Alutsista Arhanud
Kementerian Pertahanan meminta tambahan anggaran kepada Komisi I DPR RI.
Hal ini diakui Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, beberapa saat usai melangsungkan rapat tertutup dengan Komisi I di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/1).
"Ada minta tambahan anggaran. Tidak usah muluk-muluk ya, yang jelas untuk alutsista. Yang tua, yang 30 tahun lalu itu, diganti yang baru," ujar Ryamizard.
Negara sebesar Indonesia, sambung Ryamizard, harus memiliki alat utama sistem persenjataan alias alutsista yang bagus. Apalagi, sumber manusia Indonesia di bidang militer juga terkenal hebat. Ia menyebut Komando Pasukan Khusus (Kopassus TNI AD) sebagai pasukan militer yang kehebatannya masuk tiga besar dunia.
"Negara sebesar kita alutsista-nya harus bagus. Kalau orangnya sudah nomor 3 di dunia, Kopasus itu. Orangnya sudah bagus, tinggal alat-alatnya," ujar Ryamizard.
Mengenai penguatan alutsista, Ryamizard pernah menyatakan, pemerintahan Joko Widodo berkomitmen untuk menaikkan anggaran pertahanan mencapai 1,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Selama ini, anggaran pertahanan Indonesia baru sekitar 0,8 persen dari APBN. Angka sebesar itu belum cukup meningkatkan pertahanan nasional.[ald]
Kementerian Pertahanan meminta tambahan anggaran kepada Komisi I DPR RI.
Hal ini diakui Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, beberapa saat usai melangsungkan rapat tertutup dengan Komisi I di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/1).
"Ada minta tambahan anggaran. Tidak usah muluk-muluk ya, yang jelas untuk alutsista. Yang tua, yang 30 tahun lalu itu, diganti yang baru," ujar Ryamizard.
Negara sebesar Indonesia, sambung Ryamizard, harus memiliki alat utama sistem persenjataan alias alutsista yang bagus. Apalagi, sumber manusia Indonesia di bidang militer juga terkenal hebat. Ia menyebut Komando Pasukan Khusus (Kopassus TNI AD) sebagai pasukan militer yang kehebatannya masuk tiga besar dunia.
"Negara sebesar kita alutsista-nya harus bagus. Kalau orangnya sudah nomor 3 di dunia, Kopasus itu. Orangnya sudah bagus, tinggal alat-alatnya," ujar Ryamizard.
Mengenai penguatan alutsista, Ryamizard pernah menyatakan, pemerintahan Joko Widodo berkomitmen untuk menaikkan anggaran pertahanan mencapai 1,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Selama ini, anggaran pertahanan Indonesia baru sekitar 0,8 persen dari APBN. Angka sebesar itu belum cukup meningkatkan pertahanan nasional.[ald]
♞ RMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.