Menjadi penerbang merupakan karier bergengsi bagi prajurit TNI. Namun penerbang lebih banyak didominasi oleh kaum pria. Tapi tidak membuat putus asa Sersan Dua Korps Wanita AD Tri Nia yang berharap bisa menjadi penerbang pertama TNI AD suatu saat nanti.
Serda Kowad Tri Nia adalah seorang pramugari TNI AD yang bertugas untuk pesawat angkut VIP. Dengan paras cantik dan tubuh semampai, wanita asal Cibinong ini menyapa ramah para pengunjung pameran alutsista dalam peringatan Hari Juang TNI AD di Monas, Jakpus, Jumat (12/12/2014).
"Saya pramugari untuk tamu VIP. Biasa dengan (helikopter) MI 17, Cassa 212, Jet beechcraft, karena pesawat angkut," ujar Nia saat detikcom mengunjungi stand Pusat Penerbangan AD di pameran Hari Juang di Monas.
Bintara yang baru setahun menjadi Prajurit TNI ini bangga bisa menjadi seorang pramugari bagi kesatuannya. Ia merasa terhormat karena bisa bertugas melayani tamu-tamu VIP seperti Kepala Staf Angkatan Darat dan jajarannya.
Nia berharap kariernya tak hanya berhenti di posisi pramugari saja. Ia bercita-cita, suatu saat nanti, bisa jadi penerbang. Berbeda dengan TNI AU, di kesatuannya memang belum ada seorang penerbang perempuan.
"Kalau penerbang kan harus Taruna ya. Tapi sekarang TNI sudah ada Taruni, baru 2-3 angkatan sih. Saya ingin coba masuk. Keinginan ada untuk menjadi seorang penerbang, semoga ke depannya bisa," kata perempuan kelahiran 20 tahun lalu.
Menurut Nia, untuk menjadi penerbang, Perwira yang sudah lulus dari pendidikan taruna atau taruni harus mengikuti 3 kali tahapan lagi. Mereka harus masuk ke cabang penerbang TNI AD, lalu mengikuti kursus penerbang (suspabang) 1 dan 2.
"Kalau saya baru satu tahun ya jadi pramugari, lulus tahun 2013. Kantor di Kemayoran Puspenerbad, di situ untuk pramugari. Kalau mau tugas ke (Hanggar) Pondok Cabe. Saya sudah pernah ke Semarang, Lampung, Bima," cerita dara manis tersebut.
Menjalankan tugasnya dengan baik pada acara Juang Kartika, Nia pun menjelaskan mengenai kendaraan udara tempat ia biasa berdinas. "Helikopter, bedanya tidak ada kursi biasanya, tapi tetap kita tetap memberi tahukan mengenai keselamatan penerbangan," tuturnya.
Perempuan dengan tinggi 172 cm itu juga menunjukkan Helikopter MI-17 yang dipajang di area pameran. Meski bisa dibawa terbang berkeliling Indonesia, helikopter tersebut hanya mampu mengudara 3 jam per sekali terbangnya.
"MI-17 muat untuk 30 orang, bisa ke mana-mana tapi cuma di Indonesia saja. Jam terbangnya hanya bisa 3 jam. Kalau misal mau ke Papua dari Jakarta harus transit dulu. Tempatnya di Skuadron 3 Semarang," tutupnya.
Kagum dengan Kecantikan Serda Nia, Turis Jepang ini Ngajak Selfie Dengan senyum ramah, pramugari-pramugari cantik TNI AD menerima para pengunjung pameran alutsista peringatan Hari Juang Kartika di Monas, Jakarta Pusat. Kecantikan para pramugari TNI AD juga membuat para pengunjung mengajak mereka berselfie ria, termasuk turis asing.
Seperti seorang turis asal Jepang, Shinichi yang terpesona dengan kecantikan Serda Kowad Tri Nia. Tanpa malu-malu, pria 28 tahun itu meminta foto bersama dengan Nia yang sedang menunjukkan Helikopter MI-17 kepada pengunjung lainnya.
"Excuse me, can I take a picture with you?" pinta Shinichi kepada Nia dengan Bahasa Inggrisnya yang terbata-bata.
Tanpa merasa risih, dengan ramah Nia meladeni permintaan turis tersebut. Puas beberapa kali mengambil fotonya bersama Nia di depan Helikopter MI-17, Shinichi tersenyum lebar. Saat ditanya mengapa ia semangat sekali mengajak Nia selfie, Shinichi mengaku terpesona atas kecantikan prajurit TNI AD itu.
"She beautiful, very beautiful. Tottemo Kawaii (cantik sekali)," kata Shinichi tanpa malu-malu.
Tak hanya Shinichi saja, banyak pengunjung, terutama kaum Adam, yang kemudian mengajak Nia untuk berselfie. Bintara TNI AD itu merupakan pramugari yang bertugas melayani tamu-tamu VIP saat terbang dengan helikopter atau pesawat TNI AD.
Tak ingin kalah dari prajurit pria, dara cantik yang bertugas di Puspernebad itu mengaku suatu hari nanti ingin menjadi penerbang. "Kalau penerbang kan harus Taruna ya. Tapi sekarang TNI sudah ada Taruni, baru 2-3 angkatan sih. Saya ingin coba masuk. Keinginan ada untuk menjadi seorang penerbang, semoga ke depannya bisa," ucap wanita berusia 20 tahun itu.
Sayang seribu sayang bagi para laki-laki, Nia yang berasal dari Cibinong ini sudah memiliki kekasih hati. Ia mengatakan pacarnya adalah seorang perwira pertama yang bertugas di Bandung.
"Sudah punya pacar, seorang Letda di Yonzipur 3 Bandung," aku Nia dengan pipi merona.
Ajang berselfie ria tak hanya dilakukan oleh Nia. Pramugari lain yang sama-sama bertugas seperti Nia di stand Puspenerbad di Monas juga banyak yang dimintai foto oleh para pengunjung. Salah satunya adalah junior Nia, Serda Nurul.
"Nggak apa-apa (diajak selfie). Saya senang banyak pengunjung suka ke stand kami. Saya baru masuk TNI. Senang dan suatu kebanggan bisa jadi Pramugari TNI AD karena kita jadi bisa mendampingi tamu-tamu terhormat seperti bapak KSAD," tukas Nurul yang bertampang blasteran itu.
Serda Kowad Tri Nia adalah seorang pramugari TNI AD yang bertugas untuk pesawat angkut VIP. Dengan paras cantik dan tubuh semampai, wanita asal Cibinong ini menyapa ramah para pengunjung pameran alutsista dalam peringatan Hari Juang TNI AD di Monas, Jakpus, Jumat (12/12/2014).
"Saya pramugari untuk tamu VIP. Biasa dengan (helikopter) MI 17, Cassa 212, Jet beechcraft, karena pesawat angkut," ujar Nia saat detikcom mengunjungi stand Pusat Penerbangan AD di pameran Hari Juang di Monas.
Bintara yang baru setahun menjadi Prajurit TNI ini bangga bisa menjadi seorang pramugari bagi kesatuannya. Ia merasa terhormat karena bisa bertugas melayani tamu-tamu VIP seperti Kepala Staf Angkatan Darat dan jajarannya.
Nia berharap kariernya tak hanya berhenti di posisi pramugari saja. Ia bercita-cita, suatu saat nanti, bisa jadi penerbang. Berbeda dengan TNI AU, di kesatuannya memang belum ada seorang penerbang perempuan.
"Kalau penerbang kan harus Taruna ya. Tapi sekarang TNI sudah ada Taruni, baru 2-3 angkatan sih. Saya ingin coba masuk. Keinginan ada untuk menjadi seorang penerbang, semoga ke depannya bisa," kata perempuan kelahiran 20 tahun lalu.
Menurut Nia, untuk menjadi penerbang, Perwira yang sudah lulus dari pendidikan taruna atau taruni harus mengikuti 3 kali tahapan lagi. Mereka harus masuk ke cabang penerbang TNI AD, lalu mengikuti kursus penerbang (suspabang) 1 dan 2.
"Kalau saya baru satu tahun ya jadi pramugari, lulus tahun 2013. Kantor di Kemayoran Puspenerbad, di situ untuk pramugari. Kalau mau tugas ke (Hanggar) Pondok Cabe. Saya sudah pernah ke Semarang, Lampung, Bima," cerita dara manis tersebut.
Menjalankan tugasnya dengan baik pada acara Juang Kartika, Nia pun menjelaskan mengenai kendaraan udara tempat ia biasa berdinas. "Helikopter, bedanya tidak ada kursi biasanya, tapi tetap kita tetap memberi tahukan mengenai keselamatan penerbangan," tuturnya.
Perempuan dengan tinggi 172 cm itu juga menunjukkan Helikopter MI-17 yang dipajang di area pameran. Meski bisa dibawa terbang berkeliling Indonesia, helikopter tersebut hanya mampu mengudara 3 jam per sekali terbangnya.
"MI-17 muat untuk 30 orang, bisa ke mana-mana tapi cuma di Indonesia saja. Jam terbangnya hanya bisa 3 jam. Kalau misal mau ke Papua dari Jakarta harus transit dulu. Tempatnya di Skuadron 3 Semarang," tutupnya.
Kagum dengan Kecantikan Serda Nia, Turis Jepang ini Ngajak Selfie Dengan senyum ramah, pramugari-pramugari cantik TNI AD menerima para pengunjung pameran alutsista peringatan Hari Juang Kartika di Monas, Jakarta Pusat. Kecantikan para pramugari TNI AD juga membuat para pengunjung mengajak mereka berselfie ria, termasuk turis asing.
Seperti seorang turis asal Jepang, Shinichi yang terpesona dengan kecantikan Serda Kowad Tri Nia. Tanpa malu-malu, pria 28 tahun itu meminta foto bersama dengan Nia yang sedang menunjukkan Helikopter MI-17 kepada pengunjung lainnya.
"Excuse me, can I take a picture with you?" pinta Shinichi kepada Nia dengan Bahasa Inggrisnya yang terbata-bata.
Tanpa merasa risih, dengan ramah Nia meladeni permintaan turis tersebut. Puas beberapa kali mengambil fotonya bersama Nia di depan Helikopter MI-17, Shinichi tersenyum lebar. Saat ditanya mengapa ia semangat sekali mengajak Nia selfie, Shinichi mengaku terpesona atas kecantikan prajurit TNI AD itu.
"She beautiful, very beautiful. Tottemo Kawaii (cantik sekali)," kata Shinichi tanpa malu-malu.
Tak hanya Shinichi saja, banyak pengunjung, terutama kaum Adam, yang kemudian mengajak Nia untuk berselfie. Bintara TNI AD itu merupakan pramugari yang bertugas melayani tamu-tamu VIP saat terbang dengan helikopter atau pesawat TNI AD.
Tak ingin kalah dari prajurit pria, dara cantik yang bertugas di Puspernebad itu mengaku suatu hari nanti ingin menjadi penerbang. "Kalau penerbang kan harus Taruna ya. Tapi sekarang TNI sudah ada Taruni, baru 2-3 angkatan sih. Saya ingin coba masuk. Keinginan ada untuk menjadi seorang penerbang, semoga ke depannya bisa," ucap wanita berusia 20 tahun itu.
Sayang seribu sayang bagi para laki-laki, Nia yang berasal dari Cibinong ini sudah memiliki kekasih hati. Ia mengatakan pacarnya adalah seorang perwira pertama yang bertugas di Bandung.
"Sudah punya pacar, seorang Letda di Yonzipur 3 Bandung," aku Nia dengan pipi merona.
Ajang berselfie ria tak hanya dilakukan oleh Nia. Pramugari lain yang sama-sama bertugas seperti Nia di stand Puspenerbad di Monas juga banyak yang dimintai foto oleh para pengunjung. Salah satunya adalah junior Nia, Serda Nurul.
"Nggak apa-apa (diajak selfie). Saya senang banyak pengunjung suka ke stand kami. Saya baru masuk TNI. Senang dan suatu kebanggan bisa jadi Pramugari TNI AD karena kita jadi bisa mendampingi tamu-tamu terhormat seperti bapak KSAD," tukas Nurul yang bertampang blasteran itu.
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.