Menhan Ryamizard berkunjung ke Markas Yontaifib 2 (Elza/detikcom) ♆
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke markas Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 2 di Marunda, Jakarta Utara. Dia disambut suara desingan peluru dan letusan TNT.
Ryamizard berkunjung ke markas Yon Taifib 2, Senin (7/9/2015) sekitar pukul 09.00 WIB. Dentuman TNT berkekuatan 1 kilo terdengar menyambut. Kehadiran Ryamizard disambut aksi sekitar 500 prajurit.
Saat melakukan tur di markas tersebut, Menhan berpapasan dengan prajurit yang sedang latihan. mulai dari terjun payung, serbuan kilat mulai di darat hingga rawa-rawa, dan aksi kendaraan tempur amfibi. Juga terlihat latihan KSIT (Kerjasama Infanteri Tank), kesenjataan bantuan mortir, howitzer dan roket multi laras RM-70/ Grad serta Komob (Komunikasi Mobile). [Elza Astari] ♆
Sekitar belasan tank amfibi BMP 3F dan LVT 7 unjuk gigi di depan mantan KSAD ini dengan berbagai manuvernya. Para pasukan amfibi ini juga mempertontonkan keahliannya bertempur baik di darat maupun di air. Desingan peluru berada di sekitar rombongan Menhan yang meninjau dengan menggunakan kendaraan tempur di kompleks markas ini.
Terlihat juga 8 prajurit ditarik secara teratur dengan tali untuk naik ke heli Bell atau dikenal dengan teknik stabo. Mereka terus bertahan di ketinggian dengan formasi berpegangan tangan selama di udara.
Tembakan meriam sendiri cukup mengangetkan kala Ryamizard berkeliling di kompleks seluas 115 hektar ini. Ia cukup penasaran dengan aksi prajurit yang menembak di rawa-rawa.
Rencananya kompleks ini akan dijadikan Mako Pasukan Marinir 2 di mana sekarang pembangunan masih bertahap dengan target tahun 2020 semua pasukan yang berada di KKO Cilandak akan dipindahkan. Baru Yon Taifib 2 saja yang sudah dipindahkan ke Kompleks di Marunda ini.
Menhan sendiri mendapatkan penjelasan mengenai rencana pembangunan dari Dankormar Mayjen Buyung Lalana. Buyung pun menunjukkan maket pembangunan di kompleks Marunda ini termasuk perumahan untuk pasukan.
"Korps Marinir yang ada di wilayah barat hampir seluruhnya terpusat di Cilandak. Nantinya semua akan dipindahkan ke sini," ujar Buyung memberikan penjelasan.
Selama tour facility melihat atraksi, alutsista, maupun fasilitas yang sudah dibangun, Ryamizard tampak tersenyum. Ia bahkan ingin agar luas kompleks diperluas lagi.
"Apa yang saya lihat tadi menggembirakan saya karena kita terus mengembangkan alutsista, pasukan maupun markas. Di sini medan bergelombang dan akan dibangun sesuai maket," ujar Ryamizard usai meninjau.
Ia pun memberi saran untuk dataran di kompleks ini agar bisa sesuai medan amfibi, diberi pasir pantai agar padat dan datar. Meski begitu untuk arena latihan rawa-rawa juga disiapkan.
"Untuk perumahan kita dukung dari Kemhan, nanti bisa juga kita minta Menpora yang program 1 juta rumah itu. Seribu aja lah cukup untuk di sini. Rumah-rumah tank juga bagus. Tapi perlu banyak pohon-pohon juga di sini supaya tidak panas," ucap Ryamizard disambut tawa dan tepuk tangan.
Menhan juga memberi saran agar tanah-tanah warga yang berada di sekitar kompleks untuk dibeli saja agar markas dan arena latihan bisa lebih luas lagi. Apalagi saat ini untuk mencari lahan, terutama di Jakarta, sangat sulit. Aksi prajurit Yontaifib 2 di depan Menhan Ryamizard (Elza/detikcom) ♆
"Saya waktu masih Pangkostrad beli tanah (untuk latihan prajurit) di Sanggabuana di daerah Sukabumi. Kalau ada lahan kita beli soalnya sekarang cari tanah susah," tutur jenderal purnawirawan yang mengaku memiliki kedekatan dengan Marinir sejak masih sering melakukan tugas operasi itu.
"Dulu ada senior saya yang bilang, kamu pindah saja ke Marinir lah karena kamu dekat sekali dengan Marinir. Sejak masih Danyon dulu saya sering operasi sering bareng dengan Marinir. Makanya sekarang kalau enggak ada operasi bersama ya latihan bareng," tukas Ryamizard.
Usai meninjau kompleks Marinir di Marunda ini, Menhan akan melanjutkan kunjungan ke Mako Kopaska di Pondok Dayung. Selain itu Ryamizard juga akan meninjau Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan Lantamal III dan KRI di Tanjung Priok. (ear/hri) Bangun Perumahan Marinir, Menhan Minta Bantuan Program Sejuta Rumah [Agung Pambudhy] ♆
Pasukan di Mako Marinir di Cilandak, Jaksel, akan dipindah ke kompleks pasukan di Marunda, Jakarta Utara. Menhan Ryamizard minta bantuan Menteri PU-Pera untuk pembangunan rumah pasukan.
Saat ini kompleks Mako Pasukan Marinir 2 sedang dalam proses pembangunan di Marunda, Jakarta Utara. Nantinya semua pasukan di bawah Pasmar 2 Jakarta yang ada di Cilandak, termasuk dinas-dinas, akan dipindahkan terpusat di kompleks tersebut.
Hanya satu batalyon yang nantinya masih tetap berada di markas Marinir yang ada di Cilandak, yakni Brigade Infeteri (Brigif). Untuk rumah-rumah prajurit pun nantinya akan dibangun di kompleks Marunda itu.
"Perumahan ya kita dukung dari Kemhan, kalau bisa kita minta Menpera yang sejuta rumah. Ya enggak perlu sejutalah, 1.000 rumah bagus juga. Untung-untung dikasih, dengan demikian bisa mencukupi di tampat baru di Marunda ini," ujar Ryamizard usai meninjau Yon Taifib 2 di Kompleks Pasmar 2 Marunda, Jakut, Senin (7/9/2015).
Masih belum diketahui bagaimana harapan Ryamizard mengenai kerjasama pembangunan rumah antara Kemen PU-Pera dengan Kemenhan terkait pembangunan rumah prajurit ini. Namun ia mengatakan akan membeli lahan-lahan warga yang berada di sekitar kompleks Marinir di Marunda agar luasnya semakin lebih besar lagi.
"Marinir akan pindah ke sana nanti. Itu saya lihat tadi masih ada rumah-rumah warga (di dekat area latihan), nanti dibeli saja supaya lebih luas. Kalau ada lahan kita beli soalnya sekarang cari tanah susah," kata mantan KSAD itu.
Selama meninjau alutsista dan latihan pasukan Yon Taifib 2, Ryamizard melihat bahwa tanahnya masih bergelombang. Ia pun meminta agar dataran diberi pasir laut sehingga bisa lebih rata.
"Itu kan bekas tambak ikan harus diurug, saya ingin urugnya dari pasir laut saja. Ada 2 kegunaannya, satu laut menjadi dalam, kedua daratan menjadi rata. Ambilnya tidak di dekat-dekat pantai karena itu lumpur," tukas Ryamizard.
Kepada prajurit, jenderal purnawirawan bintang 4 itu mengingatkan untuk selalu semangat berlatih agar semakin profesional. Bahkan Ryamizard sendiri meski sudah purna-tugas sebagai prajurit aktif dan kini menjabat sebagai menteri, ia masih tetap memikirkan latihan perang.
"Omong kosong kita mau profesional tapi enggak berlatih, tiada hari tanpa berlatih untuk itu perlu tempat latihan. Kemhan akan mencari lagi di Kalimantan, lengkap, ada dermaga, tembak roket sampai 100 km. Walaupun saya sudah jadi (menteri) masih berpikir latihan," tegas Ryamizard.
"Dengan latihan jadi profesional, dengan latihan antara pemimpin dan prajurit jadi dekat. Saya dulu, begitu dekatnya dengan prajurit sampai-sampai dulu senior saya bilang pindah aja ke marinir. Kenapa saya bilang? Itu marinir deket sama kamu," sambungnya.
Latihan rutin menurut Ryamizard juga bisa dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri antara pimpinan dan pasukan. Ia juga mengingatkan kepada para perwira agar jangan sampai jauh dengan bawahannya.
"Latihan terus, sebagai sarana mendekatkan antara pemimpin dan yang dipimpinan. Jangan sampai kita jauh dari prajurit-prajurit. Prajurit ditepok-tepok aja, dia siap mati kok (untuk pimpinannya). Karena kenapa, saya merasakan itu, selama saya jadi prajurit, saya 14 tahun di daerah operasi ya sama prajurit," Ryamizard mengingatkan.
"Prajurit ya prada, pratu, yang membedakan hanya pangkat, tapi jiwa prajurit itu sama dari jenderal sampai prajurit," tutup mantan Pangkostrad itu. (ear/hri)Tembakan Jitu Menhan Ryamizard Tumbangkan Seluruh Target Sasaran [Elza Astari/detikcom] ♆
Desing peluru melesat mengenai satu per satu sasaran kala Menhan Ryamizard Ryacudu menekan pelatuk senjata. Semua target sasaran tumbang berjatuhan.
Saat melakukan inspeksi di Batalyon Taifib 2 di Marunda, Jakarta Utara, Ryamizard unjuk kebolehan memegang senjata. Menggunakan 2 senjata laras panjang, Ryamizard berhasil mengenai 10 target sasaran dari pelat baja, Senin (7/9/2015).
Awalnya Ryamizard tertarik saat melihat 4 prajurit Yon Taifib sedang berlatih menembak di rawa-rawa dengan menggunakan sasaran target. Kemudian mantan Pangkostrad ini lalu ingin mencoba, hanya saja tidak dari lokasi di rawa-rawa.
Duduk di kursi dengan menggunakan kacamata pengaman dan pelindung telinga, Ryamizard menggunakan jenis senjata MP-9. Pada tembakan pertamanya dengan senjata untuk pertempuran jarak dekat itu, Ryamizard berhasil mengenai sasaran. Ryamizard pun lalu beralih menggunakan senjata serbu HK 416. Dengan 2 senjata tersebut dan dari jarak sekitar 30 meter, 10 pelat baja sasaran tembak seluruhnya jatuh.
"Satu peluru satu nyawa," kata Menhan menganalogikan pelat baja yang berjatuhan.
Beberapa perwira tinggi dan pasukan yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan setiap Ryamizard mengenai sasaran tembak. Tampak di antaranya Wakasal Marsdya Widodo, Dankormar Mayjen Mar Buyung Lalana, dan Danlatamal III Jakarta Brigjen Mar RM Trusono.
Saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan ke 3 lokasi, Ryamizard mengatakan menembak sudah menjadi bagian dari dirinya. Itu dikarenakan selama 14 tahun ia mengabdi sebagai prajurit TNI dulu, ia berada di daerah operasi.
"Saya ini orang lapangan, makanya saya sering ke lapangan. Saya 14 tahun di daerah operasi. Kerjaan saya begitu, ya latihan, (lalu) nembak. Saya sudah lama nggak (latihan) nembak," tuturnya.
Selama menjadi Menhan, Ryamizard diketahui banyak melakukan kunjungan ke pasukan-pasukan di jajaran TNI. Jenderal purnawirawan bintang 4 ini mengaku merasa lebih 'hidup' ketika berada di lapangan bersama prajurit.
"Saya kan sudah bilang, saya 14 tahun di daerah operasi. Dari letnan sampai kolonel, saya naik pangkat di daerah operasi. Ini juga banyak gunanya, satu gunanya saya merasa hidup, karena dulu memang di situ (di lapangan)," jelas Ryamizard.
Kehadirannya untuk datang ke pasukan TNI pun disebutnya juga untuk menunaikan tugasnya sebagai Menhan. Yakni mengecek prajurit dan juga alutsista.
"Saya bisa melihat langsung prajurit bagaimana di lapangan. Ketiga alutsista apa yang kurang. Ini (misalnya peralatan) kecil-kecil kenapa nggak diadakan sekaligus. Jadi dengan saya datang, ini tertutup (masalah selesai)," Ryamizard menambahkan.
Lalu apakah dengan datang di tengah-tengah prajurit, Ryamizard sekaligus ingin bernostalgia dan melepas kangen ketika ia masih aktif sebagai pejuang di TNI seperti dulu?
"Ya pastilah (bernostalgia)," tutup mantan KSAD ini sambil tersenyum. (elz/mok)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke markas Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 2 di Marunda, Jakarta Utara. Dia disambut suara desingan peluru dan letusan TNT.
Ryamizard berkunjung ke markas Yon Taifib 2, Senin (7/9/2015) sekitar pukul 09.00 WIB. Dentuman TNT berkekuatan 1 kilo terdengar menyambut. Kehadiran Ryamizard disambut aksi sekitar 500 prajurit.
Saat melakukan tur di markas tersebut, Menhan berpapasan dengan prajurit yang sedang latihan. mulai dari terjun payung, serbuan kilat mulai di darat hingga rawa-rawa, dan aksi kendaraan tempur amfibi. Juga terlihat latihan KSIT (Kerjasama Infanteri Tank), kesenjataan bantuan mortir, howitzer dan roket multi laras RM-70/ Grad serta Komob (Komunikasi Mobile). [Elza Astari] ♆
Sekitar belasan tank amfibi BMP 3F dan LVT 7 unjuk gigi di depan mantan KSAD ini dengan berbagai manuvernya. Para pasukan amfibi ini juga mempertontonkan keahliannya bertempur baik di darat maupun di air. Desingan peluru berada di sekitar rombongan Menhan yang meninjau dengan menggunakan kendaraan tempur di kompleks markas ini.
Terlihat juga 8 prajurit ditarik secara teratur dengan tali untuk naik ke heli Bell atau dikenal dengan teknik stabo. Mereka terus bertahan di ketinggian dengan formasi berpegangan tangan selama di udara.
Tembakan meriam sendiri cukup mengangetkan kala Ryamizard berkeliling di kompleks seluas 115 hektar ini. Ia cukup penasaran dengan aksi prajurit yang menembak di rawa-rawa.
Rencananya kompleks ini akan dijadikan Mako Pasukan Marinir 2 di mana sekarang pembangunan masih bertahap dengan target tahun 2020 semua pasukan yang berada di KKO Cilandak akan dipindahkan. Baru Yon Taifib 2 saja yang sudah dipindahkan ke Kompleks di Marunda ini.
Menhan sendiri mendapatkan penjelasan mengenai rencana pembangunan dari Dankormar Mayjen Buyung Lalana. Buyung pun menunjukkan maket pembangunan di kompleks Marunda ini termasuk perumahan untuk pasukan.
"Korps Marinir yang ada di wilayah barat hampir seluruhnya terpusat di Cilandak. Nantinya semua akan dipindahkan ke sini," ujar Buyung memberikan penjelasan.
Selama tour facility melihat atraksi, alutsista, maupun fasilitas yang sudah dibangun, Ryamizard tampak tersenyum. Ia bahkan ingin agar luas kompleks diperluas lagi.
"Apa yang saya lihat tadi menggembirakan saya karena kita terus mengembangkan alutsista, pasukan maupun markas. Di sini medan bergelombang dan akan dibangun sesuai maket," ujar Ryamizard usai meninjau.
Ia pun memberi saran untuk dataran di kompleks ini agar bisa sesuai medan amfibi, diberi pasir pantai agar padat dan datar. Meski begitu untuk arena latihan rawa-rawa juga disiapkan.
"Untuk perumahan kita dukung dari Kemhan, nanti bisa juga kita minta Menpora yang program 1 juta rumah itu. Seribu aja lah cukup untuk di sini. Rumah-rumah tank juga bagus. Tapi perlu banyak pohon-pohon juga di sini supaya tidak panas," ucap Ryamizard disambut tawa dan tepuk tangan.
Menhan juga memberi saran agar tanah-tanah warga yang berada di sekitar kompleks untuk dibeli saja agar markas dan arena latihan bisa lebih luas lagi. Apalagi saat ini untuk mencari lahan, terutama di Jakarta, sangat sulit. Aksi prajurit Yontaifib 2 di depan Menhan Ryamizard (Elza/detikcom) ♆
"Saya waktu masih Pangkostrad beli tanah (untuk latihan prajurit) di Sanggabuana di daerah Sukabumi. Kalau ada lahan kita beli soalnya sekarang cari tanah susah," tutur jenderal purnawirawan yang mengaku memiliki kedekatan dengan Marinir sejak masih sering melakukan tugas operasi itu.
"Dulu ada senior saya yang bilang, kamu pindah saja ke Marinir lah karena kamu dekat sekali dengan Marinir. Sejak masih Danyon dulu saya sering operasi sering bareng dengan Marinir. Makanya sekarang kalau enggak ada operasi bersama ya latihan bareng," tukas Ryamizard.
Usai meninjau kompleks Marinir di Marunda ini, Menhan akan melanjutkan kunjungan ke Mako Kopaska di Pondok Dayung. Selain itu Ryamizard juga akan meninjau Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan Lantamal III dan KRI di Tanjung Priok. (ear/hri) Bangun Perumahan Marinir, Menhan Minta Bantuan Program Sejuta Rumah [Agung Pambudhy] ♆
Pasukan di Mako Marinir di Cilandak, Jaksel, akan dipindah ke kompleks pasukan di Marunda, Jakarta Utara. Menhan Ryamizard minta bantuan Menteri PU-Pera untuk pembangunan rumah pasukan.
Saat ini kompleks Mako Pasukan Marinir 2 sedang dalam proses pembangunan di Marunda, Jakarta Utara. Nantinya semua pasukan di bawah Pasmar 2 Jakarta yang ada di Cilandak, termasuk dinas-dinas, akan dipindahkan terpusat di kompleks tersebut.
Hanya satu batalyon yang nantinya masih tetap berada di markas Marinir yang ada di Cilandak, yakni Brigade Infeteri (Brigif). Untuk rumah-rumah prajurit pun nantinya akan dibangun di kompleks Marunda itu.
"Perumahan ya kita dukung dari Kemhan, kalau bisa kita minta Menpera yang sejuta rumah. Ya enggak perlu sejutalah, 1.000 rumah bagus juga. Untung-untung dikasih, dengan demikian bisa mencukupi di tampat baru di Marunda ini," ujar Ryamizard usai meninjau Yon Taifib 2 di Kompleks Pasmar 2 Marunda, Jakut, Senin (7/9/2015).
Masih belum diketahui bagaimana harapan Ryamizard mengenai kerjasama pembangunan rumah antara Kemen PU-Pera dengan Kemenhan terkait pembangunan rumah prajurit ini. Namun ia mengatakan akan membeli lahan-lahan warga yang berada di sekitar kompleks Marinir di Marunda agar luasnya semakin lebih besar lagi.
"Marinir akan pindah ke sana nanti. Itu saya lihat tadi masih ada rumah-rumah warga (di dekat area latihan), nanti dibeli saja supaya lebih luas. Kalau ada lahan kita beli soalnya sekarang cari tanah susah," kata mantan KSAD itu.
Selama meninjau alutsista dan latihan pasukan Yon Taifib 2, Ryamizard melihat bahwa tanahnya masih bergelombang. Ia pun meminta agar dataran diberi pasir laut sehingga bisa lebih rata.
"Itu kan bekas tambak ikan harus diurug, saya ingin urugnya dari pasir laut saja. Ada 2 kegunaannya, satu laut menjadi dalam, kedua daratan menjadi rata. Ambilnya tidak di dekat-dekat pantai karena itu lumpur," tukas Ryamizard.
Kepada prajurit, jenderal purnawirawan bintang 4 itu mengingatkan untuk selalu semangat berlatih agar semakin profesional. Bahkan Ryamizard sendiri meski sudah purna-tugas sebagai prajurit aktif dan kini menjabat sebagai menteri, ia masih tetap memikirkan latihan perang.
"Omong kosong kita mau profesional tapi enggak berlatih, tiada hari tanpa berlatih untuk itu perlu tempat latihan. Kemhan akan mencari lagi di Kalimantan, lengkap, ada dermaga, tembak roket sampai 100 km. Walaupun saya sudah jadi (menteri) masih berpikir latihan," tegas Ryamizard.
"Dengan latihan jadi profesional, dengan latihan antara pemimpin dan prajurit jadi dekat. Saya dulu, begitu dekatnya dengan prajurit sampai-sampai dulu senior saya bilang pindah aja ke marinir. Kenapa saya bilang? Itu marinir deket sama kamu," sambungnya.
Latihan rutin menurut Ryamizard juga bisa dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri antara pimpinan dan pasukan. Ia juga mengingatkan kepada para perwira agar jangan sampai jauh dengan bawahannya.
"Latihan terus, sebagai sarana mendekatkan antara pemimpin dan yang dipimpinan. Jangan sampai kita jauh dari prajurit-prajurit. Prajurit ditepok-tepok aja, dia siap mati kok (untuk pimpinannya). Karena kenapa, saya merasakan itu, selama saya jadi prajurit, saya 14 tahun di daerah operasi ya sama prajurit," Ryamizard mengingatkan.
"Prajurit ya prada, pratu, yang membedakan hanya pangkat, tapi jiwa prajurit itu sama dari jenderal sampai prajurit," tutup mantan Pangkostrad itu. (ear/hri)Tembakan Jitu Menhan Ryamizard Tumbangkan Seluruh Target Sasaran [Elza Astari/detikcom] ♆
Desing peluru melesat mengenai satu per satu sasaran kala Menhan Ryamizard Ryacudu menekan pelatuk senjata. Semua target sasaran tumbang berjatuhan.
Saat melakukan inspeksi di Batalyon Taifib 2 di Marunda, Jakarta Utara, Ryamizard unjuk kebolehan memegang senjata. Menggunakan 2 senjata laras panjang, Ryamizard berhasil mengenai 10 target sasaran dari pelat baja, Senin (7/9/2015).
Awalnya Ryamizard tertarik saat melihat 4 prajurit Yon Taifib sedang berlatih menembak di rawa-rawa dengan menggunakan sasaran target. Kemudian mantan Pangkostrad ini lalu ingin mencoba, hanya saja tidak dari lokasi di rawa-rawa.
Duduk di kursi dengan menggunakan kacamata pengaman dan pelindung telinga, Ryamizard menggunakan jenis senjata MP-9. Pada tembakan pertamanya dengan senjata untuk pertempuran jarak dekat itu, Ryamizard berhasil mengenai sasaran. Ryamizard pun lalu beralih menggunakan senjata serbu HK 416. Dengan 2 senjata tersebut dan dari jarak sekitar 30 meter, 10 pelat baja sasaran tembak seluruhnya jatuh.
"Satu peluru satu nyawa," kata Menhan menganalogikan pelat baja yang berjatuhan.
Beberapa perwira tinggi dan pasukan yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan setiap Ryamizard mengenai sasaran tembak. Tampak di antaranya Wakasal Marsdya Widodo, Dankormar Mayjen Mar Buyung Lalana, dan Danlatamal III Jakarta Brigjen Mar RM Trusono.
Saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan ke 3 lokasi, Ryamizard mengatakan menembak sudah menjadi bagian dari dirinya. Itu dikarenakan selama 14 tahun ia mengabdi sebagai prajurit TNI dulu, ia berada di daerah operasi.
"Saya ini orang lapangan, makanya saya sering ke lapangan. Saya 14 tahun di daerah operasi. Kerjaan saya begitu, ya latihan, (lalu) nembak. Saya sudah lama nggak (latihan) nembak," tuturnya.
Selama menjadi Menhan, Ryamizard diketahui banyak melakukan kunjungan ke pasukan-pasukan di jajaran TNI. Jenderal purnawirawan bintang 4 ini mengaku merasa lebih 'hidup' ketika berada di lapangan bersama prajurit.
"Saya kan sudah bilang, saya 14 tahun di daerah operasi. Dari letnan sampai kolonel, saya naik pangkat di daerah operasi. Ini juga banyak gunanya, satu gunanya saya merasa hidup, karena dulu memang di situ (di lapangan)," jelas Ryamizard.
Kehadirannya untuk datang ke pasukan TNI pun disebutnya juga untuk menunaikan tugasnya sebagai Menhan. Yakni mengecek prajurit dan juga alutsista.
"Saya bisa melihat langsung prajurit bagaimana di lapangan. Ketiga alutsista apa yang kurang. Ini (misalnya peralatan) kecil-kecil kenapa nggak diadakan sekaligus. Jadi dengan saya datang, ini tertutup (masalah selesai)," Ryamizard menambahkan.
Lalu apakah dengan datang di tengah-tengah prajurit, Ryamizard sekaligus ingin bernostalgia dan melepas kangen ketika ia masih aktif sebagai pejuang di TNI seperti dulu?
"Ya pastilah (bernostalgia)," tutup mantan KSAD ini sambil tersenyum. (elz/mok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.