KRI Teluk Bintuni 520
Indonesia akan terus memperkuat ketahanan negara dengan terus memproduksi alat utama sistem persenjataan di dalam negeri. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai alutsista Indonesia saat ini sudah lebih baik.
"Memang ada beberapa yang tua, tapi yang baru juga lebih banyak dan akan terus diproduksi di dalam negeri," kata Ryamizard usai Sarasehan Keluarga Alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) yang diselenggarakan pada Jumat malam (5/12/201) di Bandar Lampung.
Terkait KRI 520 Teluk Bintuni yang diproduksi oleh PT Daya Radar Utama (DRU) di Lampung menurutnya kapal tersebut memiliki kapasitas lebih baik daripada produksi Jerman dan Korea.
"Bagus kok. Saya sudah pernah menaiki puluhan kapal buatan Jerman dan Korea tapi bagi saya ini lebih baik daripada buatan luar negeri," ujar dia.
Kapal itu memiliki kemampuan mengangkut 20 tank Leopard serta alat perang lainnya dan belum termasuk personilnya. Terkait insiden kebakaran yang pernah melanda kapal yang belum sempat dilaunching itu, menurut Ryamizad itu hal biasa.
"Kebakaran kemarin hal biasa hanya konsleting saja kok dan semuanya sudah teratasi," katanya lagi.KRI Teluk Bintuni 520 Meluncur Mei 2015Menteri Pertahanan Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyebut Mei 2015 diharapkan KRI Teluk Bintuni 520 sudah meluncur. Hal tersebut disampaikannya pada para awak media sesudah menjadi keynote speaker pada Sarasehan Musyawarah Nasional Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII).
"Bulan Mei dia (KRI Teluk Bintuni) sudah bisa diluncurkan," katanya singkat mengawali menjawab pertanyaan para wartawan soal hasil kunjungannya ke galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) Panjang sebagai perusahaan pembuat kapal perang khusus pengangkut tank jenis Leopard tersebut.
"Mundur-mundur dikitlah nggak apa-apa. Baru buat sekali. Nanti kedua dan ketiga kali harus pas waktunya," jawabnya ketika disinggung Saibumi.com soal kontrak pembuatan KRI Teluk Bintuni 520 yang seharusnya berakhir dalam Desember 2014 ini.
"Itukan korsleting kabel saja," jawabnya singkat saat ditanya wartawan kompas.com soal insiden kebakaran yang Oktober kemarin terjadi di KRI Teluk Bintuni 520.
Kunjungannya ke KRI Teluk Bintuni merupakan kunjungan pertamanya sebagai Menteri Pertahanan RI. Naik Alphard hitam bernopol RI 22, Ryamizard langsung menuju dermaga tempat kapal perang perdana buatan Provinsi Lampung itu tengah sandar. Sayang, kunjungan perdana itu diwarnai aksi pelarangan liputan dari media lokal. Anehnya, media televisi nasional justru diperbolehkan buat meliput kunjungan Menhan termasuk mengambil gambar.
★ Kompas | saibumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.