87 prajurit Kompi Senapan B Yonif 134/Tuah Sakti Tanjung Balai Karimun mengikuti Latihan Raider selama empat bulan di Pusat Pendidikan Kopassus Grup 3 Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Upacara pelepasan yang diikuti TNI/Polri, ormas dan SKPD Karimun itu dilakukan dihalaman rumah dinas Bupati Karimun, Jumat (5/12/2014).
Bupati Karimun, Nurdin Basirun dalam amanatnya mengatakan, pelaksanaan latihan Raider menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap prajurit satuan tempur, dalam mewujudkan kesiapan dan kesiap-siagaan satuan, guna menghadapi tuntutan maupun tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks serta dinamis.
Prajurit Raider katanya lagi, harus selalu siap dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemukul strategi, dengan menampilkan kemampuan yang profesional melalui penguasaan taktik dan teknik yang handal.
"Selain sebagai ketentuan pemukul yang menentukan, satuan Raider juga merupakan kekuatan penangkal dalam pelaksanaan operasi militer perang maupun operasi militer selain perang," katanya.
Khususnya dalam mengamankan wilayah-wilayah pulau terluar di Kepulauan Riau, menjadi salah satu tugas pokok Yonif 134/Tuah Sakti. Sehingga, dalam aplikasi tugas sebenarnya akan dapat menentukan langkah yang paling tepat guna mensukseskan pengamanan perbatasan diwilayah Kepri.
"Kami berharap agar latihan Raider ini agar dilaksanakan secara benar, disiplin, semangat dan bertanggungjawab. Sehingga terhindar dari kesalahan prosedur dan kecelakaan, serta semuanya mampu dan lulus menjadi prajurit Raider sesuai UU RI No 34 tahun 2004 tentang TNI AD," terangnya.
Lebih jauh dijelaskan, di dalam UU tersebut TNI AD mempunyai tugas pokok menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman maupun gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sementara itu, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0317 Tanjung Balai Karimun, Mayor Kav Sungudi menyampaikan, dari total 140 orang prajurit Kompi Senapan B Yonif 134/Tuah Sakti, yang lulus mengikuti latihan Raider ke 18 tahun ini sebanyak 87 orang. Sedangkan untuk jumlah se-Provinsi Kepri mencapai 700 orang prajurit mengikuti latihan tersebut.
"Tidak semuanya prajurit bisa mengikuti latihan tersebut. Sebab sebelum dipilih, prajurit terlebih dahulu mengikuti tes kesehatan dan tes psikologi. Dari hasil tes dilakukan, yang lulus hanya 87 orang saja," terangnya.
Dikatakan, latihan Raider adalah batalyon pasukan elit infanteri TNI sebagai kekuatan penindak, setara tiga kali lipat kekuatannya dibandingkan dengan satu batalyon infanteri biasa. Selain itu, juga akan diberi latihan untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter serta kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.
"Prajurit Raider yang dilatih untuk menguasi 3 kemampuan, yaitu kemampuan sebagai pasukan anti teror untuk pertempuran jarak dekat, sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan kemampuan untuk melakukan perang berlanjut dalam waktu panjang," terangnya mengakhiri.
★ Batamtoday
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.