Rencana TNI Angkatan Udara untuk mengoperasionalkan Landasan Udara (Lanud) Gading untuk kegiatan penerbangan militer terkendala fasilitas pendukung.
Hingga saat ini fasilitas penerbangan dan navigasi di lanud tersebut belum lengkap. Kepala Dinas Operasi Lanud Adisucipto, Letkol Penerbang Bonang Bayu Aji Gautama mengatakan, saat ini kegiatan penerbangan militer masih diprioritaskan di Lanud Adisucipto.
Sementara rencana untuk pengembangan penerbangan militer di Gading belum bisa dipastikan kapan bisa terlaksana.
“Tahun 2012 lalu sudah dilaksanakan verifikasi oleh semua pihak yang terlibat, hasilnya belum lengkap. Fasilitas penerbangan dan navigasi belum lengkap sehingga tidak memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan,” katanya akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, keberadaan Lanud Gading saat ini hanya bisa digunakan untuk kegiatan olahraga dirgantara saja.
Itupun hanya bisa dilaksanakan secara terbatas dengan mendatangkan operator radio serta perlengkapan pendukung lainnya ke lokasi karena memang sarana untuk kegiatan penerbangan aktif belum ada.
Dengan kondisi tersebut, konsekuensinya penerbangan militer yang dilaksanakan oleh jajaran TNI AU untuk sementara waktu hanya difokuskan di Lanud Adisucipto.
Penerbangan militer ini dilaksanakan berbarengan dengan penerbangan komersial.
Supaya kegiatan penerbangan berjalan lancar, menurut Bonang, pihaknya sudah melakukan pengaturan jadwal sehingga tidak terjadi benturan antara penerbangan militer dengan penerbangan komersial.
“Kami menyambut baik rencana pengembangunan bandara baru di Kulonprogo karena memang Adisucipto diprioritaskan untuk penerbangan militer,” jelasnya.
Bonang menambahkan, pihaknya tidak bisa menargetkan kapan Lanud Gading bisa dimanfaatkan untuk penerbangan militer.
Selain karena masih terkendala fasilitas navigasi dan penerbangan, pihaknya juga masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
“Sementara ini kita tidak menargetkan kapan bisa digunakan (untuk penerbangan aktif),” imbuhnya.
Hingga saat ini fasilitas penerbangan dan navigasi di lanud tersebut belum lengkap. Kepala Dinas Operasi Lanud Adisucipto, Letkol Penerbang Bonang Bayu Aji Gautama mengatakan, saat ini kegiatan penerbangan militer masih diprioritaskan di Lanud Adisucipto.
Sementara rencana untuk pengembangan penerbangan militer di Gading belum bisa dipastikan kapan bisa terlaksana.
“Tahun 2012 lalu sudah dilaksanakan verifikasi oleh semua pihak yang terlibat, hasilnya belum lengkap. Fasilitas penerbangan dan navigasi belum lengkap sehingga tidak memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan,” katanya akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, keberadaan Lanud Gading saat ini hanya bisa digunakan untuk kegiatan olahraga dirgantara saja.
Itupun hanya bisa dilaksanakan secara terbatas dengan mendatangkan operator radio serta perlengkapan pendukung lainnya ke lokasi karena memang sarana untuk kegiatan penerbangan aktif belum ada.
Dengan kondisi tersebut, konsekuensinya penerbangan militer yang dilaksanakan oleh jajaran TNI AU untuk sementara waktu hanya difokuskan di Lanud Adisucipto.
Penerbangan militer ini dilaksanakan berbarengan dengan penerbangan komersial.
Supaya kegiatan penerbangan berjalan lancar, menurut Bonang, pihaknya sudah melakukan pengaturan jadwal sehingga tidak terjadi benturan antara penerbangan militer dengan penerbangan komersial.
“Kami menyambut baik rencana pengembangunan bandara baru di Kulonprogo karena memang Adisucipto diprioritaskan untuk penerbangan militer,” jelasnya.
Bonang menambahkan, pihaknya tidak bisa menargetkan kapan Lanud Gading bisa dimanfaatkan untuk penerbangan militer.
Selain karena masih terkendala fasilitas navigasi dan penerbangan, pihaknya juga masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
“Sementara ini kita tidak menargetkan kapan bisa digunakan (untuk penerbangan aktif),” imbuhnya.
♖ Tribun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.