Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan mulai mengurangi kekuatan tim SAR gabungan dalam pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501, termasuk unsur bantuan asing.
"Hanya kekuatan yang ada saya kurangi. Pertimbangannya, area luasan cukup diisi sejumlah kapal dan pesawat saja. Yang penting dari tim evakuasi adalah sistem atau alat untuk dapat sasaran di dalam air. Kemudian dengan penemuan sasaran evakuasi kami kirim alat dan penyelam," kata dia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bantuan asing berangsur-angsur dikurangi kecuali armada SAR dari Tiongkok karena yang ini baru saja datang.
"Jadi kapal Tiongkok kami pertahankan karena mereka datangnya baru beberapa hari dan datang dari lokasi yang jauh. Maka saya beri kesempatan. Kami pertimbangkan endurance mereka," kata dia.
Bambang melanjutkan, "Kapal Singapura kembali besok dan akan meninggalkan area tugas karena sudah waktunya bagi mereka untuk pulang. Kapal Amerika Serikat besok mulai tinggalkan area tugas. Nantinya kapal asing tinggal dari Tiongkok, lainnya dari kita."
Dia juga menyatakan operasi evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 terus berlanjut.
"Operasi masih berlanjut sampai nanti pada saatnya saya sampaikan pengakhiran. Sebelum saya sampaikan resmi pengakhiran dipastikan operasi masih dilanjutkan," kata Bambang.
Sebelumnya, dia mengisyarakan untuk mengakhiri operasi SAR gabungan dalam evakuasi korban AirAsia QZ 8501. "Mengenai kapan, hanya saya dan staf saya yang tahu kapan diakhiri. Maka pada akhirnya saya harus menentukan evakuasi gabungan itu ditutup," kata dia.
Tapi dia menjamin pencarian korban akan terus dilakukan.
"Siapa selanjutnya yang akan bergerak bila ditutup? Basarnas punya operasi SAR harian. Ini akan kita lakukan untuk pencarian selanjutnya, bukan dalam bentuk joint operation seperti sekarang, tapi dalam tugas operasi harian Basarnas," kata Bambang.Kapal Singapura dan AS akan tinggalkan operasi AirAsia [globalsecurity]
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengatakan bahwa kapal bantuan asing dari Singapura dan Amerika Serikat akan meninggalkan daerah operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 mulai Kamis (15/1).
"Besok (Kamis red), kapal Singapura dan kapal Amerika akan meninggalkan operasi pencarian," kata Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Pemulangan dua kapal Singapura dan dua kapal Amerika menandakan berkurangnya kekuatan asing dalam di daerah pencarian.
Namun, menurut dia, pencarian korban AirAsia masih akan dibantu oleh satu kapal asing yang berasal dari Tiongkok.
"Kapal Tiongkok ini baru beberapa hari di sini, selain itu mereka datang dari jauh, jadi masih saya pertahankan untuk tetap membantu," kata Soelistyo.
Kapal Tiongkok tersebut tetap akan diikutsertakan untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1), dimana kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) dikembalikan.
Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan evakuasi korban dan puing Pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.
Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan, yang kemudian disusul dua kapal Malaysia pada Selasa (13/1).
Menurut dia, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun, sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.
Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan mulai mengurangi kekuatan tim SAR gabungan dalam pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501, termasuk unsur bantuan asing.
"Hanya kekuatan yang ada saya kurangi. Pertimbangannya, area luasan cukup diisi sejumlah kapal dan pesawat saja. Yang penting dari tim evakuasi adalah sistem atau alat untuk dapat sasaran di dalam air. Kemudian dengan penemuan sasaran evakuasi kami kirim alat dan penyelam," kata dia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bantuan asing berangsur-angsur dikurangi kecuali armada SAR dari Tiongkok karena yang ini baru saja datang.
"Jadi kapal Tiongkok kami pertahankan karena mereka datangnya baru beberapa hari dan datang dari lokasi yang jauh. Maka saya beri kesempatan. Kami pertimbangkan endurance mereka," kata dia.
Bambang melanjutkan, "Kapal Singapura kembali besok dan akan meninggalkan area tugas karena sudah waktunya bagi mereka untuk pulang. Kapal Amerika Serikat besok mulai tinggalkan area tugas. Nantinya kapal asing tinggal dari Tiongkok, lainnya dari kita."
Dia juga menyatakan operasi evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 terus berlanjut.
"Operasi masih berlanjut sampai nanti pada saatnya saya sampaikan pengakhiran. Sebelum saya sampaikan resmi pengakhiran dipastikan operasi masih dilanjutkan," kata Bambang.
Sebelumnya, dia mengisyarakan untuk mengakhiri operasi SAR gabungan dalam evakuasi korban AirAsia QZ 8501. "Mengenai kapan, hanya saya dan staf saya yang tahu kapan diakhiri. Maka pada akhirnya saya harus menentukan evakuasi gabungan itu ditutup," kata dia.
Tapi dia menjamin pencarian korban akan terus dilakukan.
"Siapa selanjutnya yang akan bergerak bila ditutup? Basarnas punya operasi SAR harian. Ini akan kita lakukan untuk pencarian selanjutnya, bukan dalam bentuk joint operation seperti sekarang, tapi dalam tugas operasi harian Basarnas," kata Bambang.Kapal Singapura dan AS akan tinggalkan operasi AirAsia [globalsecurity]
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengatakan bahwa kapal bantuan asing dari Singapura dan Amerika Serikat akan meninggalkan daerah operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 mulai Kamis (15/1).
"Besok (Kamis red), kapal Singapura dan kapal Amerika akan meninggalkan operasi pencarian," kata Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Pemulangan dua kapal Singapura dan dua kapal Amerika menandakan berkurangnya kekuatan asing dalam di daerah pencarian.
Namun, menurut dia, pencarian korban AirAsia masih akan dibantu oleh satu kapal asing yang berasal dari Tiongkok.
"Kapal Tiongkok ini baru beberapa hari di sini, selain itu mereka datang dari jauh, jadi masih saya pertahankan untuk tetap membantu," kata Soelistyo.
Kapal Tiongkok tersebut tetap akan diikutsertakan untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1), dimana kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) dikembalikan.
Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan evakuasi korban dan puing Pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.
Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan, yang kemudian disusul dua kapal Malaysia pada Selasa (13/1).
Menurut dia, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun, sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.
Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut.
♔ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.