Kapal Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso-353 membawa personel Tim Penyelam TNI AL bergerak ke lokasi titik koordinat badan pesawat AirAsia QZ-8501 dalam rangka pemasangan Mooring Bouy (tanda lokasi) guna menyiapkan evakuasi korban maupun badan pesawat di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis pagi (15/1/2015).
Tim penyelam TNI dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah penumpang yang masih ada di sekitarnya atau diperkirakan masih terjebak di dalam badan pesawat yang berhasil ditemukan oleh salah satu kapal pencari milik Angkatan Laut RSS Swift Rescue Singapura, di perairan Laut Jawa. Penemuan badan pesawat ini telah diperkuat dengan foto bagian sayap bertuliskan Nomor registrasi pesawat PK-AXC, bagian tagline AirAsia “Now Everyone Can Fly” di Main Body pesawat.
Adapun dimensi dari badan pesawat tersebut berukuran 30 x 10 x 3 meter dideteksi oleh alat ROV (Remotly Operated Vehicle) salah satu Kapal Angkatan Laut RSS Swift milik Singapura. Dengan keberhasilan penemuan badan pesawat ini, diharapkan para korban yang hingga saat ini belum ditemukan dapat segera ditemukan dan dievakuasi.
Tim penyelam TNI akan berusaha keras untuk sesegera mungkin dapat mengevakuasi para korban dan juga Main Body pesawat AirAsia tersebut. Untuk itu, seluruh Tim penyelam TNI telah menyusun strategi pengangkatannya dan penunjukan personel penyelam yang terlibat dalam proses evakuasi berikut langkah-langkah yang perlu ditempuh.
Langkah pertama adalah tim penyelam mengkalkulasi luas dan berat badan pesawat yang telah tertimbun lumpur. Selanjutnya, sebelum pengangkatan, tim penyelam mengikat sekeliling badan pesawat dengan menggunakan tali sling. Sedangkan jenazah di badan pesawat direncanakan akan dievakuasi satu per satu untuk mengantisipasi agar tidak terbawa oleh arus.
Tim evakuasi TNI berusahan keras dan penuh dengan kehati-hatian mengingat cuaca di sekitar perairan Selat Karimata kurang bersahabat dan hujan sangat potensial di beberapa wilayah di sektor pencarian. Bahkan dari laporan BMKG, kondisi gelombang laut diramalkan berkisar dari 1,5 sampai 2,5 meter, dengan kecepatan arus 10 sampai 40 sentimeter per detik. Angin dari arah barat berhembus dengan kecepatan permukaan 10 sampai 20 knot. Di beberapa tempat pun ada pembentukan awan kumulonimbus.
⚓️ TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.