Personil Detasemen Arhadud-001 Kodam Iskandar Muda, melakukan ujicoba Alutsista baru, yakni Meriam Otomatis 57mm/AA, pada acara latihan menembak senjata berat yang digelar di pantai Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (4/12/2014). (Foto: Bambang Iskandar Martin)
Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 001 Kodam Iskandar Muda, melaksanakan latihan menembak senjata berat dalam rangkaian latihan rutin tahunan yang digelar selama dua hari mulai tanggal 4 – 5 Desember 2014, di pantai Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara.
Komandan Denarhanud-001, Mayor Arhanud Arif Budi Cahyono SE, yang ditemui jurnalatjeh.com di lokasi latihan, Kamis (4/12/2014), menyampaikan, “latihan menembak senjata berat ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satuannya. Biasanya, latihan ini dilaksanakan setiap akhir tahun setelah latihan perorangan selesai dilaksanakan semua, sebutnya.
Kebetulan Detasemen Arhanud-001 Kodam Iskandar Muda, pada tahun 2014 ini mendapat tambahan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) baru, berupa 4 Kenderaan Pengendali FCDV (Fire Control Director Vehicle), 12 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 8 buah Rudal QW-3 dengan komposisinya, 1 Kendaraan Pengendali FCDV dapat mengoperasikan 3 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 2 peluncur rudal, maka kita sekaligus mencoba dan menguji kehandalan Alutsista buatan China yang langsung disaksikan oleh si pembuatnya, yakni Profesor Liu, jelas Denarhanud-001.
Ditambahkan, untuk sesi latihan menembak senjata berat pada hari pertama dari dua hari yang direncanakan di tahun 2014 ini, kita hanya menggunakan satu komposisi saja, yakni 1 Kendaraan Pengendali FCDV dengan 3 pucuk Meriam Otomatis 57mm/AA dan 2 peluncur rudal QW-3 dengan melibatkan 75 orang personil yang terdiri dari personil inti dan personil pendukung.
Ada 2 sasaran tembak dalam sesi latihan ini, yakni sasaran darat dan sasaran udara dengan menggunakan Lesan yang diapungkan di laut ataupun diletakkan di bukit atau tebing untuk sasaran darat. Sedangkan untuk sasaran udara, kita biasanya menggunakan target Drone, yaitu pesawat sejenis Air Modeling tanpa awak yang diterbangkan dan dikendalikan menggunakan Remote Control, untuk seterusnya akan dijadikan sasaran tembak, baik itu dengan Meriam maupun Rudal.
Pada latihan ini, kita hanya menggunakan Meriam saja. Sementara untuk Rudal belum kita laksanakan, karena masih keterbatasan daerah latihan.
Hal ini tidak mengurangi inti dari tujuan latihan menembak senjata berat, karena Rudal hanya diperuntukkan khusus untuk sasaran udara, sedangkan Meriam bisa digunakan untuk keduanya, baik sasaran darat maupun sasaran udara, pukas Mayor Arhanud Arif Budi Cahyono SE.hj
★ jurnalatjeh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.