Ilustrasi Serangan koalisi Arab di Yaman ●
Kelompok Al Qaeda di Yaman menyatakan bahwa pemimpin mereka Nasser al-Wuhayshi tewas terbunuh dalam pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat, Selasa (16/6).
"Kami yang menjadi anggota Al Qaeda di Semenanjung Arab berkabung kepada negara Muslim kami. Abu Baseer Nasser bin Abdul Karim al-Wuhaysi, telah meninggal dunia dalam serangan yang dilakukan Amerika. Serangan itu mentargetkan dia bersama dua saudara mujahidin, semoga Tuhan mengistirahatkan jiwa mereka," kata salah satu pemimpin Al Qaeda Khaled Batarfi.
Al Qaeda Yaman telah melakukan pertemuan dan menunjuk mantan pemimpin militer mereka Qassim al-Raymi sebagai pengganti Nasser, kata Khaled lebih lanjut.Panglima Tertinggi Al Qaeda di Yaman Tewas oleh Serangan ASPasukan Al Qaeda (frontpagmag) ●
Al Qaeda memastikan informasi bahwa penglima tertinggi cabang organisasi itu di Yaman, yang juga pemimpin kedua tertinggi jaringan Al Qaeda secara global tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS).
Kematian pria bernama Nasir al-Wuhayshi itu menjadi pukulan terbesar kedua bagi Al Qaeda sejak Osama bin Laden tewas. Selain harus menghadapi AS, kelompok itu juga kesulitan menghadang laju seteru sesama kelompok garis keras Daulah Islam atau lebih dikenal dengan sebutan Negara Islam Irak dan Suriah (IS).
"Wuhayshi terbunuh oleh pesawat nirawak Amerika Serikat bersama dua mujahidin lain," kata tokoh Al Qaeda Khaled Omar Batarfi.
Jaringan Al Qaeda di Yaman (AQAP), otak di balik sejumlah serangan di negara barat, termasuk penembakan kantor majalah Prancis Charlie Hebdo mengangkat komandan militer Qassem al-Rimi sebagai pemimpin baru.
Sebelumnya, AS mengaku tengah menyelidiki laporan intelijen yang menyebutkan kematian Wuhayshi dalam sebuah serangan pesawat nirawak pada 9 Juni lalu.
Wuhayshi memang telah lama diburu oleh Washington, yang menyediakan hadiah senilai US$ 10 juta untuk setiap informasi yang membantu penangkapan ataupun pembunuhan terhadap tokoh tersebut.
Wuhayshi adalah mantan pembantu bin Laden. Dia memulai kariernya di Al Qaeda melalui pelatihan militer Al Farouk di Afghanistan pada akhir 1990-an.
Dia dikabarkan terbang ke Iran pada 2002, namun kemudian ditangkap dan diserahkan kepada Yaman. Di negara itu, Wuhayshi ditahan sampai 2006, saat dia melarikan diri bersama 22 tahanan lainnya.
Pada 2007, Wuhayshi diangkat menjadi pemimpin tertinggi AQAP, cabang Al Qaeda yang paling berbahaya menurut penilaian Washington.
Saat bin Laden terbunuh pada 2011, Wuhayshi mengancam Washington bahwa Al Qaeda akan menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya.
"Apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang semakin besar dan buruk, dan apa yang menunggu Anda adalah hal yang lebih menyakitkan," kata dia.
Selain penembakan di kantor Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, AQAP juga berada di balik upaya pengeboman pesawat komersial AS pada Natal 2009.
Baru-baru ini, AQAP mencoba memanfaatkan perang saudara antara pasukan pemerintah dengan gerilyawan Houthi dengan menguasai Provinsi Hadramawt sekaligus Ibukotanya, Mukalia, sebuah kota dengan penduduk lebih dari 200.000 jiwa.
Meski demikian, Al Qaeda secara global masih kesulitan menghadapi bangkitnya gerakan IS. Berbagai organisasi garis keras di Mesir dan Libya yang sebelumnye berbai'at kepada mereka kini membelot ke IS.
Kelompok Al Qaeda di Yaman menyatakan bahwa pemimpin mereka Nasser al-Wuhayshi tewas terbunuh dalam pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat, Selasa (16/6).
"Kami yang menjadi anggota Al Qaeda di Semenanjung Arab berkabung kepada negara Muslim kami. Abu Baseer Nasser bin Abdul Karim al-Wuhaysi, telah meninggal dunia dalam serangan yang dilakukan Amerika. Serangan itu mentargetkan dia bersama dua saudara mujahidin, semoga Tuhan mengistirahatkan jiwa mereka," kata salah satu pemimpin Al Qaeda Khaled Batarfi.
Al Qaeda Yaman telah melakukan pertemuan dan menunjuk mantan pemimpin militer mereka Qassim al-Raymi sebagai pengganti Nasser, kata Khaled lebih lanjut.Panglima Tertinggi Al Qaeda di Yaman Tewas oleh Serangan ASPasukan Al Qaeda (frontpagmag) ●
Al Qaeda memastikan informasi bahwa penglima tertinggi cabang organisasi itu di Yaman, yang juga pemimpin kedua tertinggi jaringan Al Qaeda secara global tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS).
Kematian pria bernama Nasir al-Wuhayshi itu menjadi pukulan terbesar kedua bagi Al Qaeda sejak Osama bin Laden tewas. Selain harus menghadapi AS, kelompok itu juga kesulitan menghadang laju seteru sesama kelompok garis keras Daulah Islam atau lebih dikenal dengan sebutan Negara Islam Irak dan Suriah (IS).
"Wuhayshi terbunuh oleh pesawat nirawak Amerika Serikat bersama dua mujahidin lain," kata tokoh Al Qaeda Khaled Omar Batarfi.
Jaringan Al Qaeda di Yaman (AQAP), otak di balik sejumlah serangan di negara barat, termasuk penembakan kantor majalah Prancis Charlie Hebdo mengangkat komandan militer Qassem al-Rimi sebagai pemimpin baru.
Sebelumnya, AS mengaku tengah menyelidiki laporan intelijen yang menyebutkan kematian Wuhayshi dalam sebuah serangan pesawat nirawak pada 9 Juni lalu.
Wuhayshi memang telah lama diburu oleh Washington, yang menyediakan hadiah senilai US$ 10 juta untuk setiap informasi yang membantu penangkapan ataupun pembunuhan terhadap tokoh tersebut.
Wuhayshi adalah mantan pembantu bin Laden. Dia memulai kariernya di Al Qaeda melalui pelatihan militer Al Farouk di Afghanistan pada akhir 1990-an.
Dia dikabarkan terbang ke Iran pada 2002, namun kemudian ditangkap dan diserahkan kepada Yaman. Di negara itu, Wuhayshi ditahan sampai 2006, saat dia melarikan diri bersama 22 tahanan lainnya.
Pada 2007, Wuhayshi diangkat menjadi pemimpin tertinggi AQAP, cabang Al Qaeda yang paling berbahaya menurut penilaian Washington.
Saat bin Laden terbunuh pada 2011, Wuhayshi mengancam Washington bahwa Al Qaeda akan menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya.
"Apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang semakin besar dan buruk, dan apa yang menunggu Anda adalah hal yang lebih menyakitkan," kata dia.
Selain penembakan di kantor Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, AQAP juga berada di balik upaya pengeboman pesawat komersial AS pada Natal 2009.
Baru-baru ini, AQAP mencoba memanfaatkan perang saudara antara pasukan pemerintah dengan gerilyawan Houthi dengan menguasai Provinsi Hadramawt sekaligus Ibukotanya, Mukalia, sebuah kota dengan penduduk lebih dari 200.000 jiwa.
Meski demikian, Al Qaeda secara global masih kesulitan menghadapi bangkitnya gerakan IS. Berbagai organisasi garis keras di Mesir dan Libya yang sebelumnye berbai'at kepada mereka kini membelot ke IS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.