Tentara Jelita Penjaga Dunia Serka Ida Ayu (Foto-Elza Astari/detikcom)
Meninggalkan keluarga untuk waktu satu tahun tentu bukan hal yang mudah bagi Ida Ayu Kusuma Dewi. Apalagi perempuan berpangkat Sersan Kepala TNI itu saat ini memiliki dua anak yang masih kecil-kecil dan lucu. Anak pertama, Maulana, saat ini berusia 7 tahun dan putra keduanya, Ahmad, berumur 4 tahun.
Namun Ida bukan perempuan biasa. Mulai Kamis (11/12/2014) dia harus meninggalkan sang suami Sersan Mayor Heri Purwanto dan dua anaknya demi menjadi Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Ia akan dikirim ke Lebanon untuk menjalankan misi perdamaian hingga Agustus 2015 tahun depan.
"Kami harus mempersiapkan diri betul-betul, terutama untuk anak karena cukup lama saya akan meninggalkan mereka. Tapi tugas Ini suatu kebanggaan kami sebagai prajurit," kata Ida usai acara pelepasan Kontingen Garuda ke Lebanon oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).
Beruntung suami, anak dan keluarga sudah memahami tugas Ida sebagai prajurit TNI yang harus siap ditugaskan kapan pun dan di mana pun.
"Mereka sudah paham karena selama ini saya selalu memberi pengertian ke anak bahwa punya Ibu sebagai prajurit harus siap ditinggal kapan saja," kata Ida yang selama ini bertugas di Satuan Kapal Ranjau Koarmabar, Kepulauan Riau, itu.
Tahun ini TNI mengirimkan 1.169 prajuritnya untuk misi perdamaian PBB ke Lebanon. Di antara ribuan tentara itu ada 19 prajurit wanita. Ida yang lahir 30 tahun lalu ini merupakan perempuan satu-satunya yang telah menikah di antara 19 prajurit wanita TNI yang dikirim ke Lebanon.
Sebagai seorang istri dan ibu, ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada keluarga. Beruntung suami, anak, dan orangtuanya, merestui penugasan Ida ini.
"Kami harus dapat izin dari keluarga terutama suami dan lebih banyak memberikan pengertian," kata Ida yang menikah pada tahun 2006 ini.(erd/nrl)
Meninggalkan keluarga untuk waktu satu tahun tentu bukan hal yang mudah bagi Ida Ayu Kusuma Dewi. Apalagi perempuan berpangkat Sersan Kepala TNI itu saat ini memiliki dua anak yang masih kecil-kecil dan lucu. Anak pertama, Maulana, saat ini berusia 7 tahun dan putra keduanya, Ahmad, berumur 4 tahun.
Namun Ida bukan perempuan biasa. Mulai Kamis (11/12/2014) dia harus meninggalkan sang suami Sersan Mayor Heri Purwanto dan dua anaknya demi menjadi Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Ia akan dikirim ke Lebanon untuk menjalankan misi perdamaian hingga Agustus 2015 tahun depan.
"Kami harus mempersiapkan diri betul-betul, terutama untuk anak karena cukup lama saya akan meninggalkan mereka. Tapi tugas Ini suatu kebanggaan kami sebagai prajurit," kata Ida usai acara pelepasan Kontingen Garuda ke Lebanon oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).
Beruntung suami, anak dan keluarga sudah memahami tugas Ida sebagai prajurit TNI yang harus siap ditugaskan kapan pun dan di mana pun.
"Mereka sudah paham karena selama ini saya selalu memberi pengertian ke anak bahwa punya Ibu sebagai prajurit harus siap ditinggal kapan saja," kata Ida yang selama ini bertugas di Satuan Kapal Ranjau Koarmabar, Kepulauan Riau, itu.
Tahun ini TNI mengirimkan 1.169 prajuritnya untuk misi perdamaian PBB ke Lebanon. Di antara ribuan tentara itu ada 19 prajurit wanita. Ida yang lahir 30 tahun lalu ini merupakan perempuan satu-satunya yang telah menikah di antara 19 prajurit wanita TNI yang dikirim ke Lebanon.
Sebagai seorang istri dan ibu, ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada keluarga. Beruntung suami, anak, dan orangtuanya, merestui penugasan Ida ini.
"Kami harus dapat izin dari keluarga terutama suami dan lebih banyak memberikan pengertian," kata Ida yang menikah pada tahun 2006 ini.(erd/nrl)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.