Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid bin Ahmad Al Khalifa (REUTERS)
Inggris akan membuka pangkalan militer baru di Bahrain dalam kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama menangani ancaman keamanan di kawasan tersebut, kata Menteri Luar Negeri negara kerajaan Teluk itu, Sabtu.
Negara-negara Teluk termasuk Bahrain menemukan kesamaan dengan Amerika Serikat dan Kekuatan Eropa dalam melawan militan Negara Islam, dan Putra Mahkota Bahrain pada Jumat telah menyerukan ajakan untuk memerangi "Kebatilan".
Bahrain merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS dalam melancarkan serangan udara terhadap kelompok ekstrimis yang telah menancapkan kekuasaan di sebagian besar wilayah di Suriah dan rak.
Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan "meneguhkan kerja sama untuk memelihara keamanan dan stabilitas dalam menghadapi permasalahan yang ada."
"Bahrain menantikan penerapan dari kesepakatan hari ini dan meneruskan kerja sama dengan Inggris dan mitra-mitra lain dalam mengatasi ancaman keamanan regional," kata Khalid, seperti dilaporkan AFP.
Kesepakatan yang dicapai dalam Dialog Manama di Bahrain itu, membuat Inggris dapat menempatkan dan menyimpan peralatan serta memungkinkan negeri itu mengirim empat kapal perang pemburu-ranjau yang saat ini bersandar di pelabuhan Mina Salman.
"Pangkalan baru ini merupakan perluasan tetap dari jejak Angkatan Laut Kerajaan dan akan membuat Inggris dapat mengirim lebih banyak lagi kapal-kapal yang lebih besar untuk memulihkan stabilitas di Teluk," kata Menteri Pertahanan Michael Fallon.
"Kami kini akan berada di Teluk untuk jangka waktu yang lebih panjang."(Uu.M007)
Inggris akan bentuk pangkalan permanen di Timur Tengah Pangkalan di Bahrain antara lain akan digunakan untuk kapal perang dan kapal induk Inggris.
Inggris akan membentuk pangkalan militer pertama di Timur Tengah sejak menarik diri dari kawasan pada 1971.
Pangkalan permanen di Pelabuhan Mina Salman, Bahrain, itu akan menjadi pangkalan kapal perang dan kapal induk.
Inggris mengatakan langkah itu merupakan "Perluasan Angkatan Laut" dan akan "membantu stabilitas" di kawasan Teluk.
Bahrain akan membayar sebagian besar dari £15 juta anggaran yang diperlukan untuk membangun pangkalan dan Inggris akan membayar pengeluaran untuk pangkalan itu.
Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond - yang menandatangani perjanjian itu dalam konperensi keamanan di Manama, Bahrain- mengatakan langkah tersebut "hanya merupakan salah satu contoh kemitraan kami dengan mitra di Teluk untuk menghadapi ancaman strategis dan kawasan."
Hammond mengatakan langkah itu diterapkan berdasarkan rekor "30 tahun kami dalam melakukan patroli di Teluk."
Wartawan keamanan BBC Frank Gardner mengatakan empat kapal penjelajah ranjau Inggris telah ditempatkan "berdasarkan rotasi" di Pelabuhan Mina Salman.
Namun selama ini, Inggris hanya memberikan dukungan bagi pangkalan Angkatan Laut Amerika di sana.
Garnder mengatakan fasilitas baru itu merupakan salah satu pangkalan AL Inggris yang paling penting di dunia dan akan digunakan antara lain untuk membantu operasi Inggris di Irak, termasuk dalam bagian koalisi yang dipimpin AS untuk menggempur kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.
Inggris akan membuka pangkalan militer baru di Bahrain dalam kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama menangani ancaman keamanan di kawasan tersebut, kata Menteri Luar Negeri negara kerajaan Teluk itu, Sabtu.
Negara-negara Teluk termasuk Bahrain menemukan kesamaan dengan Amerika Serikat dan Kekuatan Eropa dalam melawan militan Negara Islam, dan Putra Mahkota Bahrain pada Jumat telah menyerukan ajakan untuk memerangi "Kebatilan".
Bahrain merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS dalam melancarkan serangan udara terhadap kelompok ekstrimis yang telah menancapkan kekuasaan di sebagian besar wilayah di Suriah dan rak.
Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan "meneguhkan kerja sama untuk memelihara keamanan dan stabilitas dalam menghadapi permasalahan yang ada."
"Bahrain menantikan penerapan dari kesepakatan hari ini dan meneruskan kerja sama dengan Inggris dan mitra-mitra lain dalam mengatasi ancaman keamanan regional," kata Khalid, seperti dilaporkan AFP.
Kesepakatan yang dicapai dalam Dialog Manama di Bahrain itu, membuat Inggris dapat menempatkan dan menyimpan peralatan serta memungkinkan negeri itu mengirim empat kapal perang pemburu-ranjau yang saat ini bersandar di pelabuhan Mina Salman.
"Pangkalan baru ini merupakan perluasan tetap dari jejak Angkatan Laut Kerajaan dan akan membuat Inggris dapat mengirim lebih banyak lagi kapal-kapal yang lebih besar untuk memulihkan stabilitas di Teluk," kata Menteri Pertahanan Michael Fallon.
"Kami kini akan berada di Teluk untuk jangka waktu yang lebih panjang."(Uu.M007)
Inggris akan bentuk pangkalan permanen di Timur Tengah Pangkalan di Bahrain antara lain akan digunakan untuk kapal perang dan kapal induk Inggris.
Inggris akan membentuk pangkalan militer pertama di Timur Tengah sejak menarik diri dari kawasan pada 1971.
Pangkalan permanen di Pelabuhan Mina Salman, Bahrain, itu akan menjadi pangkalan kapal perang dan kapal induk.
Inggris mengatakan langkah itu merupakan "Perluasan Angkatan Laut" dan akan "membantu stabilitas" di kawasan Teluk.
Bahrain akan membayar sebagian besar dari £15 juta anggaran yang diperlukan untuk membangun pangkalan dan Inggris akan membayar pengeluaran untuk pangkalan itu.
Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond - yang menandatangani perjanjian itu dalam konperensi keamanan di Manama, Bahrain- mengatakan langkah tersebut "hanya merupakan salah satu contoh kemitraan kami dengan mitra di Teluk untuk menghadapi ancaman strategis dan kawasan."
Hammond mengatakan langkah itu diterapkan berdasarkan rekor "30 tahun kami dalam melakukan patroli di Teluk."
Wartawan keamanan BBC Frank Gardner mengatakan empat kapal penjelajah ranjau Inggris telah ditempatkan "berdasarkan rotasi" di Pelabuhan Mina Salman.
Namun selama ini, Inggris hanya memberikan dukungan bagi pangkalan Angkatan Laut Amerika di sana.
Garnder mengatakan fasilitas baru itu merupakan salah satu pangkalan AL Inggris yang paling penting di dunia dan akan digunakan antara lain untuk membantu operasi Inggris di Irak, termasuk dalam bagian koalisi yang dipimpin AS untuk menggempur kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.