TNI - POLRI Foto: Panglima TNI di Sertijab Danjen Akademi TNI (dok.Puspen TNI)
Pasca bentrok di Batam, TNI dan Polri akan melaksanakan pendidikan gabungan untuk taruna tingkat pertamanya. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pendidikan Dasar 'Chandra Dimuka' tersebut akan dilakukan mulai tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun kesamaan karakter dan persepsi.
"Pendidikan Dasar ‘Chandra Dimuka’ dan/atau pendidikan taruna tingkat satu gabungan TNI-Polri rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2015 dalam rangka membangun kesamaan karakter dan kesamaan persepsi terhadap keamanan dan pertahanan negara," ungkap Moeldoko seperti dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Selasa (2/12/2014).
Hal tersebut dikatakan Moeldoko saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/12/2014). Menurut Jenderal Bintang 4 itu, dalam pendidikan gabungan Taruna TNI-Polri yang akan dilaksanakan di Akmil, Magelang, pemahaman Integrative Culture sangat diperlukan.
"Pemahaman Integrative Culture sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar Chandra Dimuka," kata mantan Pangdam Siliwangi itu.
Sertijab Danjen Akademi TNI sendiri dilakukan dari Marsda TNI Bambang Samudro kepada Mayjen Harry Purdianto. Moeldoko menyebut peran Danjen Akademi TNI sangat potensial untuk menentukan segala kebijakan dan implementasi serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Berbagai terobosan perlu dilakukan mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan internal dengan unit kerja dibawah kepemimpinannya maupun kerjasama eksternal dalam perluasan kapasitas akademis dan wawasan para taruna, sebagai generasi penerus TNI yang dipastikan tantangannya akan lebih berat," jelas Moeldoko.
Panglima juga berharap agar Danjen Akademi TNI dapat memahami dan melakukan integrative culture. Baik integrative culture TNI yang mampu merangkum budaya keprajuritan di masing-masing angkatan menuju reformasi budaya TNI di era demokrasi, maupun integrative culture berbagai transformasi nilai yang harus dilakukan bagi pengembangan organisasi. Selain itu transformasi nilai yang perlu diperhatikan menurutnya adalah bagaimana mengantisipasi kecenderungan perkembangan lingkungan nasional dan internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengucapkan selamat bertugas kepada Mayjen TNI Harry Purdianto. Dengan berbekal kapasitas dan kreativitas, ia pun berharap agar Danjen Akademi TNI yang baru dapat mengemban tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai amanah yang harus ditunaikan di atas dasar komitmen dan tanggung jawab moral.
"Atas nama komando, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Marsda TNI Bambang Samudro atas pelaksanaan tugas dan pengabdian selama ini, dan selamat melaksanakan tugas baru sebagai Asisten Personel Kasau," tutupnya.(ear/nrl)
Pasca bentrok di Batam, TNI dan Polri akan melaksanakan pendidikan gabungan untuk taruna tingkat pertamanya. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pendidikan Dasar 'Chandra Dimuka' tersebut akan dilakukan mulai tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun kesamaan karakter dan persepsi.
"Pendidikan Dasar ‘Chandra Dimuka’ dan/atau pendidikan taruna tingkat satu gabungan TNI-Polri rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2015 dalam rangka membangun kesamaan karakter dan kesamaan persepsi terhadap keamanan dan pertahanan negara," ungkap Moeldoko seperti dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Selasa (2/12/2014).
Hal tersebut dikatakan Moeldoko saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/12/2014). Menurut Jenderal Bintang 4 itu, dalam pendidikan gabungan Taruna TNI-Polri yang akan dilaksanakan di Akmil, Magelang, pemahaman Integrative Culture sangat diperlukan.
"Pemahaman Integrative Culture sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar Chandra Dimuka," kata mantan Pangdam Siliwangi itu.
Sertijab Danjen Akademi TNI sendiri dilakukan dari Marsda TNI Bambang Samudro kepada Mayjen Harry Purdianto. Moeldoko menyebut peran Danjen Akademi TNI sangat potensial untuk menentukan segala kebijakan dan implementasi serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Berbagai terobosan perlu dilakukan mulai dari perubahan struktural, aspek ketrampilan internal dengan unit kerja dibawah kepemimpinannya maupun kerjasama eksternal dalam perluasan kapasitas akademis dan wawasan para taruna, sebagai generasi penerus TNI yang dipastikan tantangannya akan lebih berat," jelas Moeldoko.
Panglima juga berharap agar Danjen Akademi TNI dapat memahami dan melakukan integrative culture. Baik integrative culture TNI yang mampu merangkum budaya keprajuritan di masing-masing angkatan menuju reformasi budaya TNI di era demokrasi, maupun integrative culture berbagai transformasi nilai yang harus dilakukan bagi pengembangan organisasi. Selain itu transformasi nilai yang perlu diperhatikan menurutnya adalah bagaimana mengantisipasi kecenderungan perkembangan lingkungan nasional dan internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengucapkan selamat bertugas kepada Mayjen TNI Harry Purdianto. Dengan berbekal kapasitas dan kreativitas, ia pun berharap agar Danjen Akademi TNI yang baru dapat mengemban tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai amanah yang harus ditunaikan di atas dasar komitmen dan tanggung jawab moral.
"Atas nama komando, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Marsda TNI Bambang Samudro atas pelaksanaan tugas dan pengabdian selama ini, dan selamat melaksanakan tugas baru sebagai Asisten Personel Kasau," tutupnya.(ear/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.