Menhan Ryamizard nitip pesan ke AustraliaMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa digugat. Penegasan ini disampaikan Menhan saat bertemu perwakilan pemerintah Australia dalam pertemuan 2+2 di Bali.
"Kita ini tidak menganggu, negara bersahabat. Di kementerian pertahanan saya orang paling jujur saya bicara isi kepala saya dan dalam hati saya itu yang saya lakukan. Saya bilang kita Ini untuk kedamaian, jangan pakai macam-macam. Indonesia dengan Australia berjalan baik dan bertambah baik. Ini harus dijaga," tutur Ryamizard di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (28/10/2016).
Ryamizard menitipkan pesan kepada Australia untuk menegur Kepulauan Solomon. Pemerintah meminta Solomon tidak mencampuri urusan internal Indonesia termasuk soal Papua.
Posisi Australia sendiri merupakan negara pendonor yang tergabung dalam Regional Assistance Mission to Solomon Islands atau Misi Bantuan Regional bagi Kepulauan Solomon (RAMSI).
Melalui RAMSI Australia sempat menyumbang sejumlah USD 500 juta bagi Kepulauan Solomon. Menhan berpendapat teguran Australia akan didengarkan.
"Ini sudah saya sampaikan di Australia kita tidak akan pernah mengganggu atau mencampuri negara lain begitu juga kalau diganggu saya akan marah. Tolong sampaikan ke negara Solomon ke enam negara itu jangan pernah menganggu-ganggu atau mengajak Papua bergabung memangnya siapa dia," tegas Ryamizard.
Ryamizard juga mengingatkan Indonesia tidak akan tinggal diam bila kedaulatan negaranya diganggu. Dia mengibaratkan Indonesia sebagai macan yang bisa menyerang bila diganggu.
"Jangan pernah membangunkan macan tidur. Sekali dua kali marah juga. Kita ini macan bukan tikus kita bisa menerkam kemana saja kalau kita diganggu. Kalau macan enggak diganggu itu biasa aja baik, kalau diganggu tahu sendiri," tegasnya.
"Sudahlah diam-diam saja negara itu. Urus negaranya sendiri jangan ngurus negara lain," tambahnya.
Permintaan Indonesia itu diterima oleh Australia. Menurut Ryamizard Australia akan menyampaikan pesan ini dengan negara yang bersangkutan.
"Responsnya bagus dong, enggak mungkin mereka nolak. Kalau sama mereka (Australia) kan ditegur (nanti) kalau saya jewer," katanya.
Dalam pertemuan bilateral tersebut pihak Australia diwakili oleh Menteri Pertahanan Marise Ann Payne dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Sementara pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.
Dalam pertemuan tersebut seharusnya juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi. Namun Menlu Retno harus terbang ke Semarang untuk menghadiri pemakaman ayahandanya.
Pertemuan ini membahas beberapa isu penting mengenai kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan, bidang maritim dan isu-isu regional dan global. (ams/fdn)
♖ detik
"Kita ini tidak menganggu, negara bersahabat. Di kementerian pertahanan saya orang paling jujur saya bicara isi kepala saya dan dalam hati saya itu yang saya lakukan. Saya bilang kita Ini untuk kedamaian, jangan pakai macam-macam. Indonesia dengan Australia berjalan baik dan bertambah baik. Ini harus dijaga," tutur Ryamizard di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (28/10/2016).
Ryamizard menitipkan pesan kepada Australia untuk menegur Kepulauan Solomon. Pemerintah meminta Solomon tidak mencampuri urusan internal Indonesia termasuk soal Papua.
Posisi Australia sendiri merupakan negara pendonor yang tergabung dalam Regional Assistance Mission to Solomon Islands atau Misi Bantuan Regional bagi Kepulauan Solomon (RAMSI).
Melalui RAMSI Australia sempat menyumbang sejumlah USD 500 juta bagi Kepulauan Solomon. Menhan berpendapat teguran Australia akan didengarkan.
"Ini sudah saya sampaikan di Australia kita tidak akan pernah mengganggu atau mencampuri negara lain begitu juga kalau diganggu saya akan marah. Tolong sampaikan ke negara Solomon ke enam negara itu jangan pernah menganggu-ganggu atau mengajak Papua bergabung memangnya siapa dia," tegas Ryamizard.
Ryamizard juga mengingatkan Indonesia tidak akan tinggal diam bila kedaulatan negaranya diganggu. Dia mengibaratkan Indonesia sebagai macan yang bisa menyerang bila diganggu.
"Jangan pernah membangunkan macan tidur. Sekali dua kali marah juga. Kita ini macan bukan tikus kita bisa menerkam kemana saja kalau kita diganggu. Kalau macan enggak diganggu itu biasa aja baik, kalau diganggu tahu sendiri," tegasnya.
"Sudahlah diam-diam saja negara itu. Urus negaranya sendiri jangan ngurus negara lain," tambahnya.
Permintaan Indonesia itu diterima oleh Australia. Menurut Ryamizard Australia akan menyampaikan pesan ini dengan negara yang bersangkutan.
"Responsnya bagus dong, enggak mungkin mereka nolak. Kalau sama mereka (Australia) kan ditegur (nanti) kalau saya jewer," katanya.
Dalam pertemuan bilateral tersebut pihak Australia diwakili oleh Menteri Pertahanan Marise Ann Payne dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Sementara pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.
Dalam pertemuan tersebut seharusnya juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi. Namun Menlu Retno harus terbang ke Semarang untuk menghadiri pemakaman ayahandanya.
Pertemuan ini membahas beberapa isu penting mengenai kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan, bidang maritim dan isu-isu regional dan global. (ams/fdn)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.