Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian meminta tentara Papua Niugini (PNG Defence Force/PNG DF) segera membebaskan kedua WNI yang disandera di wilayah PNG.
"Kami terus melakukan pendekatan dengan tentara PNG dibantu Konsulat RI di Vanimo," kata Pangdam Cenderawasih di Jayapura, Sabtu (12/9/2015), seperti dikutip Antara.
Hinsa mengatakan, pihaknya sudah meminta tentara PNG membebaskan kedua sandera sesegera mungkin dengan mengutamakan keselamatan mereka. Hingga kini belum ada permintaan dari kelompok yang menyandera kedua WNI.
Penyanderaan dilakukan sejak Rabu (9/9). Kedua WNI yang disandera saat ini ditawan di Kampung Skouwtiau Papua Nugini (PNG). Kampung Skoutiau merupakan salah satu kampung yang berada di perbatasan RI-PNG.
Selain menyandera kedua WNI, kelompok bersenjata itu juga menembak warga sipil lainnya, yakni Kuba, yang sedang memotong kayu di kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom.
Kuba yang mengalami luka tembak dan panah masih dirawat di RS Bhayangkari.
"Kami terus melakukan pendekatan dengan tentara PNG dibantu Konsulat RI di Vanimo," kata Pangdam Cenderawasih di Jayapura, Sabtu (12/9/2015), seperti dikutip Antara.
Hinsa mengatakan, pihaknya sudah meminta tentara PNG membebaskan kedua sandera sesegera mungkin dengan mengutamakan keselamatan mereka. Hingga kini belum ada permintaan dari kelompok yang menyandera kedua WNI.
Penyanderaan dilakukan sejak Rabu (9/9). Kedua WNI yang disandera saat ini ditawan di Kampung Skouwtiau Papua Nugini (PNG). Kampung Skoutiau merupakan salah satu kampung yang berada di perbatasan RI-PNG.
Selain menyandera kedua WNI, kelompok bersenjata itu juga menembak warga sipil lainnya, yakni Kuba, yang sedang memotong kayu di kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom.
Kuba yang mengalami luka tembak dan panah masih dirawat di RS Bhayangkari.
♞ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.