Canbera class [news.com] ★
Blueprint pertahanan Australia mengutamakan menambah anggaran Angkatan Laut sebagai prioritas perencanaan pertahanan kedepan. Menurut laporan, Australia menganggarkan puluhan miliar dollar Australia sebagai kekuatan laut terbesar sepanjang sejarah.
Diantaranya berupa aset baru dengan pengadaan 8 kapal selam dan 12 kapal perang baru. Prioritas anggaran lebih memfokuskan kepada Angkatan Laut, dibandingkan Angkatan yang lain. Dokumen perencanaan pertahanan kemungkinan akan diumumkan bulan Oktober.
Menurut laporan dari the Weekend Australian, pengadaan terbesar ini diantaranya berupa kapal selam baru dengan berat sekitar 4000 tons sebanyak 8 unit, 9 unit kapal perang jenis frigat, 3 kapal dengan kemampuan AWD (Air Warfare Destroyers) dan 10 kapal baru penjaga pantai dan 4 unit kapal multi peran kapal patroli.
Faktor China Hobart class frigate AWD [defenceindustrydaily] ★
Pembengkakan anggaran maritim ini karena kekhawatiran akan kemampuan dan kemajuan Angkatan Laut China yang mampu menjangkau Australia.
Biarpun tidak secara langsung menuduh China sebagai ancaman dalam perencanaan strategis 'White Paper', namun peningkatan anggaran belanja pertahanan China mempengaruhi dalam merumuskan strategi pertahanannya.
Drones dan kapal selam Collins class SSK ★
Rencana pengadaan drones besar 'Triton' untuk pertama kalinya patroli dengan kemampuan pengamanan laut sejauh 100,000sq km. Juga tak ketinggalan investasi pengadaan armada kapal selam baru dengan nilai AU$ 20 miliar, Pemerintah berencana memutuskan kontrak pembelian pada awal tahun 2016, dimana Jerman, Perancis dan Jepang saling jual kecap untuk memperebutkan nilai kontrak tersebut.
Selain pengadaan dengan anggaran yang besar untuk alutsista Angkatan Laut, Angkatan Darat pun akan mendapatkan mainan baru berupa 253 unit kendaraan tempur baru dengan nilai sedikitnya sekitar AU$ 10 miliar.
Mantan Kepala Angkatan Darat, Letjen David Morrison memperingatkan atas pengurangan anggaran Angkatan Darat yang dialihkan untuk dana bagi proyek Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
“Angkatan Darat juga memerlukan anggaran yang layak, jika tidak, anda akan menemukan tentara bekerja di Bioskop di masa depan, karena tidak adanya proteksi, kekuatan yang mereka inginkan,” kata Morrison.
White paper juga memasukan anggaran yang besar untuk Angkatan Udara dengan pengadaan 72 pesawat masa depan mereka 'F35 JSF' dan juga akan menambah 28 unit pada dekade berikutnya.
Kerjasama dengan Ameriak Serikat Salah satu yang menonjol dalam dokumen pertahanan adalah adanya kepercayaan kerjasama dengan Amerika Serikat. Yang mana termasuk didalamnya akan rotasi rutin pasukan marinir Amerika Serikat di Darwin dan akses untuk Angkatan Udara AS di wilayah Utara Australia.
“Dalam 'white paper', Pemerintah melihat pentingnya kerjasama dengan sekutu mereka, Amerika Serikat. Dimana akan menjaga keamanan negeri kangguru dan perencanaan pertahanan dengan memproritaskan Australia dalam kerjasama internasional,” kata Menhan Kevin Andrews di bulan Agustus.
Menhan juga senang dengan adanya kerjasama yang meningkat antara kedua negara, dan memperoleh akses menggunakan teknologi pertahanan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut terlihat jelas membantu 50 perusahaan Australia dalam memperoleh kemampuan teknologi di sektor pertahanan. [ibtimes]
Blueprint pertahanan Australia mengutamakan menambah anggaran Angkatan Laut sebagai prioritas perencanaan pertahanan kedepan. Menurut laporan, Australia menganggarkan puluhan miliar dollar Australia sebagai kekuatan laut terbesar sepanjang sejarah.
Diantaranya berupa aset baru dengan pengadaan 8 kapal selam dan 12 kapal perang baru. Prioritas anggaran lebih memfokuskan kepada Angkatan Laut, dibandingkan Angkatan yang lain. Dokumen perencanaan pertahanan kemungkinan akan diumumkan bulan Oktober.
Menurut laporan dari the Weekend Australian, pengadaan terbesar ini diantaranya berupa kapal selam baru dengan berat sekitar 4000 tons sebanyak 8 unit, 9 unit kapal perang jenis frigat, 3 kapal dengan kemampuan AWD (Air Warfare Destroyers) dan 10 kapal baru penjaga pantai dan 4 unit kapal multi peran kapal patroli.
Faktor China Hobart class frigate AWD [defenceindustrydaily] ★
Pembengkakan anggaran maritim ini karena kekhawatiran akan kemampuan dan kemajuan Angkatan Laut China yang mampu menjangkau Australia.
Biarpun tidak secara langsung menuduh China sebagai ancaman dalam perencanaan strategis 'White Paper', namun peningkatan anggaran belanja pertahanan China mempengaruhi dalam merumuskan strategi pertahanannya.
Drones dan kapal selam Collins class SSK ★
Rencana pengadaan drones besar 'Triton' untuk pertama kalinya patroli dengan kemampuan pengamanan laut sejauh 100,000sq km. Juga tak ketinggalan investasi pengadaan armada kapal selam baru dengan nilai AU$ 20 miliar, Pemerintah berencana memutuskan kontrak pembelian pada awal tahun 2016, dimana Jerman, Perancis dan Jepang saling jual kecap untuk memperebutkan nilai kontrak tersebut.
Selain pengadaan dengan anggaran yang besar untuk alutsista Angkatan Laut, Angkatan Darat pun akan mendapatkan mainan baru berupa 253 unit kendaraan tempur baru dengan nilai sedikitnya sekitar AU$ 10 miliar.
Mantan Kepala Angkatan Darat, Letjen David Morrison memperingatkan atas pengurangan anggaran Angkatan Darat yang dialihkan untuk dana bagi proyek Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
“Angkatan Darat juga memerlukan anggaran yang layak, jika tidak, anda akan menemukan tentara bekerja di Bioskop di masa depan, karena tidak adanya proteksi, kekuatan yang mereka inginkan,” kata Morrison.
White paper juga memasukan anggaran yang besar untuk Angkatan Udara dengan pengadaan 72 pesawat masa depan mereka 'F35 JSF' dan juga akan menambah 28 unit pada dekade berikutnya.
Kerjasama dengan Ameriak Serikat Salah satu yang menonjol dalam dokumen pertahanan adalah adanya kepercayaan kerjasama dengan Amerika Serikat. Yang mana termasuk didalamnya akan rotasi rutin pasukan marinir Amerika Serikat di Darwin dan akses untuk Angkatan Udara AS di wilayah Utara Australia.
“Dalam 'white paper', Pemerintah melihat pentingnya kerjasama dengan sekutu mereka, Amerika Serikat. Dimana akan menjaga keamanan negeri kangguru dan perencanaan pertahanan dengan memproritaskan Australia dalam kerjasama internasional,” kata Menhan Kevin Andrews di bulan Agustus.
Menhan juga senang dengan adanya kerjasama yang meningkat antara kedua negara, dan memperoleh akses menggunakan teknologi pertahanan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut terlihat jelas membantu 50 perusahaan Australia dalam memperoleh kemampuan teknologi di sektor pertahanan. [ibtimes]
★ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.