Ancaman serangan teror di Inggris meningkat dan pihak keamanan tidak bisa diharapkan untuk menghentikan setiap rencana, begitu peringatan pimpinan MI5, setelah serangan terhadap majalah Prancis Charlie Hebdo. Peningkatan keamanan dilakukan di perbatasan Inggris dan Prancis
Direktur jenderal Dinas Intelejen Inggris Andrew Parker mengatakan polisi dan MI5 telah "menghentikan tiga rencana serangan teroris di Inggris" dalam beberapa bulan terakhir.
Langkah pencegahan teror telah dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan keamanan di perbatasan Prancis dan Inggris menyusul serangan di Paris yang menewaskan 12 orang.
Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May mengumumkan staf perbatasan Inggris telah "meningkatkan pemeriksaan terhadap penumpang, kendaraan dan barang-barang yang berasal dari Perancis" setelah insiden pembunuhan di Perancis itu.
Langkah tersebut menurut May dilakukan sebagai upaya pencegahan dan bukan karena adanya informasi intelejen.
Namun, Parker memperingatkan bahwa Inggris menghadapi ekstremis yang merencakan hal yang "lebih kompleks dan ambisius “.
"Tapi kita tidak bisa berpuas diri. Meskipun kami sedang mencoba yang terbaik kita tahu bahwa kita tidak mungkin menghentikan segalanya."
Dari markas besar MI5, Parker mengatakan pihak keamanan sudah mengetahui bahwa sekelompok ekstremis Al-Qaida di Suriah merencanakan "serangan massal terhadap Barat".
Dia mengatakan jumlah warga Inggris yang telah melakukan perjalanan ke Suriah sekarang sekitar 600 orang.
Bulan lalu, seorang pria bersenjata mengambil sandera di sebuah kafe di Sydney, dan menewaskan dua korban. Pria bersenjata itu, Man Haron Monis, sendiri dibunuh saat pasukan keamanan menyerbu setelah 16 jam pengepungan.
Kasus itu diikuti penembakan fatal seorang prajurit di peringatan perang di Ottawa sebelum pria bersenjata itu ditembak mati di parlemen Kanada dekatnya, pada bulan Oktober.
Direktur jenderal Dinas Intelejen Inggris Andrew Parker mengatakan polisi dan MI5 telah "menghentikan tiga rencana serangan teroris di Inggris" dalam beberapa bulan terakhir.
Langkah pencegahan teror telah dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan keamanan di perbatasan Prancis dan Inggris menyusul serangan di Paris yang menewaskan 12 orang.
Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May mengumumkan staf perbatasan Inggris telah "meningkatkan pemeriksaan terhadap penumpang, kendaraan dan barang-barang yang berasal dari Perancis" setelah insiden pembunuhan di Perancis itu.
Langkah tersebut menurut May dilakukan sebagai upaya pencegahan dan bukan karena adanya informasi intelejen.
Namun, Parker memperingatkan bahwa Inggris menghadapi ekstremis yang merencakan hal yang "lebih kompleks dan ambisius “.
"Tapi kita tidak bisa berpuas diri. Meskipun kami sedang mencoba yang terbaik kita tahu bahwa kita tidak mungkin menghentikan segalanya."
Dari markas besar MI5, Parker mengatakan pihak keamanan sudah mengetahui bahwa sekelompok ekstremis Al-Qaida di Suriah merencanakan "serangan massal terhadap Barat".
Dia mengatakan jumlah warga Inggris yang telah melakukan perjalanan ke Suriah sekarang sekitar 600 orang.
Bulan lalu, seorang pria bersenjata mengambil sandera di sebuah kafe di Sydney, dan menewaskan dua korban. Pria bersenjata itu, Man Haron Monis, sendiri dibunuh saat pasukan keamanan menyerbu setelah 16 jam pengepungan.
Kasus itu diikuti penembakan fatal seorang prajurit di peringatan perang di Ottawa sebelum pria bersenjata itu ditembak mati di parlemen Kanada dekatnya, pada bulan Oktober.
★ BBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.