dok. Maritime World★
Kapal tanker Malaysia Orkim Harmony yang dibajak terus bergerak. Sejumlah armada perang memburunya hingga ke perairan Kamboja. Namun kapal tersebut kini sudah berganti cat untuk menghilangkan jejak.
Kepala Angkatan Laut Malaysia Laksamana Abrul Aziz Jaafar kepada Bernama mengatakan, Orkim Harmony sudah berganti nama dan diubah catnya. Saat ini, keberadaannya terus diburu oleh pasukan udara Malaysia (RMAF), Maritime Enforcement Agency (MEA) dan Angkatan Udara Australia (RAAF).
"Kami sudah menemukan kapalnya dan RMAF, MMEA dan RAAF sedang membuntutinya dari udara," kata Jaafar.
Wakil dirjen MEA Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar sebelumnya mengatakan, sangat sulit bagi para pembajak untuk menyedot minyak tersebut. Kemungkinan besar, mereka akan mencari tempat aman untuk memindahkan muatan ke kapal lainnya.
Dikutip dari beberapa media di Singapura dan Malaysia, Otoritas Angkatan Laut Malaysia memastikan kapal itu ada di perairan perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Posisinya terus bergerak dan masih dikejar dan cenderung menuju Vietnam.
Dubes RI di Bangkok Lutfi Rauf saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, posisi kapal memang terdeteksi ada di wilayah tersebut, namun terus bergerak.
Kapal tersebut menghilang dari radar pada Kamis (11/6) pukul 20.50 waktu setempat. Kapal besar itu membawa muatan kurang lebih 6.000 metrik ton BBM sejenis pertamax plus.
Sepekan sebelumnya, kapal dari perusahaan yang sama namun dengan nama berbeda, Orkim Victory, juga dibajak. Bedanya, saat itu kapal dibebaskan pembajak pada keesokan harinya setelah muatannya habis dikuras. (mad/nrl)
Kapal tanker Malaysia Orkim Harmony yang dibajak terus bergerak. Sejumlah armada perang memburunya hingga ke perairan Kamboja. Namun kapal tersebut kini sudah berganti cat untuk menghilangkan jejak.
Kepala Angkatan Laut Malaysia Laksamana Abrul Aziz Jaafar kepada Bernama mengatakan, Orkim Harmony sudah berganti nama dan diubah catnya. Saat ini, keberadaannya terus diburu oleh pasukan udara Malaysia (RMAF), Maritime Enforcement Agency (MEA) dan Angkatan Udara Australia (RAAF).
"Kami sudah menemukan kapalnya dan RMAF, MMEA dan RAAF sedang membuntutinya dari udara," kata Jaafar.
Wakil dirjen MEA Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar sebelumnya mengatakan, sangat sulit bagi para pembajak untuk menyedot minyak tersebut. Kemungkinan besar, mereka akan mencari tempat aman untuk memindahkan muatan ke kapal lainnya.
Dikutip dari beberapa media di Singapura dan Malaysia, Otoritas Angkatan Laut Malaysia memastikan kapal itu ada di perairan perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Posisinya terus bergerak dan masih dikejar dan cenderung menuju Vietnam.
Dubes RI di Bangkok Lutfi Rauf saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, posisi kapal memang terdeteksi ada di wilayah tersebut, namun terus bergerak.
Kapal tersebut menghilang dari radar pada Kamis (11/6) pukul 20.50 waktu setempat. Kapal besar itu membawa muatan kurang lebih 6.000 metrik ton BBM sejenis pertamax plus.
Sepekan sebelumnya, kapal dari perusahaan yang sama namun dengan nama berbeda, Orkim Victory, juga dibajak. Bedanya, saat itu kapal dibebaskan pembajak pada keesokan harinya setelah muatannya habis dikuras. (mad/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.