TNI AU memperkuat diri dengan membangun gudang senjata. Ilustrasi penembakan rudal Qw [Paskhas] ♔
TNI AU terus memperkuat diri untuk menjaga kedaulatan udara NKRI. Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Wing I Paskhas TNI AU mulai membangun arsenal (gudang senjata) di markasnya kawasan Sendangtirto, Berbah, Sleman. Selain untuk penyimpanan amunisi, arsenal itu juga bakal diisi 200 unit rudal panggul pertahanan udara QW-3 buatan Tiongkok.
Selain menambah persenjataan, penyegaran personel rutin dilakukan untuk mendinamisasikan kehidupan organisasi di lingkungan Paskhas. Melalui rotasi jabatan seperti pada jabatan Komandan Denhanud 474 Paskhas TNI AU yang diserahterimakan Sabtu (12/9/2015).
Komandan Wing I Paskhas TNI AU, Kolonel Pas Anis Nurwahyudi menjelaskan, sebuah gudang senjata kini dalam proses pembangunan di komplek markas Denhanud 474 Paskhas. Selain dipakai sebagai tempat penyimpanan amunisi, gudang itu sekaligus akan dipakai untuk menyimpan rudal QW-3. Pihaknya menargetkan pembangunan fisik gudang itu bisa segera diselesaikan.
Pihaknya berharap hingga akhir tahun 2015 ini sebanyak 200 unit rudal QW-3 berikut amunisinya bisa didatangkan ke Denhanud 474 Paskhas untuk disimpan di gudang tersebut.
“Gudang amunisi mulai dibangun di belakang [komplek], tahun ini mudah-mudahan senjata rudal sudah bisa mendukung pertahanan udara. Sebanyak 200an rudal. Target akhir tahun ini gudang itu bisa terlaksana,” terangnya seusai memimpin sertijab Komandan Denhanud 474 Paskhas TNI AU di Berbah, Sleman, Sabtu (12/9).
Ia menambahkan, sebelumnya anggota Denhanud 474 sudah terbiasa memakai rudal QW-3. Hanya saja amunisi rudal tersebut masih tersimpan di pusat gudang persenjataan di Batalyon 463 Paskhas Madiun. “Belum ada [gudang senjata rudal], sementara ditempatkan di Madiun,” ujarnya.
Dengan didatangkannya rudal ke Denhanud 474 Paskhas diharapkan bisa mendukung rencana strategis pertahanan udara selama lima tahun ke depan. Peningkatan sumber daya manusia terkait penggunaan rudal juga telah dilakukan dengan menyekolahkan personel Paskhas ke tempat pembuatan senjata tersebut. Pihaknya juga mengupayakan kebutuhan personel sampai 100%, saat ini untuk Denhanud 474 sudah ada sekitar 90% dari jumlah ideal pasukan.
Sementara itu Komandan Denhanud 474 Paskhas Letkol Pas Habdul Manan digantikan oleh Mayor Pas Heru Widodo. Habdul Manan selanjutnya menduduki jabatan baru sebagai Wadan Pusdiklat Paskhas Bandung. Pejabat baru Mayor Pas Heru Widodo, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 466 Makassar. Serah terima jabatan secara militer dilakukan di Lapangan Denhanud 474 Paskhas, Sabtu (12/9/2015).
Anis Nurwahyudi menegaskan, dalam pelaksanaan setiap operasi pertahanan udara, pasti terdapat peluang dan kerawanan dalam melaksanakan tugas. Karena itu dituntut seni kepemimpinan yang profesional. “Reward dan punishment harus diberlakukan untuk mendukung profesionalisme, agar prajurit solid dan pemimpin bisa dicintai prajuritnya,” ucapnya.
Sertijab itu sesuai dengan SK dari Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna tentang pemberhentian dari dan pengangkatan tugas dan jabatan baru. Menurut Anis, pergantian pejabat merupakan hal biasa dan sebagai cerminan dinamika organisasi yang sehat.
“Tugas ke depan para penerus baret jingga untu dapat membawa menuju kejayaan, pergantian jabatan juga membuat dapat tambahan besar pengalaman bagi prajurit. Itu adalah tugas mulia harus berdedikasi tinggi terutama mendukung tugas TNI AU,” imbuhnya.
TNI AU terus memperkuat diri untuk menjaga kedaulatan udara NKRI. Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Wing I Paskhas TNI AU mulai membangun arsenal (gudang senjata) di markasnya kawasan Sendangtirto, Berbah, Sleman. Selain untuk penyimpanan amunisi, arsenal itu juga bakal diisi 200 unit rudal panggul pertahanan udara QW-3 buatan Tiongkok.
Selain menambah persenjataan, penyegaran personel rutin dilakukan untuk mendinamisasikan kehidupan organisasi di lingkungan Paskhas. Melalui rotasi jabatan seperti pada jabatan Komandan Denhanud 474 Paskhas TNI AU yang diserahterimakan Sabtu (12/9/2015).
Komandan Wing I Paskhas TNI AU, Kolonel Pas Anis Nurwahyudi menjelaskan, sebuah gudang senjata kini dalam proses pembangunan di komplek markas Denhanud 474 Paskhas. Selain dipakai sebagai tempat penyimpanan amunisi, gudang itu sekaligus akan dipakai untuk menyimpan rudal QW-3. Pihaknya menargetkan pembangunan fisik gudang itu bisa segera diselesaikan.
Pihaknya berharap hingga akhir tahun 2015 ini sebanyak 200 unit rudal QW-3 berikut amunisinya bisa didatangkan ke Denhanud 474 Paskhas untuk disimpan di gudang tersebut.
“Gudang amunisi mulai dibangun di belakang [komplek], tahun ini mudah-mudahan senjata rudal sudah bisa mendukung pertahanan udara. Sebanyak 200an rudal. Target akhir tahun ini gudang itu bisa terlaksana,” terangnya seusai memimpin sertijab Komandan Denhanud 474 Paskhas TNI AU di Berbah, Sleman, Sabtu (12/9).
Ia menambahkan, sebelumnya anggota Denhanud 474 sudah terbiasa memakai rudal QW-3. Hanya saja amunisi rudal tersebut masih tersimpan di pusat gudang persenjataan di Batalyon 463 Paskhas Madiun. “Belum ada [gudang senjata rudal], sementara ditempatkan di Madiun,” ujarnya.
Dengan didatangkannya rudal ke Denhanud 474 Paskhas diharapkan bisa mendukung rencana strategis pertahanan udara selama lima tahun ke depan. Peningkatan sumber daya manusia terkait penggunaan rudal juga telah dilakukan dengan menyekolahkan personel Paskhas ke tempat pembuatan senjata tersebut. Pihaknya juga mengupayakan kebutuhan personel sampai 100%, saat ini untuk Denhanud 474 sudah ada sekitar 90% dari jumlah ideal pasukan.
Sementara itu Komandan Denhanud 474 Paskhas Letkol Pas Habdul Manan digantikan oleh Mayor Pas Heru Widodo. Habdul Manan selanjutnya menduduki jabatan baru sebagai Wadan Pusdiklat Paskhas Bandung. Pejabat baru Mayor Pas Heru Widodo, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 466 Makassar. Serah terima jabatan secara militer dilakukan di Lapangan Denhanud 474 Paskhas, Sabtu (12/9/2015).
Anis Nurwahyudi menegaskan, dalam pelaksanaan setiap operasi pertahanan udara, pasti terdapat peluang dan kerawanan dalam melaksanakan tugas. Karena itu dituntut seni kepemimpinan yang profesional. “Reward dan punishment harus diberlakukan untuk mendukung profesionalisme, agar prajurit solid dan pemimpin bisa dicintai prajuritnya,” ucapnya.
Sertijab itu sesuai dengan SK dari Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna tentang pemberhentian dari dan pengangkatan tugas dan jabatan baru. Menurut Anis, pergantian pejabat merupakan hal biasa dan sebagai cerminan dinamika organisasi yang sehat.
“Tugas ke depan para penerus baret jingga untu dapat membawa menuju kejayaan, pergantian jabatan juga membuat dapat tambahan besar pengalaman bagi prajurit. Itu adalah tugas mulia harus berdedikasi tinggi terutama mendukung tugas TNI AU,” imbuhnya.
♔ solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.