KCR 40 TNI AL @ Lima 2015 [TAF] ★
Sebanyak 44 kapal diperiksa oleh satuan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL dalam dua pekan terakhir karena dicurigai melakukan pelanggaran hukum di laut. Pemeriksaan tersebut merupakan hasil dari dua operasi unsur BKO Gugus Tempur Laut Koarmabar (Guspurlaarmabar) yakni operasi Mandhala Baruna-15 dan Operasi Angsa Baruna-15 di perairan wilayah barat Indonesia.
Komandan Guspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat mengatakan kegiatan pemeriksaan merupakan sarana cegah dini potensi terjadinya tindak pidana di laut.
“Sehingga bisa memberikan rasa aman bagi pengguna laut,” ujarnya.
Hutabarat menambahkan, kegiatan operasi juga dalam rangka meningkatkan kegiatan komunikasi/kontak antar kapal baik ketika patroli maupun saat lego jangkar.
“Ini sebagai sarana pengumpulan data informasi dan bukti kehadiran unsur TNI AL di laut serta mengutamakan zero accident selama pelaksanaan operasi keamanan laut,” tambahnya.
Operasi Mandhala Baruna-15 melibatkan 6 unsur KRI berhasil memeriksa 32 kapal dengan rincian, KRI Siada-862 13 kapal, KRI Silea-858 7 kapal, KRI Wiratno-379 4 kapal, KRI Halasan-830 3 kapal, KRI Patiunus-384 3 kapal, KRI Clurit-641 2 kapal.
Sedangkan pada operasi Angsa Baruna-15 melibatkan 4 unsur KRI berhasil memeriksa 12 kapal dengan rincian, KRI Kujang-642 memeriksa 5 kapal, KRI Surik-645 3 kapal, KRI Pulau Rangsang-727 2 kapal dan KRI Teuku Umar-385 2 kapal.
Dalam operasi tersebut, KRI Siada-862 menerima ucapan bravo zulu dari Komandan Guspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., karena telah melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) tertinggi. [Iqbal]
Sebanyak 44 kapal diperiksa oleh satuan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL dalam dua pekan terakhir karena dicurigai melakukan pelanggaran hukum di laut. Pemeriksaan tersebut merupakan hasil dari dua operasi unsur BKO Gugus Tempur Laut Koarmabar (Guspurlaarmabar) yakni operasi Mandhala Baruna-15 dan Operasi Angsa Baruna-15 di perairan wilayah barat Indonesia.
Komandan Guspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat mengatakan kegiatan pemeriksaan merupakan sarana cegah dini potensi terjadinya tindak pidana di laut.
“Sehingga bisa memberikan rasa aman bagi pengguna laut,” ujarnya.
Hutabarat menambahkan, kegiatan operasi juga dalam rangka meningkatkan kegiatan komunikasi/kontak antar kapal baik ketika patroli maupun saat lego jangkar.
“Ini sebagai sarana pengumpulan data informasi dan bukti kehadiran unsur TNI AL di laut serta mengutamakan zero accident selama pelaksanaan operasi keamanan laut,” tambahnya.
Operasi Mandhala Baruna-15 melibatkan 6 unsur KRI berhasil memeriksa 32 kapal dengan rincian, KRI Siada-862 13 kapal, KRI Silea-858 7 kapal, KRI Wiratno-379 4 kapal, KRI Halasan-830 3 kapal, KRI Patiunus-384 3 kapal, KRI Clurit-641 2 kapal.
Sedangkan pada operasi Angsa Baruna-15 melibatkan 4 unsur KRI berhasil memeriksa 12 kapal dengan rincian, KRI Kujang-642 memeriksa 5 kapal, KRI Surik-645 3 kapal, KRI Pulau Rangsang-727 2 kapal dan KRI Teuku Umar-385 2 kapal.
Dalam operasi tersebut, KRI Siada-862 menerima ucapan bravo zulu dari Komandan Guspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., karena telah melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) tertinggi. [Iqbal]
♞ JMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.