... mereka melancarkan serangan-serangan udara dengan pesawat F-4 Phantom dalam beberapa hari belakangan ini ... F4 Phantom Iran
Jet-jet tempur Iran menyerang gerilyawan IS (Negara Islam) di Irak timur dalam hari-hari belakangan ini, kata Pentagon, Selasa, menandakan keputusan Teheran untuk memerangi kelompok itu dan kemitraan diam-diam Washington dengan Iran.
Serangan-serangan udara itu menandakan peningkatan peran Iran dalam satu konflik di mana Teheran dan Washington mengesampingkan permusuhan mereka untu berperang bersama melawan kelompok IS, yang kedua pemerintah anggap sebagai satu ancaman berbahaya.
"Kami telah mengindikasikan mereka melancarkan seragan-serangan udara dengan pesawat F-4 Phantom dalam beberapa hari belakangan ini," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby, kepada AFP.
Pernyataan itu diucapkan beberapa hari setelah stasiun televisi Al Jazeera menayangkan gambar yang nampaknya satu pesawat tempur F-4 Phantom, sama dengan yang digunakan Angkatan Udara Iran, menyerang target-target di provinsi selatan Diyala.
Iran juga satu-satunya negara Islam di Timur Tengah yang diperbolehkan Amerika Serikat membeli F-14 Tomcat buatan Grumman, yang juga jajaran pesawat tempur top pada masanya yang masih cukup ditakuti pada masa kini.
Pasukan Iran tetap aktif dalam serangan darat di Irak membantu pasukan pemerintah tetapi ini adalah pertama kali AS mengonfirmasikan angkatan udara Iran melakukan serangan pada kelompok IS.
Kirby mengatakan AS tidak melakukan koordinasi dengan pasukan Iran dan itu terserah pada pemerintah Irak untuk mengawasi penerbangan-penerbangan militer oleh negara-negara asing.
"Kami melakukan misi-misi penerbangan di Irak. Kami berkoordinasi dengan pemerintah Irak ketika kami melakukan serangan itu. Terserah pada pemerintah Irak untuk menangani wilayah udara itu," kata Kirby kepada wartawan.
"Tidak ada yang berubah dalam kebijakan kami untuk tidak melakukan koordinasi kegiatan militer dengan Iran."
Kendatipun tidak ada komunikasi antara pasukan kedua negara, AS mungkin tahu dan dengan mudah memantau penerbangan-penerbangan di Irak oleh armada udara yang kurang canggih Iran, yang menggunakan satu jet tempur era Perang Vietnam.
Satu pusat komando udara AS di Qatar mengkoordinasian pesawat-pesawat tempur, pembom, pesawat tanpa awak (drone) dan pengintai yang terbang 24 jam di sepanjang perbatasan Irak dengan pesawat-pesawat tempur koalisi lainnya dari pemerintah-pemerintah Eropa serta Australia dan Kanada.
Serangan terhadap IS di Irak telah memperkuat satu aliansi antara Iran dan AS yang terhambat dalam perang dingin selama puluhan tahun.
Perang melawan IS terjadi pada saat usaha diplomatik AS untuk menyetujui satu perjanjian dengan Iran menyangkut program nuklirnya, dan para pejabat mengaku kedua negara itu telah membicarakan perang di Irak di tengah-tengah perundingan nuklir.
Tetapi kedua negara itu memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai Suriah, dengan Iran memberikan dukungan penting militer kepada Presiden Bashar al Assad sementara Washington berikrar akan melatih satu kelompok pemberontak yang moderat yang memerangi pemerintah Damaskus.
Iran juga memberikan bantuan pesawat tempur Sukhoi Su-25 kepada Irak di tengah spekulasi luas bahwa pesawat-pesawat itu diterbangkan oleh pilot-pilot Iran.
Senjata-senjata Iran telah dikirim kepada para petempur Syiah di Irak, termasuk senapan 12,7mm yang dirancang untuk menembus kendaraan-kendaraan lapis baja dan peluncur roket, kata satu laporan majalah Pertahanan IHS Jane.
Iran memiliki pesawat-pesawat tempur F-4 Phantom dan F-14 Tomcat dari Amerika Serikat sebelum revolusi tahun 1979 yang menggulingkan monarki pro-AS.
Jet-jet tempur Iran menyerang gerilyawan IS (Negara Islam) di Irak timur dalam hari-hari belakangan ini, kata Pentagon, Selasa, menandakan keputusan Teheran untuk memerangi kelompok itu dan kemitraan diam-diam Washington dengan Iran.
Serangan-serangan udara itu menandakan peningkatan peran Iran dalam satu konflik di mana Teheran dan Washington mengesampingkan permusuhan mereka untu berperang bersama melawan kelompok IS, yang kedua pemerintah anggap sebagai satu ancaman berbahaya.
"Kami telah mengindikasikan mereka melancarkan seragan-serangan udara dengan pesawat F-4 Phantom dalam beberapa hari belakangan ini," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby, kepada AFP.
Pernyataan itu diucapkan beberapa hari setelah stasiun televisi Al Jazeera menayangkan gambar yang nampaknya satu pesawat tempur F-4 Phantom, sama dengan yang digunakan Angkatan Udara Iran, menyerang target-target di provinsi selatan Diyala.
Iran juga satu-satunya negara Islam di Timur Tengah yang diperbolehkan Amerika Serikat membeli F-14 Tomcat buatan Grumman, yang juga jajaran pesawat tempur top pada masanya yang masih cukup ditakuti pada masa kini.
Pasukan Iran tetap aktif dalam serangan darat di Irak membantu pasukan pemerintah tetapi ini adalah pertama kali AS mengonfirmasikan angkatan udara Iran melakukan serangan pada kelompok IS.
Kirby mengatakan AS tidak melakukan koordinasi dengan pasukan Iran dan itu terserah pada pemerintah Irak untuk mengawasi penerbangan-penerbangan militer oleh negara-negara asing.
"Kami melakukan misi-misi penerbangan di Irak. Kami berkoordinasi dengan pemerintah Irak ketika kami melakukan serangan itu. Terserah pada pemerintah Irak untuk menangani wilayah udara itu," kata Kirby kepada wartawan.
"Tidak ada yang berubah dalam kebijakan kami untuk tidak melakukan koordinasi kegiatan militer dengan Iran."
Kendatipun tidak ada komunikasi antara pasukan kedua negara, AS mungkin tahu dan dengan mudah memantau penerbangan-penerbangan di Irak oleh armada udara yang kurang canggih Iran, yang menggunakan satu jet tempur era Perang Vietnam.
Satu pusat komando udara AS di Qatar mengkoordinasian pesawat-pesawat tempur, pembom, pesawat tanpa awak (drone) dan pengintai yang terbang 24 jam di sepanjang perbatasan Irak dengan pesawat-pesawat tempur koalisi lainnya dari pemerintah-pemerintah Eropa serta Australia dan Kanada.
Serangan terhadap IS di Irak telah memperkuat satu aliansi antara Iran dan AS yang terhambat dalam perang dingin selama puluhan tahun.
Perang melawan IS terjadi pada saat usaha diplomatik AS untuk menyetujui satu perjanjian dengan Iran menyangkut program nuklirnya, dan para pejabat mengaku kedua negara itu telah membicarakan perang di Irak di tengah-tengah perundingan nuklir.
Tetapi kedua negara itu memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai Suriah, dengan Iran memberikan dukungan penting militer kepada Presiden Bashar al Assad sementara Washington berikrar akan melatih satu kelompok pemberontak yang moderat yang memerangi pemerintah Damaskus.
Iran juga memberikan bantuan pesawat tempur Sukhoi Su-25 kepada Irak di tengah spekulasi luas bahwa pesawat-pesawat itu diterbangkan oleh pilot-pilot Iran.
Senjata-senjata Iran telah dikirim kepada para petempur Syiah di Irak, termasuk senapan 12,7mm yang dirancang untuk menembus kendaraan-kendaraan lapis baja dan peluncur roket, kata satu laporan majalah Pertahanan IHS Jane.
Iran memiliki pesawat-pesawat tempur F-4 Phantom dan F-14 Tomcat dari Amerika Serikat sebelum revolusi tahun 1979 yang menggulingkan monarki pro-AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.