang akan menenggelamkan kapal asing.
Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Asep Burhanuddin, pihaknya akan menenggelamkan satu kapal asing asal Thailand. Rencana itu akan dilakukan pekan depan di Batam.
Penenggelaman kapal berlanjut setelah sebelumnya tiga kapal asing asal Vietnam di Anambas, Kepualauan Riau, ditenggelamkan pada Jumat, 5 Desember 2014. "Ada satu kapal asal Thailand dengan bobot lebih dari 101 Gross Ton (GT) yang akan ditenggelamkan," kata Asep. Kapal tersebut ditangkap pada 30 Oktober 2014.
Sebelumnya, Menteri Susi sudah menyatakan bahwa pihaknya akan menenggelamkan kembali kapal asing yang dilakukan diperairan Batam. "Minggu depan akan ada yag ditenggelaman lagi," ujar Susi, Jumat, 5 Desember 2014.
Adapun selama kurun 2007-2012, kata Asep, kementeriannya sudah menenggelamkan 38 kapal asing. Rinciannya, 33 kapal ditenggelamkan dan 5 unit tenggelam lantaran kapal mengalami masalah.Kapal yang Ditenggelamkan Bukan Rongsokan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir menyatakan tiga kapal asing yang ditenggelamkan pada Jumat, 5 Desember 2014, adalah kapal yang ditangkap pada bulan lalu. Dia membantah kabar yang menyebut ketiga kapal tersebut merupakan kapal hasil penyitaan lama.
Di media sosial dan forum diskusi internet, sempat beredar kabar bahwa ketiga kapal yang ditenggelamkan merupakan sitaan lama, sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kapal-kapal itu dikabarkan merupakan tangkapan kapal patroli Hiu Macan 001 milik Kementerian Kelautan pada 2012.
Manahan membantah kabar tersebut. Dia menegaskan bahwa penangkapan ketiga kapal dilakukan pada November 2014. "Penangkapan dilakukan setelah pergantian pemerintahan, baru sekitar bulan lalu," kata Manahan saat dihubungi Tempo, 7 Desember 2014.
TNI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan tiga kapal asing pencuri ikan di wilayah laut Indonesia. Tiga kapal asing itu ditenggelamkan di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat lalu.
TNI Angkatan Laut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah gencar mengejar pelaku pencurian ikan. Sanksinya adalah menenggelamkan kapal ikan milik negara asing yang kedapatan menjarah hasil laut Indonesia. Pekan ini, Kementerian Kelautan akan menenggelamkan kapal milik Thailand di Batam.
Presiden Joko Widodo menyatakan penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia bukan soal gagah-gagahan atau semacam display politik. Penenggalaman kapal asing itu disebut sebagai prinsip terkait wilayah kedaultan Indonesia.
"Kita akan ukur secara objektif apakah setelah penenggelaman kapal asing ini, hasil tangkapan nelayan kita meningkat, ekspor kita meningkat, dan kesejahteraan nelayan meningkat," tulis Jokowi lewat akun Facebook resminya hari ini, Minggu, 7 Desember 2014.
Jumat, 5 Desember 2014, Badan Koordinasi Kemanan Laut bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan tiga kapal Vietnam di Tarempa, Kepulauan Anambas, Kepualuan Riau. Tiga kapal itu merupakan kapal ikan asing yang tertangkap mencuri ikan di wilayah laut Indonesia.
Menurut Jokowi, setelah penenggalaman itu, TNI Angkatan Laut akan mengintensifkan patroli untuk menjamin laut Indonesia bebas pencurian ikan. Jokowi menegaskan pula bahwa nelayan Indonesia harus bisa menjual ikan ke pasar internasional dengan harga pasar internasional.
Jokowi menargetkan, hasil tangkapan ikan tahun ini mencapai Rp 300 triliun per tahun. Angka itu disebut sesuai dengan data Badan Pengawas Keuangan. "Jangan seperti kemarin dengan subsidi ke nelayan Rp 11 triliun tapi hasilnya hanya Rp 300 milyar/tahun," kata Jokowi.
Duit Rp 300 triliun itu, kata Jokowi, jika masuk ke kas negara bisa untuk program perbaikan kampung-kampung nelayan, membangun infrastruktur seperti galangan kapal, membangun pasar ikan khusus, dan mengembangkan jaringan pemasaran dunia untuk ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Indonesia.Menteri Susi Bom Kapal Thailand Pekan Ini Sebuah helikopter milik TNI AL berjaga saat ditenggelamkannya tiga Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo gencar menenggelamkan kapal ikan dari negara tetangga yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia. Kali ini giliran Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiasti yang akan menenggelamkan kapal asing.
Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Asep Burhanuddin, pihaknya akan menenggelamkan satu kapal asing asal Thailand. Rencana itu akan dilakukan pekan depan di Batam.
Penenggelaman kapal berlanjut setelah sebelumnya tiga kapal asing asal Vietnam di Anambas, Kepualauan Riau, ditenggelamkan pada Jumat, 5 Desember 2014. "Ada satu kapal asal Thailand dengan bobot lebih dari 101 Gross Ton (GT) yang akan ditenggelamkan," kata Asep. Kapal tersebut ditangkap pada 30 Oktober 2014.
Sebelumnya, Menteri Susi sudah menyatakan bahwa pihaknya akan menenggelamkan kembali kapal asing yang dilakukan diperairan Batam. "Minggu depan akan ada yag ditenggelaman lagi," ujar Susi, Jumat, 5 Desember 2014.
Adapun selama kurun 2007-2012, kata Asep, kementeriannya sudah menenggelamkan 38 kapal asing. Rinciannya, 33 kapal ditenggelamkan dan 5 unit tenggelam lantaran kapal mengalami masalah.Kapal yang Ditenggelamkan Bukan Rongsokan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir menyatakan tiga kapal asing yang ditenggelamkan pada Jumat, 5 Desember 2014, adalah kapal yang ditangkap pada bulan lalu. Dia membantah kabar yang menyebut ketiga kapal tersebut merupakan kapal hasil penyitaan lama.
Di media sosial dan forum diskusi internet, sempat beredar kabar bahwa ketiga kapal yang ditenggelamkan merupakan sitaan lama, sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kapal-kapal itu dikabarkan merupakan tangkapan kapal patroli Hiu Macan 001 milik Kementerian Kelautan pada 2012.
Manahan membantah kabar tersebut. Dia menegaskan bahwa penangkapan ketiga kapal dilakukan pada November 2014. "Penangkapan dilakukan setelah pergantian pemerintahan, baru sekitar bulan lalu," kata Manahan saat dihubungi Tempo, 7 Desember 2014.
TNI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan tiga kapal asing pencuri ikan di wilayah laut Indonesia. Tiga kapal asing itu ditenggelamkan di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat lalu.
TNI Angkatan Laut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah gencar mengejar pelaku pencurian ikan. Sanksinya adalah menenggelamkan kapal ikan milik negara asing yang kedapatan menjarah hasil laut Indonesia. Pekan ini, Kementerian Kelautan akan menenggelamkan kapal milik Thailand di Batam.
♞ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.