Dua penyelam dari Marinir, Serma Marinir Bovlen Sirait dan Serka Marinir Oo Sudarna, terjun ke dalam Laut Jawa untuk mengkonfirmasi temuan sonar dari Kapal MGS GeoSurvey yang ternyata ekor pesawat AirAsia QZ8501. Bovlen, Sudarna dibantu kawan-kawan dari kesatuan TNI AL menyelami laut sedalam 30-an meter.
Bovlen dan Sudarna usai menyelam dan mengambil foto temuan itu melapor ke Komandan Gugus Keamanan Laut Barat (Dangus Kamlabar) yang bertugas sebagai Komandan SAR Laut Laksma Abdul Rasyid di KRI Banda Aceh, Rabu (7/1/2015). Tampak Bovlen dan Sudarna masih memakai baju dan kacamata selam saat melapor ke Laksma Abdul Rasyid. Kulit mereka tampak mengkilat karena keringat dan kecoklatan terbakar matahari.
Kedua penyelam dibantu oleh rekan-rekannya di TNI AL yang berada di perahu karet.
Menurut Bovlen saat di Kapal MGS GeoSurvey, dia dan rekannya menyelam hingga kedalaman 34 meter di bawah permukaan laut. Jarak pandang di kedalaman mereka mendapati dan mengambil gambar serpihan ekor pesawat AirAsia itu adalah 2 meter. Arus bawah laut yang kencang juga menjadi tantangan.
Selain mengambil gambar serpihan ekor pesawat AirAsia yang bertuliskan 'PK-AX' dan 'Air', Bovlen dan Sudarna juga mengikat serpihan-serpihan itu di laut agar tidak terbawa arus. Seperti diketahui, nomor registrasi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh ke Laut Jawa adalah PK-AXC.
Bovlen dan Sudarna usai menyelam dan mengambil foto temuan itu melapor ke Komandan Gugus Keamanan Laut Barat (Dangus Kamlabar) yang bertugas sebagai Komandan SAR Laut Laksma Abdul Rasyid di KRI Banda Aceh, Rabu (7/1/2015). Tampak Bovlen dan Sudarna masih memakai baju dan kacamata selam saat melapor ke Laksma Abdul Rasyid. Kulit mereka tampak mengkilat karena keringat dan kecoklatan terbakar matahari.
Kedua penyelam dibantu oleh rekan-rekannya di TNI AL yang berada di perahu karet.
Menurut Bovlen saat di Kapal MGS GeoSurvey, dia dan rekannya menyelam hingga kedalaman 34 meter di bawah permukaan laut. Jarak pandang di kedalaman mereka mendapati dan mengambil gambar serpihan ekor pesawat AirAsia itu adalah 2 meter. Arus bawah laut yang kencang juga menjadi tantangan.
Selain mengambil gambar serpihan ekor pesawat AirAsia yang bertuliskan 'PK-AX' dan 'Air', Bovlen dan Sudarna juga mengikat serpihan-serpihan itu di laut agar tidak terbawa arus. Seperti diketahui, nomor registrasi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh ke Laut Jawa adalah PK-AXC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.