Type 039A Yuan-class
China Shipbuilding Industry Corporation resmi memperkenalkan kapal selam S-26T ke kementerian pertahanan Thailand pada 12 Januari 2015 untuk memperkuat hubungan militer antara Beijing dan Bangkok, menurut Duowei News, outlet dioperasikan oleh China di luar negeri dan dikutip Want China Times Kamis (15/01/2015).
Setelah empat kapal selam kelas Matchanu Royal Thai Navy dipensiunkan, negara ini belum memiliki kapal selam baru selama lebih dari 60 tahun. Saat ini, beberapa pejabat pemerintah militer negara itu membutuhkan kapal selam untuk mempertahankan kedaulatan bangsa terutama untuk mengawasi Teluk Thailand. Untuk membangun kembali armada kapal selam, pemerintah memutuskan untuk membeli dua atau tiga kapal selam pada tahun fiskal 2016. China adalah negara ketiga yang menunjukkan minat dalam menjual kapal selam ke Thailand, setelah Prancis dan Korea Selatan.
Dengan menjual kapal selam ke Thailand, China bertujuan untuk mendapatkan mitra politik dan pertahanan dalam sengketa Laut China Selatan dengan tetangganya pada saat Vietnam juga membeli kapal selam kelas Kilo dari Rusia.
Selama 20 tahun terakhir, Thailand telah menandatangani kontrak dengan Jerman dan Korea Selatan untuk membeli kapal selam baru dan berencana membeli kapal selam S-20 dari China. Rencana ini semua batal karena negara mengalami krisis ekonomi dan politik.
S-20 adalah versi ekspor dari Type 039A kapal selam diesel listrik kelas Yuan, rincian lengkap dari S-26T tetap misterius, tapi pesaing utamanya untuk kontrak di Royal Thai Navy akan datang dari kapal selam kelas Chang Bogo Korea Selatan.
China Shipbuilding Industry Corporation resmi memperkenalkan kapal selam S-26T ke kementerian pertahanan Thailand pada 12 Januari 2015 untuk memperkuat hubungan militer antara Beijing dan Bangkok, menurut Duowei News, outlet dioperasikan oleh China di luar negeri dan dikutip Want China Times Kamis (15/01/2015).
Setelah empat kapal selam kelas Matchanu Royal Thai Navy dipensiunkan, negara ini belum memiliki kapal selam baru selama lebih dari 60 tahun. Saat ini, beberapa pejabat pemerintah militer negara itu membutuhkan kapal selam untuk mempertahankan kedaulatan bangsa terutama untuk mengawasi Teluk Thailand. Untuk membangun kembali armada kapal selam, pemerintah memutuskan untuk membeli dua atau tiga kapal selam pada tahun fiskal 2016. China adalah negara ketiga yang menunjukkan minat dalam menjual kapal selam ke Thailand, setelah Prancis dan Korea Selatan.
Dengan menjual kapal selam ke Thailand, China bertujuan untuk mendapatkan mitra politik dan pertahanan dalam sengketa Laut China Selatan dengan tetangganya pada saat Vietnam juga membeli kapal selam kelas Kilo dari Rusia.
Selama 20 tahun terakhir, Thailand telah menandatangani kontrak dengan Jerman dan Korea Selatan untuk membeli kapal selam baru dan berencana membeli kapal selam S-20 dari China. Rencana ini semua batal karena negara mengalami krisis ekonomi dan politik.
S-20 adalah versi ekspor dari Type 039A kapal selam diesel listrik kelas Yuan, rincian lengkap dari S-26T tetap misterius, tapi pesaing utamanya untuk kontrak di Royal Thai Navy akan datang dari kapal selam kelas Chang Bogo Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.