Menhan Hadiri Peletakan Tunas Kapal PKR Frigate 2 Menteri Pertahanan (Menhan), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mendengarkan penjelasan Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin terkait pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Fritage 2 di Surabaya, Kamis (11/12/2014).
Menteri Pertahanan (Menhan), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menghadiri peletakan tunas (keel laying) pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Fritage 2 di PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL), Kamis (11/12/2014).
Sejumlah petinggi PT PAL menyambut kedatangan Ryamizard.
Begitu memasuki PT PAL, Ryamizard langsung mendapat penjelasan terkait kapal yang akan akan digarap PT PAL.
Beberapa spesifikasi kapal Fritage 2 dijelaskan Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin.
Setelah itu Ryamizard dipersilakan duduk di bangku undangan utama untuk mengikuti seremonial keel laying.Resmikan Kapal Perang, Menhan Minta Perkuat Poros Maritim Ilustrasi Kapal PKR Frigate 10514 Nomor 2. (Ist)
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pabrik tempat pembuatan kapal perang PT PAL (Penataan Angkatan Laut) Indonesia, sekaligus meresmikan pengerjaan Kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) Nomor 2.
Dalam kesempatan itu, Riyamizard meminta agar PT PAL menyediakan kapal perang yang mewadahi untuk keamanan maritim. "Yang merupakan simbolisasi formal dimulainya kontruksi pembangunan PKR Nomor 2," kata Ryamizard memulai sambutannya di Pabrik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/12/2014).
PT PAL sebagai salah satu industri maritim kapal perang terbesar Indonesia akan memulai kerjanya dengan memproduksi PKR Frigate 10514 Nomor 2. Kapal tersebut difokuskan pada sistem perusak kawal rudal.
Menurut dia, melalui produksi kapal perang tersebut, pemerintah menargetkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang bisa secara mandiri memproduksi alat-alat pertahanan sendiri.
"Kami berharap dikerjakan dengan sukses, dengan murah dan proses pengerjaannya membawa manfaat bagi model alat pertahanan kita di sektor maritim," ujarnya.
Ryamizard menambahkan, dengan aktivitas perdagangan dunia melalui wilayah perairan yang mencapai 40%, maka sektor keamanan laut Indonesia menjadi komponen utama. Maka itu, kewajiban PT PAL menyediakan sistem keamanan maritim yang mumpuni.
"Kemenhan dalam 10 tahun mendatang akan terus berusaha membangun alutsista secara mandiri, termasuk ketersediaan kapal perang untuk maritim kita," tandasnya.(kri)Spesifikasi Kapal Perang yang Diresmikan Menhan Ilustrasi. (Ist)
Pemerintah akan memproduksi kapal perang tipe Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Frigate 10514 Nomor 2. Kapal perang itu ditargetkan selesai pada tahun 2017.
Kapal PKR sendiri produksinya dikerjakan oleh PT Peningkatan Angkatan Laut (PAL) Indonesia, di Surabaya. Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu berharap, Indonesia kedepan semakin mandiri dalam hal persenjataan (alutsista) termasuk keamanan poros maritim melalui kapal perang yang canggih.
"Semoga hubungan dan kerja sama Kemenhan dengan PT PAL secara keseluruhan akan semakin erat dan meningkat," kata Ryamizard di Pabrik PT PAL, Surabaya, Kamis (11/12/2014).
Kapal perang PKR-105 M dibuat dengan panjang 105.11 meter, lebar 14.02 meter, dan 3,7 meter. Berat totalnya 2365 Ton. Kecepatannya 28/18/15 knot dengan jarak jelajah 5000 NM selama 20 hari.
Kapal ini mengangkut awak sebanyak 100 orang dan 22 akomodasi cadangan. Memiliki helipad untuk satu unit dengan maksimum berat 10 ton.
Dengan kekuatan mesin pendorong 2X10.000 KW MCR dengan bahan bakar yang sanggup menampung 300 ton.
Kapal PKR-105 ini memiliki panjang 105 meter dengan dilengkapi peluncur rudal antikapal permukaan, antiserangan udara, torpedo, dan perangkat perang elektronik. Kapal ini akan dilengkapi helikopter yang membawa torpedo.(kri)
Menteri Pertahanan (Menhan), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menghadiri peletakan tunas (keel laying) pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Fritage 2 di PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL), Kamis (11/12/2014).
Sejumlah petinggi PT PAL menyambut kedatangan Ryamizard.
Begitu memasuki PT PAL, Ryamizard langsung mendapat penjelasan terkait kapal yang akan akan digarap PT PAL.
Beberapa spesifikasi kapal Fritage 2 dijelaskan Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin.
Setelah itu Ryamizard dipersilakan duduk di bangku undangan utama untuk mengikuti seremonial keel laying.Resmikan Kapal Perang, Menhan Minta Perkuat Poros Maritim Ilustrasi Kapal PKR Frigate 10514 Nomor 2. (Ist)
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pabrik tempat pembuatan kapal perang PT PAL (Penataan Angkatan Laut) Indonesia, sekaligus meresmikan pengerjaan Kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) Nomor 2.
Dalam kesempatan itu, Riyamizard meminta agar PT PAL menyediakan kapal perang yang mewadahi untuk keamanan maritim. "Yang merupakan simbolisasi formal dimulainya kontruksi pembangunan PKR Nomor 2," kata Ryamizard memulai sambutannya di Pabrik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/12/2014).
PT PAL sebagai salah satu industri maritim kapal perang terbesar Indonesia akan memulai kerjanya dengan memproduksi PKR Frigate 10514 Nomor 2. Kapal tersebut difokuskan pada sistem perusak kawal rudal.
Menurut dia, melalui produksi kapal perang tersebut, pemerintah menargetkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang bisa secara mandiri memproduksi alat-alat pertahanan sendiri.
"Kami berharap dikerjakan dengan sukses, dengan murah dan proses pengerjaannya membawa manfaat bagi model alat pertahanan kita di sektor maritim," ujarnya.
Ryamizard menambahkan, dengan aktivitas perdagangan dunia melalui wilayah perairan yang mencapai 40%, maka sektor keamanan laut Indonesia menjadi komponen utama. Maka itu, kewajiban PT PAL menyediakan sistem keamanan maritim yang mumpuni.
"Kemenhan dalam 10 tahun mendatang akan terus berusaha membangun alutsista secara mandiri, termasuk ketersediaan kapal perang untuk maritim kita," tandasnya.(kri)Spesifikasi Kapal Perang yang Diresmikan Menhan Ilustrasi. (Ist)
Pemerintah akan memproduksi kapal perang tipe Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Frigate 10514 Nomor 2. Kapal perang itu ditargetkan selesai pada tahun 2017.
Kapal PKR sendiri produksinya dikerjakan oleh PT Peningkatan Angkatan Laut (PAL) Indonesia, di Surabaya. Dalam sambutannya, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu berharap, Indonesia kedepan semakin mandiri dalam hal persenjataan (alutsista) termasuk keamanan poros maritim melalui kapal perang yang canggih.
"Semoga hubungan dan kerja sama Kemenhan dengan PT PAL secara keseluruhan akan semakin erat dan meningkat," kata Ryamizard di Pabrik PT PAL, Surabaya, Kamis (11/12/2014).
Kapal perang PKR-105 M dibuat dengan panjang 105.11 meter, lebar 14.02 meter, dan 3,7 meter. Berat totalnya 2365 Ton. Kecepatannya 28/18/15 knot dengan jarak jelajah 5000 NM selama 20 hari.
Kapal ini mengangkut awak sebanyak 100 orang dan 22 akomodasi cadangan. Memiliki helipad untuk satu unit dengan maksimum berat 10 ton.
Dengan kekuatan mesin pendorong 2X10.000 KW MCR dengan bahan bakar yang sanggup menampung 300 ton.
Kapal PKR-105 ini memiliki panjang 105 meter dengan dilengkapi peluncur rudal antikapal permukaan, antiserangan udara, torpedo, dan perangkat perang elektronik. Kapal ini akan dilengkapi helikopter yang membawa torpedo.(kri)
⚛ Tribunnews | Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.