Ilustrasi pesawat latih TNI AU (Jeff Prananda) ☠
Dewan Perwakilan Rakyat RI mengakui kondisi alutsista bagi prajurit TNI dan kepolisian di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih sangat minim.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan Keamanan, Desmond J Mahesa di Nunukan, Senin, mengutarakan kunjungannya di daerah itu dalam rangka melihat langsung kondisi keamanan dan pertahanan negara di perbatasan RI-Malaysia termasuk kemampuan alutsista yang dimiliki.
Berkaitan dengan itu, untuk membuktikan kekurangan peralatan tersebut, dia mengatakan, persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masih minimnya peralatan perang dan pengamanan perbatasan.
"Saya sengaja datang disini (Nunukan) untuk melihat langsung kondisi peralatan yang dimiliki aparat pengamanan TNI dan kepolisian di perbatasan," ujar legislator Partai Gerindra ini seraya menambahkan Polda Kaltim telah melaporkan soal kekurangan pesawat dan persenjataan bagi penjaga wilayah perbatasan sehingga perlu direspon.
Persoalan pengamanan perbatasan, lanjut Desmond J Mahesa, tentunya dibutuhkan alutsista yang memadai termasuk jumlah personil semua jajaran TNI dan kepolisian di Kabupaten Nunukan yang luas wilayahnya berbatasan dengan Negeri Sabah hingga Negeri Sarawak, Malaysia.
Desmond J Mahesa juga menanggapi soal pesawat dan kapal perang Malaysia sering ditemukan memasuki wilayah Indonesia di daerah itu karena kemungkinan ingin menguji kemampuan aparat keamanan.
Oleh karena itu, apabila kondisi alutsista kita masih sangat minim di wilayah perbatasan maka tidak tertutup kemungkinan akan melakukan langkah yang sama pada masa yang akan datang yang berdampak pada kewibawaan NKRI.
Berkaitan dengan persoalan yang dialami di wilayah perbatasan ini, Komisi III DPR RI tentu akan membicarakannya dengan pemerintah untuk menemukan solusi agar negara tetangga tidak serta merta melakukan tindakan-tindakan yang provokatif.
Dewan Perwakilan Rakyat RI mengakui kondisi alutsista bagi prajurit TNI dan kepolisian di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih sangat minim.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum dan Keamanan, Desmond J Mahesa di Nunukan, Senin, mengutarakan kunjungannya di daerah itu dalam rangka melihat langsung kondisi keamanan dan pertahanan negara di perbatasan RI-Malaysia termasuk kemampuan alutsista yang dimiliki.
Berkaitan dengan itu, untuk membuktikan kekurangan peralatan tersebut, dia mengatakan, persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masih minimnya peralatan perang dan pengamanan perbatasan.
"Saya sengaja datang disini (Nunukan) untuk melihat langsung kondisi peralatan yang dimiliki aparat pengamanan TNI dan kepolisian di perbatasan," ujar legislator Partai Gerindra ini seraya menambahkan Polda Kaltim telah melaporkan soal kekurangan pesawat dan persenjataan bagi penjaga wilayah perbatasan sehingga perlu direspon.
Persoalan pengamanan perbatasan, lanjut Desmond J Mahesa, tentunya dibutuhkan alutsista yang memadai termasuk jumlah personil semua jajaran TNI dan kepolisian di Kabupaten Nunukan yang luas wilayahnya berbatasan dengan Negeri Sabah hingga Negeri Sarawak, Malaysia.
Desmond J Mahesa juga menanggapi soal pesawat dan kapal perang Malaysia sering ditemukan memasuki wilayah Indonesia di daerah itu karena kemungkinan ingin menguji kemampuan aparat keamanan.
Oleh karena itu, apabila kondisi alutsista kita masih sangat minim di wilayah perbatasan maka tidak tertutup kemungkinan akan melakukan langkah yang sama pada masa yang akan datang yang berdampak pada kewibawaan NKRI.
Berkaitan dengan persoalan yang dialami di wilayah perbatasan ini, Komisi III DPR RI tentu akan membicarakannya dengan pemerintah untuk menemukan solusi agar negara tetangga tidak serta merta melakukan tindakan-tindakan yang provokatif.
☠ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.