Principal Deputy Assistant Secretary AS Scot Marciel (sumber: GA Photo/Defrizal Mohammad)
Situasi dunia saat ini sudah jauh berbeda dengan situasi sebelumnya, dimana perubahan-perubahan besar banyak terjadi dalam hubungan di dunia internasional. Hubungan antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang sudah berlangsung puluhan tahun juga mengalami banyak perubahan dan kemajuan. Bahkan jalinan kemitraan yang terjadi semakin kuat, tidak hanya antar pemerintah saja melainkan juga antar masyarakat AS dan Indonesia.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah AS dengan pemerintah negara-negara Asia Tenggara, pasalnya AS menganggap Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling penting dengan tingginya jumlah penduduk dan keberhasilan yang dicapai di negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN juga semakin besar, disamping makin berkembangnya sistem demokrasi di negara-negara tersebut.
“Karena itulah ASEAN menjadi sangat penting bagi AS. Kami mendukung penuh kesuksesan ASEAN dengan memberi bantuan teknis dan pinjaman senilai ratusan dolar supaya mereka bisa meraih tujuan mereka. Kami ingin melihat Asia Tenggara lebih maju dan sukses. AS sendiri sudah memiliki hubungan yang terjalin baik dengan Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Bahkan dengan Tiongkok meskipun hubungan yang terjalin sangat complicated, namun AS tetap terhubung,” ujar Principal Deputy Assistant Secretary AS Scot Marciel dalam Presentasi dan Diskusi tentang Kemitraan AS di Wilayah Asia Tenggara di Jakarta, Selasa (2/12).
“Khususnya di Indonesia, kami dan negara-negara lain melihat demokrastisasi yang berlangsung di Indonesia sudah semakin baik. Hal itu dapat dilihat saat berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) belum lama ini. Kami tidak tahu apa yang Anda rasakan, tapi kami dan negara-negara di luar Indonesia melihat sistem demokrasi yang terjadi sudah bagus,” tambah Marciel.
Kini hubungan yang terjalin antara AS dan Indonesia tidak hanya berputar di sektor ekonomi dan politik saja melainkan sudah masuk ke sektor pendidikan, kesehatan, penanganan kemiskinan, perubaan iklim hingga keamanan.
Ketika ditanya tentang kedatangannya kali ini ke Indonesia setelah tidak lagi menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marciel mengaku kedatangannya adalah untuk bertemu dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah untuk membicarakan tentang kelanjutan kemitraan straegis antara AS dan Indonesia sekaligus memperkenalkan Duta Besar AS untuk ASEAN yang baru Nina Hachigian.
“Saya akan berbicara bagaimana cara untuk melanjutkan kemitraan di antara AS dengan Indonesia, lalu soal kunjungan Presiden Barack Obama ke kawasan Asia bulan lalu untuk menghadiri sejumlah pertemuan tingkat tinggi, seperti APEC di Beijing, ASEAN di Myanmar. Bahkan pemerintah AS siap untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia. Ini merupakan komitmen dari presiden kami dan juga antar masyarakat Indonesia dengan AS. Dan kami akan sangat senang bekerjasama dengan masyarakat Anda, apalagi jalinan kemitraan yang komprehensif antar AS dan Indonesia sudah berlangsung sejak 2010, saat Presiden Obama berkunjung ke Indonesia. Siapapun yang jadi presidennya kami masih tetap memiliki landasan fundamental kemitraan yang sama antar AS dan Indonesia dan itu akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” urainya.
Saat ditanya tanggapannya tentang salah satu prioritas program pemerintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat sektor kemaritiman, Marciel mengatakan akan mendukung penuh langkah tersebut dan menyambut baik program pemerintah Presiden Jokowi. Pasalnya, lanjut Marciel, hal itu merupakan program yang sangat masuk akal mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
“Dengan kuatnya sektor maritim maka kegiatan perdagangan Indonesia di level nasional maupun internasional tentu akan meningkat. Ini bisa mempermudah sektor swasta di dalam dan luar negeri untuk berinvestasi. Nantinya, akan terbuka banyak kesempatan dalam program kemaritiman Jokowi. Tentu ini bisa mendatangkan banyak investor sektor swasta untuk berinvestasi,” katanya.
Marciel juga mengungkapkan kekagumannya atas semua pencapaian yang diraih Indonesia hingga sejauh ini, khususnya dalam menangani isu terorisme dan ekstremisme. “Saya kagum dengan yang sudah dicapai Indonesia sejuah ini. Memang selalu ada kelompok kecil yang menggunakan pendekatan kekerasan. Namun pemerintah dan masyarakat Indonesia sudah mengatasi hal ini secara efektif, dan itu semua tergantung dengan masyarakat Indonesia sendiri,” ungkapnya.
Situasi dunia saat ini sudah jauh berbeda dengan situasi sebelumnya, dimana perubahan-perubahan besar banyak terjadi dalam hubungan di dunia internasional. Hubungan antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang sudah berlangsung puluhan tahun juga mengalami banyak perubahan dan kemajuan. Bahkan jalinan kemitraan yang terjadi semakin kuat, tidak hanya antar pemerintah saja melainkan juga antar masyarakat AS dan Indonesia.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah AS dengan pemerintah negara-negara Asia Tenggara, pasalnya AS menganggap Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling penting dengan tingginya jumlah penduduk dan keberhasilan yang dicapai di negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN juga semakin besar, disamping makin berkembangnya sistem demokrasi di negara-negara tersebut.
“Karena itulah ASEAN menjadi sangat penting bagi AS. Kami mendukung penuh kesuksesan ASEAN dengan memberi bantuan teknis dan pinjaman senilai ratusan dolar supaya mereka bisa meraih tujuan mereka. Kami ingin melihat Asia Tenggara lebih maju dan sukses. AS sendiri sudah memiliki hubungan yang terjalin baik dengan Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Bahkan dengan Tiongkok meskipun hubungan yang terjalin sangat complicated, namun AS tetap terhubung,” ujar Principal Deputy Assistant Secretary AS Scot Marciel dalam Presentasi dan Diskusi tentang Kemitraan AS di Wilayah Asia Tenggara di Jakarta, Selasa (2/12).
“Khususnya di Indonesia, kami dan negara-negara lain melihat demokrastisasi yang berlangsung di Indonesia sudah semakin baik. Hal itu dapat dilihat saat berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) belum lama ini. Kami tidak tahu apa yang Anda rasakan, tapi kami dan negara-negara di luar Indonesia melihat sistem demokrasi yang terjadi sudah bagus,” tambah Marciel.
Kini hubungan yang terjalin antara AS dan Indonesia tidak hanya berputar di sektor ekonomi dan politik saja melainkan sudah masuk ke sektor pendidikan, kesehatan, penanganan kemiskinan, perubaan iklim hingga keamanan.
Ketika ditanya tentang kedatangannya kali ini ke Indonesia setelah tidak lagi menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marciel mengaku kedatangannya adalah untuk bertemu dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah untuk membicarakan tentang kelanjutan kemitraan straegis antara AS dan Indonesia sekaligus memperkenalkan Duta Besar AS untuk ASEAN yang baru Nina Hachigian.
“Saya akan berbicara bagaimana cara untuk melanjutkan kemitraan di antara AS dengan Indonesia, lalu soal kunjungan Presiden Barack Obama ke kawasan Asia bulan lalu untuk menghadiri sejumlah pertemuan tingkat tinggi, seperti APEC di Beijing, ASEAN di Myanmar. Bahkan pemerintah AS siap untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia. Ini merupakan komitmen dari presiden kami dan juga antar masyarakat Indonesia dengan AS. Dan kami akan sangat senang bekerjasama dengan masyarakat Anda, apalagi jalinan kemitraan yang komprehensif antar AS dan Indonesia sudah berlangsung sejak 2010, saat Presiden Obama berkunjung ke Indonesia. Siapapun yang jadi presidennya kami masih tetap memiliki landasan fundamental kemitraan yang sama antar AS dan Indonesia dan itu akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” urainya.
Saat ditanya tanggapannya tentang salah satu prioritas program pemerintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat sektor kemaritiman, Marciel mengatakan akan mendukung penuh langkah tersebut dan menyambut baik program pemerintah Presiden Jokowi. Pasalnya, lanjut Marciel, hal itu merupakan program yang sangat masuk akal mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
“Dengan kuatnya sektor maritim maka kegiatan perdagangan Indonesia di level nasional maupun internasional tentu akan meningkat. Ini bisa mempermudah sektor swasta di dalam dan luar negeri untuk berinvestasi. Nantinya, akan terbuka banyak kesempatan dalam program kemaritiman Jokowi. Tentu ini bisa mendatangkan banyak investor sektor swasta untuk berinvestasi,” katanya.
Marciel juga mengungkapkan kekagumannya atas semua pencapaian yang diraih Indonesia hingga sejauh ini, khususnya dalam menangani isu terorisme dan ekstremisme. “Saya kagum dengan yang sudah dicapai Indonesia sejuah ini. Memang selalu ada kelompok kecil yang menggunakan pendekatan kekerasan. Namun pemerintah dan masyarakat Indonesia sudah mengatasi hal ini secara efektif, dan itu semua tergantung dengan masyarakat Indonesia sendiri,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.