KRI Welang-808 salah satu kapal perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mengamankan sebuah kapal jenis boat pancung yang diduga baru saja melaksanakan tindakan perompakan kapal di peraiaran Batam, Kepulauan Riau, baru-baru ini.
KRI Welang-808 mengamankan kapal tersebut karena melakukan gerakan yang mencurigakan ketika KRI Welang-808 melintas di sampingnya. Saat didekati, kapal tersebut berusaha untuk menghindar. Melihat gelagat kapal akan melarikan diri, KRI Welang-808 akhirnya menghentikan serta memeriksanya pada posisi 01° 13’ 04’’ U – 104° 05’ 39’’ T.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui boat pancung yang diawaki oleh tiga orang tersebut sedang membawa 10 jerigen berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. BBM yang terdapat di kapal tersebut diduga merupakan hasil dari merompak kapal TB Jinhwa. Selanjutnya kapal beserta awak dan muatannya segera dikawal menuju Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Amankan kapal Tongkang
Sementara itu di Bengkulu, Pos Pengamat (Posmat) Sebelat, jajaran Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu menemukan dan mengamankan tongkang bermuatan batubara yang kandas di perairan Karang Lulo, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, baru-baru ini.
Tongkang tersebut ditemukan oleh personel Posmat Sebelat dalam keadaan kandas pada posisi 03° 18’ 30’’ S – 101° 41’ 30’’ T dengan jarak 1 Nautical Mile (NM) dari Pantai Karang Lulo, Bengkulu. Menindaklanjuti penemuan tongkang tersebut, Posmat Sebelat segera melaporkannya ke Lanal Bengkulu.
Dari Hasil penelusuran, diketahui tongkang tersebut bernama TK BG Gold Trans-314 berbendera Indonesia dengan pemilik PT Transfower Marine. Menurut pemiliknya, tongkang TK BG Gold Trans-314 dengan muatan batubara 7000 MT ini ditarik oleh kapal TB Delta Cahaya 7 dari Tarahan Lampung dengan tujuan PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Akan tetapi pada saat di perairan Ujung Kulon, tiba-tiba mengalami cuaca buruk yang berakibat putusnya tali tunda, sehingga tongkang terbawa arus gelombang hingga ke perairan Bengkulu.
Selanjutkan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Posmat Sebelat melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan pemilik tongkang tersebut untuk menariknya ke tempat yang lebih aman. [AN]
KRI Welang-808 mengamankan kapal tersebut karena melakukan gerakan yang mencurigakan ketika KRI Welang-808 melintas di sampingnya. Saat didekati, kapal tersebut berusaha untuk menghindar. Melihat gelagat kapal akan melarikan diri, KRI Welang-808 akhirnya menghentikan serta memeriksanya pada posisi 01° 13’ 04’’ U – 104° 05’ 39’’ T.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui boat pancung yang diawaki oleh tiga orang tersebut sedang membawa 10 jerigen berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. BBM yang terdapat di kapal tersebut diduga merupakan hasil dari merompak kapal TB Jinhwa. Selanjutnya kapal beserta awak dan muatannya segera dikawal menuju Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Amankan kapal Tongkang
Sementara itu di Bengkulu, Pos Pengamat (Posmat) Sebelat, jajaran Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu menemukan dan mengamankan tongkang bermuatan batubara yang kandas di perairan Karang Lulo, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, baru-baru ini.
Tongkang tersebut ditemukan oleh personel Posmat Sebelat dalam keadaan kandas pada posisi 03° 18’ 30’’ S – 101° 41’ 30’’ T dengan jarak 1 Nautical Mile (NM) dari Pantai Karang Lulo, Bengkulu. Menindaklanjuti penemuan tongkang tersebut, Posmat Sebelat segera melaporkannya ke Lanal Bengkulu.
Dari Hasil penelusuran, diketahui tongkang tersebut bernama TK BG Gold Trans-314 berbendera Indonesia dengan pemilik PT Transfower Marine. Menurut pemiliknya, tongkang TK BG Gold Trans-314 dengan muatan batubara 7000 MT ini ditarik oleh kapal TB Delta Cahaya 7 dari Tarahan Lampung dengan tujuan PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Akan tetapi pada saat di perairan Ujung Kulon, tiba-tiba mengalami cuaca buruk yang berakibat putusnya tali tunda, sehingga tongkang terbawa arus gelombang hingga ke perairan Bengkulu.
Selanjutkan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Posmat Sebelat melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan pemilik tongkang tersebut untuk menariknya ke tempat yang lebih aman. [AN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.