Untuk Mengamankan Laut China Selatan dari Pembajakan Ilustrasi KRI dari Kapitan Class ketika patroli bersama di perairan Samudra Indonesia ★
Agen Keamanan Maritim Malaysia (MMEA) pada tanggal 16 Juni mengumumkan bahwa empat pesawat tambahan telah dikerahkan untuk mencari kapal tanker Malaysia yang hilang pada hari Jumat kemaren, yang membawa minyak seberat 6.000 ton dengan nilai MYR 21 juta (USD 6 juta).
Kapal dengan bobot 5.081 gross ton 'MT Orkim Harmony' telah hilang sejak 11 Juni, dalam perjalanan dari Malaka ke Kuantan, di pantai timur Semenanjung Melayu.
Wakil direktur jenderal MMEA ini, Wakil Laksamana Maritim Ahmad Puzi Abdul Kahar, mengatakan pihak berwenang Malaysia sebelumnya telah mengerahkan lima pesawat dan 10 kapal untuk menemukan kapal tanker yang hilang. Malaysia juga telah menghubungi negara-negara Asia Tenggara lainnya, serta Amerika Serikat dan Australia, untuk dapat memberikan bantuan.
Dari Asia Tenggara, saat ini 3 Angkatan Laut dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia telah berpatroli bersama di perairan Laut China Selatan.
Tidak diketahui dengan pasti kapan patroli bersama ini akan berakhir, karena tidak jelasnya keberadaan kapal tanker milik Malaysia tersebut.
Sampai sekarang diduga kuat, kapal tanker milik Malaysia ini di bajak, TNI AL diberitakan mengirim 3 Kapal perang untuk membantu mencari kapal tersebut.
Kapal yang dikerahkan antara lain 2 Kapal dari Kapitan Patimura Class dan satu kapal KRI Alamang 644 dari Clurit Class. [GM/]
Agen Keamanan Maritim Malaysia (MMEA) pada tanggal 16 Juni mengumumkan bahwa empat pesawat tambahan telah dikerahkan untuk mencari kapal tanker Malaysia yang hilang pada hari Jumat kemaren, yang membawa minyak seberat 6.000 ton dengan nilai MYR 21 juta (USD 6 juta).
Kapal dengan bobot 5.081 gross ton 'MT Orkim Harmony' telah hilang sejak 11 Juni, dalam perjalanan dari Malaka ke Kuantan, di pantai timur Semenanjung Melayu.
Wakil direktur jenderal MMEA ini, Wakil Laksamana Maritim Ahmad Puzi Abdul Kahar, mengatakan pihak berwenang Malaysia sebelumnya telah mengerahkan lima pesawat dan 10 kapal untuk menemukan kapal tanker yang hilang. Malaysia juga telah menghubungi negara-negara Asia Tenggara lainnya, serta Amerika Serikat dan Australia, untuk dapat memberikan bantuan.
Dari Asia Tenggara, saat ini 3 Angkatan Laut dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia telah berpatroli bersama di perairan Laut China Selatan.
Tidak diketahui dengan pasti kapan patroli bersama ini akan berakhir, karena tidak jelasnya keberadaan kapal tanker milik Malaysia tersebut.
Sampai sekarang diduga kuat, kapal tanker milik Malaysia ini di bajak, TNI AL diberitakan mengirim 3 Kapal perang untuk membantu mencari kapal tersebut.
Kapal yang dikerahkan antara lain 2 Kapal dari Kapitan Patimura Class dan satu kapal KRI Alamang 644 dari Clurit Class. [GM/]
★ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.