Dua Orang di Sulteng Dibunuhilustrasi
Kelompok teroris pimpinan Santoso menebar teror. Kelompok ini diduga membunuh dua orang warga yang bermukim di dua desa di Sulawesi Tengah.
Kejadian pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu (13/9). Korban yang dibunuh orang bersenjata bernama I Nyoman Astika (70 tahun) yang merupakan transmigran dari Bali.
"Menurut saksi, ada 5 orang bersenjata. Istri korban saat itu nggak keluar dari pondok, tapi suaminya ditarik dan dipenggal lehernya," kata Kapolda Sulteng Brigjen Idham Azis saat dikonfirmasi, Senin (14/9/2015).
Kejadian kedua terjadi pukul 10.00 WITA pagi tadi di Desa Torue, Parigi Moutong. Satu orang warga bernama Hengky (50), menurut Idham, tewas dibunuh kelompok yang diyakini sama.
"Pondok korban dibakar. Ada saksi melihat, korban ini sudah dibunuh dengan cara yang sama," sambungnya.
Idham menyebut dua kejadian pembunuhan ini diyakini dilakukan anggota kelompok Santoso. "Ini teror kelompok Santoso. Sebab setelah kita lakukan penyergapan pada 19 Agustus lalu, mereka kabur terpencar dan ada yang di Parigi Moutong," sambungnya.
Polda saat ini memburu pelaku teror terhadap warga ini. "Sekarang dilakukan pengejaran, ada juga yang mengevakuasi mayat. Tapi kita juga berhati-hati dalam menangani kasus ini menghindari adanya jebakan terhadap personel," sebut Idham.
Soal teror ini, anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana mengaku langsung mengontak Kapolda Sulteng. Menurutnya Polda harus bergerak cepat menangkap pelaku pembunuhan untuk diproses hukum.
"Pelaku harus ditindak tegas karena itu tindakan teroris di Parigi Moutong bukan. Polisi harus memberi perlindungan kepada masyarakat termasuk transmigran yang berada di Sulteng dari aksi-aksi teror keji," ujar Putu.
Terkait baku tembak dengan kelompok Santoso pada pertengahan Agustus 2015, aparat gabungan Brimob Polda Sulteng dan Densus 88/Antiteror yang terlibat dalam operasi Camar Maleo II, menyita senapan dan bom rakitan yang terbuat dari pipa di basecamp persembunyian kelompok Santoso. (fdn/rvk)
Kelompok teroris pimpinan Santoso menebar teror. Kelompok ini diduga membunuh dua orang warga yang bermukim di dua desa di Sulawesi Tengah.
Kejadian pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu (13/9). Korban yang dibunuh orang bersenjata bernama I Nyoman Astika (70 tahun) yang merupakan transmigran dari Bali.
"Menurut saksi, ada 5 orang bersenjata. Istri korban saat itu nggak keluar dari pondok, tapi suaminya ditarik dan dipenggal lehernya," kata Kapolda Sulteng Brigjen Idham Azis saat dikonfirmasi, Senin (14/9/2015).
Kejadian kedua terjadi pukul 10.00 WITA pagi tadi di Desa Torue, Parigi Moutong. Satu orang warga bernama Hengky (50), menurut Idham, tewas dibunuh kelompok yang diyakini sama.
"Pondok korban dibakar. Ada saksi melihat, korban ini sudah dibunuh dengan cara yang sama," sambungnya.
Idham menyebut dua kejadian pembunuhan ini diyakini dilakukan anggota kelompok Santoso. "Ini teror kelompok Santoso. Sebab setelah kita lakukan penyergapan pada 19 Agustus lalu, mereka kabur terpencar dan ada yang di Parigi Moutong," sambungnya.
Polda saat ini memburu pelaku teror terhadap warga ini. "Sekarang dilakukan pengejaran, ada juga yang mengevakuasi mayat. Tapi kita juga berhati-hati dalam menangani kasus ini menghindari adanya jebakan terhadap personel," sebut Idham.
Soal teror ini, anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana mengaku langsung mengontak Kapolda Sulteng. Menurutnya Polda harus bergerak cepat menangkap pelaku pembunuhan untuk diproses hukum.
"Pelaku harus ditindak tegas karena itu tindakan teroris di Parigi Moutong bukan. Polisi harus memberi perlindungan kepada masyarakat termasuk transmigran yang berada di Sulteng dari aksi-aksi teror keji," ujar Putu.
Terkait baku tembak dengan kelompok Santoso pada pertengahan Agustus 2015, aparat gabungan Brimob Polda Sulteng dan Densus 88/Antiteror yang terlibat dalam operasi Camar Maleo II, menyita senapan dan bom rakitan yang terbuat dari pipa di basecamp persembunyian kelompok Santoso. (fdn/rvk)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.